Bab 5 Jaring Rumit

53 33 104
                                    

Hubungan di antara mereka, Ji Yoon, Do Hyun, dan Min Jae, tumbuh dari akar yang sama namun berkembang dengan arah yang berbeda. Mereka bertiga adalah hasil eksperimen dari "Appa," yang dibesarkan dalam lingkungan yang penuh manipulasi, kebohongan, dan kekerasan. Namun, ikatan di antara mereka tetap terjalin kuat—begitu kuat hingga menciptakan kompleksitas yang tak terhindarkan.

Min Jae selalu memiliki sisi lembut di balik persona kerasnya sebagai pria mafia. Dalam diamnya, dia menyimpan rasa terhadap Ji Yoon. Rasa yang tumbuh bukan hanya dari pertemanan atau ikatan persaudaraan yang mereka kembangkan sejak kecil, tetapi dari daya tarik yang semakin hari semakin kuat. Min Jae melihat Ji Yoon sebagai perempuan yang tak tergapai—dia cerdas, tak terduga, dan berbahaya. Hal-hal yang bagi orang lain adalah peringatan, justru membuat Min Jae semakin jatuh dalam pesona Ji Yoon.

Namun, cinta yang Min Jae rasakan tak sepenuhnya murni. Ji Yoon adalah ahli manipulasi. Dia tahu bagaimana menekan tombol-tombol emosional yang ada dalam diri Min Jae. Dengan senyum, tatapan, atau sentuhan lembut yang singkat, Ji Yoon mampu mengendalikan perasaan Min Jae tanpa sepengetahuannya. Setiap kali Min Jae berpikir bahwa Ji Yoon merasakan hal yang sama, ada momen-momen kecil di mana Ji Yoon menarik diri, meninggalkan Min Jae dalam kebingungan yang menyakitkan.

Malam itu, Ji Yoon sedang duduk di teras rumah mereka yang terpencil. Angin malam yang dingin mengalir melalui pepohonan, menyapu rambutnya yang panjang. Matanya menatap kosong ke depan, seolah dia tenggelam dalam pikirannya yang gelap. Min Jae mendekat, duduk di sampingnya tanpa berkata apa-apa. Sudah menjadi kebiasaan mereka untuk berbagi keheningan.

“Apa yang kau pikirkan?” tanya Min Jae akhirnya, suaranya lembut, namun ada kegelisahan di balik kata-katanya. Dia ingin tahu apakah Ji Yoon memikirkan hal yang sama seperti dirinya—tentang mereka.

Ji Yoon menoleh perlahan, bibirnya melengkung dalam senyum tipis. “Kau ingin tahu?”

Min Jae mengangguk, merasa jantungnya berdebar lebih kencang. Setiap kali Ji Yoon tersenyum seperti itu, dia merasa seolah terhisap ke dalam dunianya yang penuh misteri.

“Aku memikirkan... seberapa mudahnya manusia dibentuk,” jawab Ji Yoon sambil memainkan helai rambutnya. “Betapa mudahnya kita semua menjadi pion dalam permainan orang lain.”

Min Jae terdiam, merasa kebingungan. Setiap kali dia berharap Ji Yoon akan membuka diri tentang perasaannya, dia selalu beralih ke hal-hal abstrak seperti ini. Namun, itulah daya tarik Ji Yoon—dia adalah teka-teki yang tidak pernah bisa Min Jae selesaikan.

“Apakah kau berpikir kita juga pion, Ji Yoon?” tanya Min Jae pelan, mencoba mencari makna di balik kata-katanya.

Ji Yoon menatap Min Jae, matanya bersinar dengan kilatan yang Min Jae tak bisa pahami.  “Mungkin kita lebih dari itu,” katanya dengan suara lembut, kemudian dia mencondongkan tubuhnya sedikit lebih dekat.

Min Jae merasakan aroma parfumnya yang lembut bercampur dengan angin malam. “Tapi kau tahu, Min Jae... pion yang cerdas tahu bagaimana mengendalikan permainan.”

Sebelum Min Jae sempat mencerna kata-kata Ji Yoon, dia merasakan sentuhan ringan di bahunya. Ji Yoon menyentuhnya, hanya sebentar, tapi cukup untuk membuat seluruh tubuh Min Jae merinding. Itu bukan kali pertama Ji Yoon melakukan hal seperti ini—sentuhan yang seolah tidak disengaja, tapi membawa efek luar biasa pada dirinya.

Min Jae ingin percaya bahwa itu lebih dari sekadar manipulasi. Bahwa di balik semua itu, ada sedikit keinginan dalam diri Ji Yoon. Namun, ketidakpastian selalu mengikutinya setiap kali Ji Yoon pergi meninggalkannya dalam kebingungan.

Sementara itu, di sisi lain, Do Hyun berusaha menjaga jarak. Dia tahu lebih baik dari Min Jae betapa berbahayanya Ji Yoon. Bukan hanya karena sifat manipulatifnya, tetapi karena Do Hyun pernah menyaksikan sendiri sisi tergelap Ji Yoon. Malam itu, Do Hyun melihat Ji Yoon menghabisi nyawa seseorang dengan tatapan datar, tanpa sedikit pun penyesalan di wajahnya. Itulah pertama kalinya Do Hyun menyadari bahwa Ji Yoon berbeda—bahwa ada sesuatu yang rusak dalam dirinya.

Echoes of ManipulationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang