19: END

345 43 21
                                    

Freya saat ini susah berada di apartement fiony, tidak usah tanyakan keadaan freya sewaktu melihat video ara dan fiony saat di mobil.

Yaa kemarin freya mendapatkan pesan berisi video yang berhasil membuat hatinya, perasaan dan mungkin seluruh anggota tubuhnya sakit. Walaupun terkesan hiperbola tapi memang begitu yang freya rasakan.

Tidak dapat mengekspresikan perasaanya lagi, bahkan untuk marah pun dia sudah tidak sanggup.

Dan kebetulan sekali ara juga berada di apartement fiony, sebelum freya datang keduanya juga tengah berdebat.

Dan sekarang freya, fiony dan ara sudah berada di ruang tamu yang terdapat di apartement itu. Ara dan fiony duduk di sofa dengan jarak yang berjauhan, sedangkan freya hanya berdiri saja.

Fiony sama sekali tidak berani menatap freya, ia hanya menundukkan kepalanya sejak tadi.

"Ce, aku mau tanya..." Ucapan freya ini berhasil membuat fiony mengangkat kepalanya dan melihat freya.

Tidak terlihat raut amarah di wajah freya, tapi fiony bisa merasakan betapa kecewanya freya saat ini. Tatapan sayunya membuat fiony merasa sangat bersalah akan semua ini.

"Kamu kemarin dalam keadaan sadar?" Tanya freya masih dengan intonasi nada yang lembut.

"Jawab aja, aku siap denger dan tanggung konsekuensinya, walaupun emang sakit banget di hati aku." Ujar freya lagi.

Freya memejamkan matanya, menghela napas lelah. Dadanya terasa sangat sesak saat mendapati fiony yang mengangguk kecil, mengiyakan atas pertanyaan sebelumnya.

Hening...

"Gue ga akan mukul loe kok kak, gue juga ga bawa temen-temen gue. Gue gaada pembelaan dan alasan untuk mukul loe. Karena kalian berdua kemarin keadaannya sama-sama sadar dan sama-sama mau." Ucap freya lagi yang sudah melihat ke arah ara.

Jujur, ara kaget akan ucapan freya. Ara pikir freya akan menghajarnya habis-habisan, atau tidak mengajak teman-temannya untuk memberinya pelajaran.

"Ga adil aja rasanya kalo gue cuma pukul loe doang kan? Tapi ga mungkin juga gue pukul dia." Ucap freya melirik fiony sekilas.

"Biarlah gue aja yang rasain sakit, dan setelah gue pikir lagi loe emang ga salah. Mungkin letak salahnya di gue, bener kata loe kak kalo gue cuma anak kecil, belum waktunya gue cinta-cintaan. Gue belum bisa jadi pasangan yang baik." - freya.

Fiony menggelengkan kepalanya, air matanya membuat lidahnya pun sangat kelu untuk menyela semua ucapan yang keluar dari mulut freya.

"Aku inget kok ce sama janjiku sendiri, aku ga akan ninggalin kamu sebelum kamu yang minta kan? Tapi dengan kamu begini secara ga langsung kamu minta aku untuk pergi dari kamu." Fiony semakin terisak akan ucapan freya ini.

"Gue minta maaf kak, ternyata bener di sini gue yang rebut dia dari loe." Ucap freya lagi.

"Baikin gih hubungannya, sorry sebelumnya kalo kehadiran gue jadi ngerusak keadaan kalian." - freya.

"Fre...." Lirih fiony.

Freya enggan melihat ke arah fiony lagi, hatinya semakin sakit kalau ia melihat wajah berair milik fiony sekarang. Dan tanpa mengucapkan kata-kata lagi, freya berbalik untuk pergi dari apartement fiony.

Meninggalkan fiony yang semakin terisak dan ara yang hanya diam mematung.

**

Indira menatap iba ke arah freya yang hanya diam saja sejak tadi, tanpa freya ceritakan secara detail pun Indira sudah dapat menyimpulkan betapa sakitnya freya sekarang.

01. PCRN ; frefio [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang