07

12.5K 188 13
                                    

HAPPY READINGS!!!

***

"Kamu gapapa sayang? Kalo emang ga enak badan mending gausah sekolah, kamu istirahat aja ya?"

Alena memandangi sang Ibu kemudian mengangguk singkat, karena memang ia merasa sedikit kurang sehat. Setelah kemarin melayani nafsu Daddy nya dan juga menuruti fantasi nya, tiba-tiba saja Alena merasa drop. Padahal sebelumnya ia tak merasakan apa-apa.

Alena juga sengaja tidak memberitahukan keadaannya kepada Daddy nya, karena ia tak mau mendapatkan perhatian yang hanya akan membuat dirinya semakin kalut dalam perasaan yang sia-sia.

"Yaudah, kamu istirahat ya? Ibu bikinin sarapan dulu sebelum Ibu kerja, adik kamu juga nanti pulangnya agak siang jadi pintu rumah Ibu sengaja kunci dan kunci nya Ibu kasih ke adik kamu."

Untuk kedua kalinya Alena mengangguk, beberapa saat kemudian, Ibunya pun keluar dari kamar.

"Huh..."

Gadis itu memegang dahi nya sendiri, terasa hangat tapi tubuhnya malah seperti kedinginan.

"Pasti demam," gumam Alena.

Dan sekarang, hanya ada Alena seorang diri di rumah. Gadis itu terbaring lemas diatas kasur lantai yang agak tipis, dengan selimut yang membalut setengah bagian tubuhnya. Wajahnya pucat dan kedua matanya sayu.

Drrrrtttt... drrrttt... drrrttt...

Entah berapa kali ponselnya berdering, tapi jujur saja Alena tak kuasa untuk meraih benda pipih tersebut, padahal hanya tinggal bangun dan melangkahkan kakinya saja. Tanpa di sadari, Alena pun tertidur pulas dalam keadaan demam nya.

***

10.44 WIB.

Di tempat lain, Tio terlihat cemas dengan raut wajahnya yang begitu nampak gelisah. Lelaki itu terus-menerus menghubungi seseorang dari telepon genggamnya. Siapa lagi jika bukan Alena.

Tio merasa bersalah karena sudah bermain kasar kepada baby nya itu, sampai-sampai Alena sendiri pulang tanpa sepengetahuannya. Bodohnya lagi, Tio malah baru sadar ketika dirinya sudah berada di kantor. Itulah kenapa ia merasa khawatir kepada Alena, apa gadis itu marah?

"Padahal aktif tapi kenapa ga diangkat ya?" Gumam Tio memandangi nomor Alena dari layar ponselnya.

"Pak Tio, sebentar lagi ada rapat yang harus Pak Tio hadiri," ucap seorang wanita diluar ruangan.

Brak!

Tio memukul meja kerjanya, ia kesal kepada dirinya sendiri karena malah melampiaskan semuanya kepada Alena malam kemarin.

"Oke sebentar lagi, saya masih ada kerjaan," jawab Tio.

Sebelum dirinya pergi untuk menghadiri rapat, lelaki itu mengirimkan pesan kepada Alena. Jika pesan nya masih saja belum dibalas sampai tengah hari nanti, Tio takkan berpikir lagi untuk menghampiri gadisnya itu dan meminta maaf. Karena sejujurnya, Tio sangat membutuhkan Alena. Ia tak mau jika gadis itu memutuskan untuk berhenti dan menjauh darinya.

Alenaa:

Sayang, kamu gapapa, kan? Kenapa telepon Daddy ga kamu angkat terus?

Maaf karena semalam Daddy kasar sama kamu, ga seharusnya Daddy kaya gity. Daddy beneran minta maaf.

Kalo sampai kamu ga balas chat Daddy, nanti siang Daddy ke rumah kamu. Jangan marah ya. Daddy minta maaf.

Klik!

Setelah pesan itu terkirim, Tio pun bergegas pergi menghadiri rapat yang tak bisa ia abaikan. Meskipun pikirannya masih mengkhawatirkan keadaan Alena. Padahal belum genap satu hari, tapi tanpa kabar dan pesan dari gadisnya itu, Tio begitu khawatir.

Annoying Sugar Daddy [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang