4. S - Obsessed (Jake x Yujin)

obsessed - 3

Selamat Membaca 🌼✨✨

“Jangan coba-coba lari dariku. Kau pikir kau bisa?” Jake berjalan gusar mengikuti Yujin yang benar-benar berani kabur dari rumah. Pelayan-pelayan di rumah tidak diminta untuk ikut campur.

Bagi Jake, menangani Yujin adalah hal mudah. Ia tidak perlu bantuan siapapun. Apalagi Yujin tidak dalam kondisi fit setelah tadi malam ia menghukum Yujin tanpa ampun.

Yujin berlari di atas trotoar. Gadis itu berusaha untuk menjauh dari Jake. Ia tak akan mau kembali lagi ke rumah itu lagi karena hanya memberinya kenangan buruk.

Kakinya yang tak beralas apapun terus menapaki trotoar yang panas, berharap ada seorang malaikat yang turun dari langit akan membantunya.

Sayang, itu tidak akan mungkin.

Langkahnya mulai memelan karena tenaga cukup banyak terkuras.

“Berhenti di sana?” teriakan Jake terdengar dari kejauhan.

Yujin menoleh ke belakang. Bersamaan dengan itu ia melihat ke arah jalanan dimana banyak kendaraan berlalu lalang.

Lebih baik ia mati kecelakaan daripada mati di tangan Jake. Tanpa pikir panjang akibat kesulitan yang menimpanya, ia berlari ke jalan raya.

Bunyi klakson bersahutan terdengar bersamaan dengan tubuh Yujin yang tercampak beberapa meter dengan kepala yang terluka dan mengeluarkan darah.

Jake begitu terkejut mendapati Yujin yang berlari ke jalan yang akhirnya membuat Yujin kehilangan banyak darah.

Semua orang segera mengerumuni Yujin, menolong gadis itu untuk segera dibawa ke rumah sakit. Jake turut serta membawa Yujin.

Jake tidak menyangka kalau Yujin tidak bangun dari kecelakaan yang menimpanya. Gadis itu mengalami koma, membuat Jake tak sabar menunggu kapan Yujin siuman.

Sudah dua minggu Yujin dirawat di rumah sakit. Dua minggu lamanya pula ia tidak sadarkan diri. Dokter mengatakan ada gangguan di kepalanya karena mendapat benturan amat keras.

Gadis itu diduga mengalami amnesia yang membuatnya tidak tahu siapa dirinya dan semua peristiwa di masa lalu.

Jake tak percaya kalau Yujin dinyatakan amnesia. Ia tidak akan mudah tertipu lagi walau dokter yang mengatakannya sekalipun. Mungkin saja ia telah dibohongi seperti sebelumnya.

“Kau sudah bangun?” Jake terkejut mendapati Yujin membuka matanya.

Satu pernyataan yang Yujin lontarkan pertama kali saat melihat Jake.

“Siapa kau?” lirihnya.

“Jangan berpura-pura,” kata Jake.

Yujin tidak berpura-pura. Ia memang benar mengalami kehilangan ingatan.

“Apa maksudmu? Aku bahkan tidak mengenalmu siapa,” ucap Yujin.