4. S - Obsessed (Jake x Yujin)

obsessed - 11

⚠️ Disturbing

Haiiii aku comeback 😆

Selamat Membaca 🌼❤️

Lesseo sudah dikurung di dalam ruangan pengap, gelap, lembab, dan penuh dengan suasana tak nyaman yang mengintimidasi, menakutkan, serta menyeramkan dalam lima hari terakhir.

Gadis lugu itu dipindahkan dari ruangan tempat para perempuan yang dipasung dengan rantai berat atas perintah dari suami istri pemilik yayasan.

Kriettt...

Suara derit pintu besi yang dingin dan berkarat terdengar menyayat hati, membuat Lesseo yang tidur bergelung tanpa alas di lantai semen yang begitu dingin, menoleh ke arah sosok perempuan cantik yang datang untuk menemuinya.

“Halo, Sayang... Do you miss me?” sapanya dengan nada penuh keramahan.

Gaun vintage bermotif bunga-bunga menjadi salah satu pakaian favorit perempuan berambut panjang yang kali ini menggelung rambutnya dengan poni yang menutup dahi putihnya.

Tangan wanita itu dilapis dengan sarung tangan berbahan kulit berwarna hitam yang panjangnya menutup setengah tungkai tangannya.

Mata merah, kulit pucat, telapak kaki penuh luka dan sayatan serta darah, kulit kaki yang bernanah dan kurus, membuat wanita itu tersenyum melihat keadaan Lesseo.

Seorang pria tampan berjubah dengan pakaian serba hitam berdiri di belakang wanita yang baru saja masuk mendekati Lesseo yang lemah tak berdaya karena tidak diberi air setetes pun.

Ia berjalan mengikuti wanita cantik itu lalu memandang Lesseo dengan tatap dingin.

“Bawa dia ke ruang upacara,” titah pria itu pada Jay dan Heeseung yang berdiri di luar ruang kecil tempat penyekapan Lesseo.

“Hati-hati membawa bayi kecilku yang akan memimpin upacara hari ini. Jangan lupa beri dia makan dan minum yang semestinya sebelum memimpin upacara persembahan,” kata wanita yang tak lain dan tak bukan adalah Wonyoung.

Jay dan Heeseung mengangguk patuh lalu menarik Lesseo dengan cara menyeret paksa, menjambak rambut panjang Lesseo untuk keluar dari ruangan.

Lesseo menjerit, tapi Wonyoung serta suaminya hanya tersenyum lebar.

“Ayo kita ke ruangan kelahiran, Sayang. Sudah saatnya membawa janin untuk dikorbankan,” kata Sunghoon seraya menggandeng lengan Wonyoung.

Brak!

Danielle dan perempuan-perempuan di penjara menoleh ke arah pintu yang terbuka dengan paksa.

Beberapa pria berbadan besar dan kekar berjalan membawa pemukul besi yang penuh duri berbahan paku yang akan melukai siapa saja kalau terkena pukulannya.

Mereka membawa pelayan-pelayan perempuan yang Danielle kenal sebelumnya. Moka dan Ahyeon? Kenapa mereka bisa dibawa ke sini? Apa yang terjadi?

Suara teriakan kepedihan dan kesedihan dari para tahanan membuat Danielle merasakan betapa tersiksanya mereka di dalam sana.

Makian dan cacian tertuju pada pria-pria tak kenal belas kasih itu. Ahyeon dan Moka yang tidak tahu apa-apa hanya menangis bersama perempuan-perempuan yang tak mereka kenal yang dibawa oleh pria-pria itu.

Suara rantai yang saling beradu, suara teriakan, suara tamparan, dan pukulan demi pukulan membuat Danielle memejamkan matanya erat. Ia ingin menutup telinganya, tapi tak bisa karena rantai mengunci kedua tangannya.