07

375 63 16
                                    






"Terimakasih Pak Rizky, satenya enak... Semoga banyak rejekinya" Wajah ceria Dilla mengundang senyum Rizky, ternyata gadis yang biasanya galak itu dapat di taklukan hanya dengan makanan

"Iya" Jawab Rizky se kenanya sembari mengontrol detak jantungnya yang bertalu talu

"Ini kita balik ke tempat Bapak lagi? " Tanya Dilla masuk ke dalam mobil hitam milik Rizky

"Emang mau pulang? " Tanya Rizky balik tentu saja Dilla menggeleng cepat. Pulang dan melewatkan wawancara eksklusif dengan Pak Prabowo? Tidak mungkin

"Lain kali biar saya yang bayarin Pak Rizky ya" Diam diam Rizky tersenyum, lain kali? Jadi masih ada harapan?

Sesampainya di kediaman Pak Prabowo, Dilla mendapatkan telefon dari orang tuanya dan buru buru pamit pulang membuat Rizky keheranan

"Ada apa?" Tanya Rizky bingung mencekal tangan Dilla

"Saya harus pulang Pak Rizky, permisi" Dilla berlari dan memacu mobilnya cepat menuju kediaman orang tuanya

*****

Beberapa hari berlalu Rizky mulai tak tenang merasa Faradilla sangat susah di hubungi akhir akhir ini

"Loh Mas Denny" Sapa Rizky melihat kameramen yang biasa menemani Dilla saat liputan

"Siang Pak, apa kabar? " Sapa Denny menjabat tangan Rizky

"Baik baik.. Mas Denny apa kabar? " Tanya Rizky balik basa basi

"Alhamdulillah Pak, oh iya ini saya kesini mau liputan sama gantinya Mba Dilla Pak" Rizky melihat penampilan gadis muda itu dengan seksama tak kalah cantik namun tak berhasil menarik perhatiannya

"Kenapa Dilla di ganti ya Mas? " Tanya Rizky penasaran

"Oh anu... Hmmm Dilla mengundurkan diri Pak" Jawab Denny kelabakan

"Kenapa? " Rizky masih belum mendapat jawaban yang bisa ia terima dengan baik

"Kurang tau saya Pak, tapi ada rumor katanya keluarganya tersandung kasus hukum gitu trus Mamanya sakit di rumah sakit sekarang" Jawab Denny hati hati

"Rumah sakit mana? " Tanya Rizky tak sabaran, setelah mendapat informasi dimana rumah sakit tempat orang tua Dilla di rawat Rizky bergegas meminta izin pada Pak Prabowo

*****

"Pak Rizky ga perlu repot repot" Dilla menerima bingkisan buah dan beberapa makanan yang Rizky bawa dengan sungkan

Sang Ayah Laksma Aji Prawinto menjadi salah satu terduga pelaku OTT KPK di instansi angkatan laut hingga harus di adili secara militer dan menjalani proses hukum membuat sang Ibu shock dan di larikan ke rumah sakit akibat stroke

"Handphone kamu ga bisa di hubungi" Ucap Rizky tanpa basa basi, suara itu syarat akan kerinduan dan ke khawatiran yang mendalam

"Iya" Jawab Dilla se kenanya

Semua aset, harta dan tabungan di bekukan oleh pihak berwenang guna proses penyelidikan dan selama pengobatan Ibunya Dilla membutuhkan uang lalu tanpa pikir panjang gadis cantik itu menjual telefon genggamnya

"Kamu apa kabar? " Rizky sempat khawatir lantaran Faradilla tak dapat di hubungi dan di temui namun setelah dara cantik itu ada di hadapannya justru kekhawatirannya membuncah

Riasan tipis yang biasa menambah segar wajahnya kini tak lagi terlihat walau tak memudarkan cantiknya di tambah lingkaran hitam di sekitar mata gadis itu sudah menjelaskan semuanya

"Seperti yang Pak Rizky lihat" Senyum terbaiknya tak mampu menyembunyikan luka dalam tatapan matanya, tanpa sadar Rizky menarik tubuh ramping itu mendekat dan memeluknya

Tak ada penolakan Dilla malah mengeratkan pelukannya dan mulai menangis dalam dekapan Rizky Irmansyah. Ia khawatir keadaan sang Ayah yang tengah dalam proses penyidikan juga sangat tak tenang dengan kondisi kesehatan Ibunya

"Saya disini" Rizky mengelus puncak kepala Dilla untuk membuat gadis itu merasa nyaman

Faradilla Ayu Anjani seorang putri tunggal yang tak tau harus kemana membagi resah hatinya, musibah yang datang di saat bersamaan seolah bekerjasama menghancurkan kewarasannya

"Aku ga bisa tau kabar Ayah" Sejauh ini Rizky belum mendengar sedikitpun masalah yang Dilla hadapi, pria 35 tahun itu hanya menunggu gadisnya tenang dan bersiap membuka cerita yang ia hadapi

"Ayah kamu dimana? Barangkali saya bisa bantu" Aroma tubuh bercampur parfume yang Rizky gunakan sedikit menenangkan Dilla

"Ayah di masih penyidikan" Dilla menceritakan semuanya sembari memeluk Rizky erat, ia tak ingin Rizky melihat betapa hancurnya dia

"Kamu ga sendirian Dilla, ada saya... Jangan sendirian kita bisa hadapi ini bareng bareng kita bertahan sama sama ya? " Rizky mencium puncak kepala Dilla penuh sayang

"Aku takut" Cicit Dilla dalam isak tangisnya

"Ada saya.. Kamu bisa percaya sama saya" Rizky mengurai pelukan mereka dan memperhatikan wajah cantik itu basah dengan air mata

Rizky menghapus lelehan air mata itu dengan ibu jarinya,  mata yang sembab dan hidung merahnya tetap cantik walau Rizky membenci mata sayu penuh luka itu

"Jangan... Pak Rizky jangan kesini lagi, aku ga mau nanti Pak Rizky malah di tuduh ke seret kasusnya Ayah, ini terakhir tolong Pak Rizky jangan kembali lagi" Walau Dilla takut menghadapi semuanya sendirian ia tak bisa membawa seseorang masuk dalam kubangan masalahnya

"Dilla saya khawatir, saya ga bisa.. " Kalimat Rizky terputus

"Bisa Pak, pasti bisa.. Kalau Pak Rizky khawatir tolong doakan saja dari jauh jangan datang, ini bukan situasi yang bisa kita hadapi bersama" Pertahanan Dilla luluh lantak tak tersisa

Usia Dilla jauh lebih muda dari Rizky, bohong jika ia bicara seolah olah tak memiliki rasa apapun pada paras tampan di hadapannya

Sang Ayah terus saja bercerita tentang betapa hebat Rizky Irmansyah dengan dunia perpolitikannya mendampingi bakal presiden Indonesia terpilih 2024 sedikit banyak mempengaruhi Faradilla, diam diam ia menaruh kagum pada sosok tinggi nan tegap itu

Tak hanya tampan Rizky Irmansyah juga sangat kompeten dan setia pada bidangnya di tambah sosok terlihat kaku itu nyatanya sangat hangat pada keluarga, hanya saja Faradilla tak tau harus menamai perasaannya ini apa saat kagumnya lebih dari rasa kagum dan bangganya tak bisa tergambarkan

"Ga.. Saya ga akan pernah biarin kamu sendirian" Rizky penuh tegas dan tak bisa di bantah namun tak kalah keras kepala Dilla menggeleng keras tak tega

"Gimana kalau Pak Rizky di curigai juga? Aku bahkan ga tau Ayah itu beneran di jebak atau justru Ayah tersangka utamanya? Dan aku ga bisa bawa Pak Rizky masuk ke ma... " Ucapan Dilla terputus saat bibir lembut Rizky mendarat di atas bibir ranumnya

"Saya ga peduli" Ucap Rizky sebelum melanjutkan ciuman hangat itu

"Jangan suruh saya pergi, kamu masih punya hutang makan siang sama saya" Lirih Rizky lagi











Bersambung...










HealerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang