Obsesi itu membuat Jake tergila-gila pada Yujin. Suatu hari Jake merekrut sepasang suami istri untuk menggantikan pelayannya yang tidak dapat bekerja. Semuanya terlihat baik-baik saja sampai akhirnya Jake memutuskan untuk melindungi Yujin.
Cerita ini mengandung bahasa kasar, adegan 21+, kekerasan, dan tidak patut dicontoh. Skip jika kalian tidak bisa membaca cerita seperti ini.
Boy, why you so obsessed with me?
Happy Reading!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Dia baik-baik saja tapi kenapa dia tidak mengenalku, Dok?” Jake tak percaya kalau Yujin tidak mengenalnya setelah jatuh di kamar mandi. Kepala Yujin sudah di-rontgen, tapi hasil menunjukkan kalau Yujin tidak mengalami cidera kepala.
Dokter Jay yang menangani Yujin terlihat bingung dengan film rontgen yang ia lihat. Apa ia salah?
Tidak mungkin.
Pria itu menjawab, “Dia baik-baik saja...” matanya beralih melihat Yujin yang terlihat sendu dari tatapannya. Sudut bibir gadis itu berdarah. Belum lagi tangan dan kakinya yang memar. Sepertinya gadis itu tidak baik-baik saja. Apa mungkin gadis itu mendapat kekerasan?
Ibu jari tangan Yujin menekuk, lalu keempat jarinya bergerak menggenggam ibu jarinya. Kembali terbuka, lalu kembali menggenggam secara berulang.
SOS. Gadis itu baru saja memberikan sinyal bahaya. Ia tidak baik-baik saja, dan mungkin orang di hadapan Dokter Jay itu adalah orang yang melukai Yujin.
“Benarkah?” tanya Jake tak percaya sama sekali.
“Mungkin itu hanya benturan ringan. Kalau pun dia lupa itu hanya sesaat. Lebih baik Bapak lebih memperhatikan tubuhnya. Ia terlihat mendapat kekerasan dan... Kira-kira siapa yang melukainya? Apa mungkin itu...” Jay menghentikan ucapannya saat Jake menepuk pundaknya.
“Urus urusanmu sendiri,” kata Jake tak senang dengan ucapan Jay. Istrinya memang banyak memiliki luka, dan Jay tidak pantas menasehatinya karena dialah yang mengurus istrinya. Istrinya adalah miliknya. Tidak ada yang boleh mengomentari atas apa yang ia lakukan pada istrinya sendiri.
