obsessed - 5

329 74 13
                                    


Ost. Ariana Grande— One Last Time






Selamat Membaca 🌼✨









Jauh di pedalaman kota, terdapat sebuah yayasan panti asuhan yang menampung anak-anak tanpa orangtua yang dibuang, dan panti jompo yang menitipkan orangtua yang telah renta. Entahlah. Entah dititipkan atau dibuang. Tidak ada bedanya dengan anak-anak yang tinggal di panti asuhan. Mungkin, lebih cocok dikatakan tidak dibutuhkan?

Yayasan terbaik di pedalaman kota itu adalah yayasan Jangkku, yaitu yayasan yang cukup terkenal di kalangan masyarakat. Terlebih masyarakat menengah ke atas yang ingin mengadopsi anak-anak cantik dan tampan yang pintar. Pemerintah juga bekerja sama dengan yayasan tersebut sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap anak-anak maupun para lansia yang tak bisa bersama keluarga mereka.

Saking bagusnya yayasan itu, pemerintah membuat kerjasama dengan yayasan itu agar dapat dihubungkan dengan pemerintah luar negeri yang mungkin saja tertarik untuk mengadopsi anak-anak terlantar yang tinggal di yayasan.

Pemerintah berharap anak-anak itu dapat menjadi bagian negara lain dengan catatan memiliki dua kewarganegaraan agar tetap bisa terhubung dengan negara suatu hari nantinya.

Bagi pemilik yayasan, hal itu merupakan sebuah keuntungan yang menjanjikan.

Bersama dengan pejabat pemerintah yang tamak uang, pemilik yayasan ingin memberikan anak-anak terbuang itu pada orang-orang kaya dari dalam maupun luar negeri. Arti memberikan di sini lebih tepatnya adalah menjual.

Terlihat berperikemanusiaan, tapi nyatanya tidak demikian karena mereka mendapatkan uang yang banyak dari hasil penjualan anak-anak yang tampan dan cantik, ataupun anak-anak yang pintar.

Bagaimana dengan anak-anak yang tidak cantik, tampan, ataupun pintar?

Mereka tetap berguna.

Kadang, pihak pemerintah meminta mereka untuk dibunuh. Darah, maupun organ mereka diambil untuk dijual ke pasar gelap ataupun dijual pada pihak rumah sakit yang membutuhkan organ maupun darah yang segar dan muda.

Hari ini, Jake berrencana untuk datang ke yayasan panti asuhan itu bersama istrinya, Yujin.

Sudah satu tahun sejak menikah, mereka belum dikaruniai seorang anak. Hal itu membuat Jake berpikir kalau ia harus mengajak Yujin ke yayasan untuk melihat betapa bahagianya memiliki anak.

Pria itu hampir setiap hari membuat adonan bersama istrinya sendiri. Ia berharap Yujin akan hamil dengan cara membuat adonan setiap hari.

Sayang, bagaimana bisa Yujin hamil kalau mereka melakukannya setiap hari? Peluangnya tidak begitu besar apalagi Jake selalu menggunakan adonannya untuk diaduk bersama adonan milik Yujin.

Lelaki cerdas itu malah terlihat seperti orang bodoh mendambakan anak sementara ia tidak tahu aturan dalam membuat anak.

Adonan yang ia punya dan Yujin punya haruslah segar dan sehat. Tapi mereka menggunakan adonan yang kurang bernutrisi karena selalu digunakan setiap hari untuk dibentuk menjadi roti. Pabrik yang mereka punya justru kewalahan dan hanya menghasilkan adonan yang biasa-biasa saja karena Jake selalu membuat adonan itu bersama Yujin.

Belum lagi Yujin yang tidak menginginkan adonan yang mereka buat itu hadir dalam rahimnya. Keadaan psikis Yujin juga menjadi salah satu penyebab dari sekian banyak faktor yang membuatnya tak kunjung memiliki adonan utuh di dalam rahimnya. Apa mereka perlu diajarkan caranya membuat adonan yang baik dan benar?

Oh, biarlah mereka membuatnya sendiri tanpa diajari. Kita tidak perlu ikut campur.

“Danielle, tolong dandani Yujin secantik mungkin. Tutupi lukanya dengan make up. Jangan sampai terlihat kalau dia memiliki memar ataupun luka. Paham?” perintah Jake pada Danielle yang diiyakan oleh Danielle.

4. S - Obsessed (Jake x Yujin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang