obsessed - 15

59 11 9
                                    












Selamat Membaca ❤️✨


















Jake dan Yujin berlari memasuki area hutan yang berada tak jauh dari yayasan. Ketika orang-orang mulai mengejar, saat itu pula Lesseo berseru untuk menghentikan orang-orang agar tak lagi mengejar Jake dan Yujin.

“Berhenti!!” seru Lesseo. Suara lengkingannya membuat orang-orang menutup telinga. Sosok bermata merah dan bertubuh kurus itu menatap semua yang mengejar Jake dan Yujin.

“Kembali lakukan prosesi upacara,” kata Wonyoung tegas. Perempuan rupawan itu menatap lurus ke arah Lesseo dengan perasaan marah.

“Lesseo, sini, Sayang? Kau harus memimpin upacara. Suami istri yang tadi harus kita masukkan ke dalam peti dan kita beri hadiah terahir,” tangan Wonyoung terayun anggun, meminta Lesseo datang padanya.

Lesseo menurut, dan berjalan menghampiri Wonyoung.

Mereka kembali masuk ke ruang bawah tanah untuk melakukan ritual.

Sunghoon yang terakhir turun ke ruangan, menoleh ke arah hutan dengan senyum tipisnya. “Jangan pikir kalian bisa lari.”

Sementara itu, Jake dan Yujin terus berlari menerjang semak-semak tanpa alas kaki. Jake tak peduli halangan apapun di depan mata asalkan mereka berdua selamat.

Napas Yujin terengah-engah dengan tangan yang penuh keringat. Selain karena rasa takut, keringatnya juga bercucuran karena rasa lelah ditambah tubuhnya yang memang tidak dalam keadaan sehat.

Brugh!

Genggaman tangan Jake mengendur, sehingga Yujin yang sudah lelah, akhirnya terjatuh juga.

Rantai yang masih menjulur dari tangan dan kakinya tampak kotor dan basah akibat semak-semak dan tanah yang menerpanya. Berulang kali gadis itu tersungkur karena terkadang rantai tertahan oleh ranting, batu, atau semak.

Pergelangan kaki perempuan itu tampak memerah karena sudah beberapa menit mereka berlari, mereka tak menemui ujung dari hutan yang sudah terjamah itu.

“Yujin!” seru Jake. Pria itu bersimpuh membantu Yujin agar duduk.

“J-jake...” napas Yujin terengah, ia bahkan sulit untuk berbicara karena energinya banyak terkuras, apalagi rasanya ia ingin pingsan karena sakit yang mendera. Demamnya tak kunjung sembuh, dan hal itu membuat wajah putihnya terlihat memerah.

“Kita harus lari sejauh mungkin, Yujin,” kata Jake seraya merapikan anak rambut yang menutupi sebagian wajah cantik Yujin.

Yujin memejamkan matanya. Ia sungguh tak mengerti dengan apa yang terjadi. Bukankah yang merantainya itu Jake? Kenapa orang-orang yang tidak ia kenal berlari ke arah mereka? Apa mereka ingin memarahi Jake yang telah menyiksanya dengan rantai?

“Jake, tinggalkan aku di sini,” ucapnya lirih. Matanya membuka dan menatap raut wajah Jake yang terlihat begitu cemas. Wajah cemas yang baru kali ini ia lihat dalam hidupnya. Benarkah yang ia lihat sekarang adalah Jake?

“Tidak. Aku tidak akan meninggalkanmu,” pria itu menggeleng, lalu tanpa pikir panjang segera mengangkat tubuh Yujin dengan rantai yang menjuntai dari tangan dan kaki Yujin.

Tatapan Jake yang merasa bersalah dan khawatir membuat Yujin bingung. Apa orang-orang tadi ingin memukuli Jake agar Jake sadar? Tapi kenapa Jake malah bersikap seolah pahlawan di siang bolong seperti ini? Mengangkat tubuhnya yang lemah dan tak berdaya, lalu berkata, “Aku tidak akan meninggalkanmu.”

Sungguh, kata-kata penenang yang tidak akan mungkin ia dengar dari mulut pria gila itu.

Yujin memandang baju Jake yang kusut. Lebih seperti pakaian lusuh yang tidak pernah dipakai. Sama seperti pakaiannya. Berwarna putih, tapi sudah kotor, dan di beberapa titik terdapat noda cokelat yang sebenarnya adalah noda darah tanpa mereka tahu.

4. S - Obsessed (Jake x Yujin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang