04

27.8K 168 3
                                    

HAPPY READINGS!!!

***

"Daddy gapapa, kan?" Tanya Alena melihat Daddy nya hanya terdiam saja dengan tatapan kosong menatap layar monitor laptopnya.

Apa ini karena kedatangan sang mantan istri? Alena berpikir juga begitu, tapi ia tak berani jika harus menanyakan nya secara langsung. Apalagi Daddy nya sudah memberitahukan jika dia paling tidak suka kalau ada orang yang membahas tentang mantan istrinya dan juga yang berhubungan dengan itu semua.

Selang beberapa saat, Tio pun tersadar dan langsung menghela napas. Menyimpan laptopnya dan fokus pada Alena yang ada disampingnya.

"Maaf ya, Daddy tadi agak melamun," ujar Tio.

Alena mengangguk singkat, bukan hal yang baru tapi sudah jadi kebiasaan juga jika Daddy nya sedang ada pikiran malah sering melamun disaat-saat tertentu seperti tadi. Ah sudahlah. Yang terpenting, sekarang Alena harus mempersiapkan diri untuk bisa menemani Daddy nya semalaman.

Tio pun menepuk pangkuannya, "Sini duduk sayang."

Tanpa disuruh pun Alena akan melakukannya, dan gadis itu langsung duduk diatas pangkuan Tio tanpa merasa canggung. Malahan, Alena mengalungkan kedua tangannya di leher kokoh Tio. Tersenyum menggoda lalu memeluknya.

"Daddy..." panggil Alena dengan suara lembutnya.

Tangannya secara perlahan melepaskan setiap kancing kemeja yang Tio kenakan, sementara Tio hanya diam membiarkan gadisnya bekerja. Karena memang ini yang Tio butuhkan sekarang.

"Kenapa sayang? Kamu mau ngapain buka kancing kemeja Daddy, hmmm?" Tanya Tio.

Alena tak menjawab, ia pun berhasil melepaskan semua kancing hingga kemeja tersebut terpisah dikedua sisi dan membuka, memperlihatkan dada bidang penuh otot milik Tio.

"Kamu suka?" Tanya Tio lagi.

Alena mengangguk, "Suka, Daddy!"

"Badan Daddy bagus banget, keras terus enak buat dipeluk juga, hehe..."

Mendengar pengakuan itu Tio hanya bisa melempar senyum tipis nya.

Sebelum memulai permainan yang panjang, Tio menghabiskan air dalam gelas terlebih dahulu hingga habis. Setelah itu, ia langsung mendekatkan tubuh Alena hingga keduanya benar-benar dekat.

"Kamu mau kan puasin Daddy semalaman?"

Hanya anggukan yang Alena berikan sebagai jawaban. Lagian, sudah menjadi tugasnya jika Daddy nya ingin dipuaskan maka Alena harus sanggup tanpa menolak. Apalagi, Tio sudah memberikan banyak hal untuk Alena juga keluarganya sampai sekarang. Dan yang Alena bisa lakukan hanya sekedar menemani Daddy nya dan juga memuaskan hasratnya saja.

"Eeemmmmhhhh... Dadddyhhhh..." lenguh Alena.

Tio langsung mencumbu leher jenjang Alena, menggigit nya pelan dan membuat tanda disekitaran sana. Posisinya saat ini membuat Alena tak bisa bergerak dan tertahan, apalagi Tio memeluknya dengan erat.

Sluurrrppp... sluurrpp... ssluuurrpppp...

Cumbuan itu semakin turun, tak hanya sekedar cumbuan saja, tangan Tio pun aktif mulai melepaskan seragam yang Alena gunakan. Hingga tanpa disadari Alena sudah dalam keadaan setengah telanjang menyisakan rok ketat yang ia pakai sekarang.

"Ooouhhhhh... Dadddyyhh..." desah Alena.

Tio menatap keatas sesaat, melihat raut wajah gadisnya yang keenakan karena sekarang ia sedang menghisap puting payudaranya secara bergantian.

"Teruussshhhh... hisapp yang kuat Dadddyhhh..." erang Alena menekan kepala Daddy nya semakin dalam.

Hisapan Daddy nya sangat terasa begitu kuat apalagi ditambah dengan gigitan yang membuat putingnya agak ngilu tapi Alena menikmatinya.

Annoying Sugar Daddy [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang