09: nginep

921 81 4
                                    

Apartemen fiony.

Fiony cukup kaget saat freya mengatakan kalau flora dan marsha setuju akan kerkom di apartemennya.

Saat ini fiony membiarkan ketiga orang itu berada di ruang tamu yang berada di apartemennya, sedangkan dia sendiri memilih untuk berada di dalam kamar saja.

"Kamu sering nginep di sini fre?" Tanya flora.

"Belum pernah, tapi rencananya sih hari ini soalnya besok weekend." Jawab freya, sedangkan marsha sendiri masih mengamati setiap sudut apartemen fiony yang dapat ia lihat dari ruangan ini.

Flora menganggukkan kepalanya, setelah itu kembali fokus ke tugas mereka.

"Ga takut cecemu itu tinggal disini sendiri?" Tanya marsha.

"Dia pacarku cha, bukan ceceku." Freya membenarkan ucapan marsha, dan marsha sedikit berdecak saat ucapannya di sela oleh freya.

"Iya dah pacarmu emang." Jawab marsha yang wajahnya sudah terlihat sedikit masam.

Mereka kembali fokus dengan kerja kelompok mereka, bahkan sering sekali terdengar helaan napas dari ketiganya.

"Semua datanya udah ada disini, jadi nanti tinggal di print terus jadiin makala deh." Ucap freya sembari melepaskan kacamatanya dan meregangkan tubuhnya.

"Heran deh makala untuk apa sih? Kan udah ada powerpoint? Udah gitu di suruh ngehapal lagi anjirlah." Grutu flora.

Marsha setuju akan dumelan flora.

"Ya udah begitu yang di suruh, masa ga kita ikutin." Ucap freya.

Flora dan marsha menghela napas lelah, ternyata satu kelompok dengan freya itu sangat melelahkan. Freya yang ambis harus berhadapan dengan mereka yang sebentar-sebentar menguap.

"Udah selesai?" Fiony datang dengan nampan berisi dua minuman kaleng, satu gelas air putih dan beberapa toples cemilan.

"Buta loe?" Balas flora dengan nada yang memang ngegas.

"Dih.." Fiony menatap jengkel flora.

"Nih minum dulu." Fiony meletakan nampan itu, setelah itu mengambil duduk di samping freya.

"Kamu minum air putih aja, kemarin waktu sparing badminton sama adel kamu full minum-minuman berwarna." Ucapan fiony ini mendapatkan senyuman tipis dan anggukkan kepala dari freya.

"Iya sayang makasih yaa.." Ucap freya yang tangannya sudah terangkat untuk mengelus pelan puncuk kepala fiony.

Membuat fiony benar-benar merasa menang dari flora dan marsha.

Untuk pertama kalinya flora dan marsha menyaksikan kebucinan keduanya, karena selama di sekolah mereka hanya mendengar saja. Ya walaupun mereka juga tau dengan fakta freya yang sekarang lebih sering main ke kelas fiony.

Mereka juga tau kalau freya rutin membawa bekal untuk fiony.

"Btw makasih." Ucap marsha sembari membuka minuman kalengnya.

Fiony menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Kalau ada yang susah kalian boleh banget loh nanya ke gue, gue anak ips jadi pelajaran gini doang mah kecil, apa lagi materi kelas sepuluh kaya kalian gini." Ucap fiony lengkap dengan tampang tengilnya.

Membuat flora dan marsha sama-sama mamutar bola matanya malas.

Dan freya yang tersenyum gemas.

"Kalau mau niat bantuin kenapa ga dari tadi? Udah kelar gini koar-koar mulut loe." Ucap flora dengan nada ngegas andalannya itu.

"Sayang liat deh temenmu itu, ngegas mulu ke aku." Adu fiony yang sudah memeluk lengan freya.

01. PCRN ; frefio [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang