obsessed - 10

247 61 14
                                    

⚠️⚠️ Tidak patut dicontoh. Dan memang bukan untuk dicontoh. Mudahnya akses internet di jaman sekarang membuat beberapa orang mempergunakannya untuk hal buruk. Untuk itu ada baiknya tidak terbawa arus buruk, dan semoga kita selalu dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa, dimanapun, kapanpun, dan bagaimanapun keadaan kita.

Selamat Membaca ❤️❤️✨










Tok! Tok!

Suara pintu terdengar, membuat salah satu pelayan di kediaman Shim menoleh ke arah pintu dan berjalan menghampiri pintu.

Pintu rumah baru saja dibuka, dan beberapa pria bertubuh besar terlihat berjejer di teras rumah Jake.

“Permisi, kami datang untuk memperbaiki AC,” salah satu pria berkepala botak yang membawa tas berisi peralatan, berbicara pada Ni-ki yang membuka pintu untuk lima orang lelaki yang tampak sangar dengan tato di lengan mereka.

“Kami tidak ada jadwal untuk pemeliharaan AC, Pak. Mungkin Bapak salah a——”

Bugh!

Salah satu pria berbadan paling tinggi segera mengayunkan kakinya dan menendang perut Ni-ki hingga Ni-ki tercampak beberapa meter.

Lima pria asing itu segera masuk ke dalam kediaman Jake. Salah satunya segera menyeret Ni-ki dengan tangan kekarnya untuk dimasukkan ke dalam mobil box yang mereka pakai untuk menculik beberapa pelayan Jake.

Mendengar ada hal yang tidak beres, Ahyeon yang sedang mengelap porselen segera berjalan ke ruang tamu dan terkejut melihat beberapa pria asing tengah tersenyum lebar dengan tatap kelaparan melihat ke arahnya.

Setelah Ni-ki, korban yang kedua adalah Ahyeon. Berlanjut pada beberapa pelayan lain yang ingin membantu. Bukannya bisa membantu, beberapa pelayan malah menjadi tangkapan para pesuruh dari yayasan Jangkku.

Beberapa pelayan memilih bersembunyi dari lima orang asing yang berani-beraninya merusak beberapa furnitur di kediaman Jake. Mereka juga tidak segan melakukan kekerasan pada beberapa pelayan. Semuanya berakhir dengan luka serta darah yang berceceran di lantai ataupun terciprat di dinding dan furnitur.

Pintu rumah terbuka lebar ketika Jake keluar dari kamarnya. Ia melihat semuanya berantakan.

Apa yang baru saja terjadi?

Pria itu mencari kemana pelayan-pelayannya sampai akhirnya ia menemukan beberapa pelayannya keluar dari ruang bawah tanah.

“Tuan Jake, sepertinya kami tidak bisa lagi bekerja di sini. Kau menyembunyikan teman kami di ruang bawah tanah? Mereka begitu kurus dan hampir mati. Apa kau tidak punya hati nurani?” itu Sunoo. Pelayan itu mendapati Jungwon, Liz, Rei, dan Hanni ada di ruang bawah tanah dalam keadaan sekarat. Sisa napas mereka masih ada, tapi mereka tidak bisa beraktivitas normal karena benar-benar kehilangan energi akibat tidak makan dan minum hanya sedikit dari sisa air yang pernah Lesseo bawa.

Sunoo, Haerin, Ricky, Hao, dan Moka yang berhasil kabur dari para pria berbadan besar tadi ingin mengundurkan diri. Lebih baik mereka mencari pekerjaan lain daripada harus bekerja pada Tuan mereka yang tidak memiliki hati nurani.

“Kalian ingin pergi? Jangan harap kalian bisa,” kata Jake. Pria itu mengeluarkan pistol dari celananya dan mengarahkannya pada Sunoo.

“Tuan. Kami akan patuh kalau kau tidak bertindak sesuka hati. Kami tetap bekerja di sini karena Nona Yujin. Nona Yujin yang selalu baik pada kami. Kalau bukan karena Nona Yujin, kami tidak akan bekerja di sini lagi,” kata Haerin.

Gelap dan pengapnya ruang bawah membuat pelayan tak nyaman, tapi mereka berusaha menunjukkan kalau mereka tidak apa-apa dengan situasi itu.

“Berpikirlah ulang. Aku akan membiarkan kalian di sini sampai kalian meminta maaf padaku,” kata Jake tetap mengarahkan pistol.

Dorr!!

Peluru ditembakkan ke arah Sunoo hingga melukai telinganya.

Suara tembakan itu membuat mereka kaget dan seketika itu pula lima pelayan itu mundur.

Sunoo memegang telinganya yang berdarah. Tangannya gemetaran karena Jake benar-benar sudah gila menembakkan peluru pada ujung telinganya.

“Kenapa kau menembak Sunoo?” Ricky menatap Jake sebal. Tangannya terkepal erat ingin memukul Jake, tapi dia yakin pasti akan menjadi Sunoo kedua kalau melawan.

“Aku akan datang lagi dua hari lagi. Kalau kalian masih ingin hidup, bekerjalah di sini hanya untuk Nona kalian itu.”

“Kami memang bekerja untuk Nona Yujin. Asal kau tahu Nona Yujin tidak mencintaimu, Tuan,” ucap Haerin.

Dorr!!

Jake menembak ujung daun telinga Haerin, membuat semua pelayan terkejut untuk kedua kalinya.

“Jangan bicara omong kosong,” ucap Jake dengan sorot mata marah. Yujin tidak mencintainya? Iya, dia tahu itu. Jangan ada satu orang pun yang mengatakan fakta itu karena ia membencinya.

“Kau gila! Bagaimana mungkin Nona Yujin mencintaimu Tu——”

Klik.

Jake menarik pelatuk, dan——Dorr!!

Peluru ditembakkan lagi. Kali ini ke arah dinding yang berada jauh di belakang Haerin.

“Merenunglah. Aku akan memberi pilihan. Mati atau tetap bekerja di sini,” kata Jake.
















4. S - Obsessed (Jake x Yujin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang