06

466 67 5
                                    


Hollaaa... Hari ini up semua part yg on going ya bestieee
Binar Dewinta, Healer, Senja Antara Kita sampe Aksara Nada Djiwa jangan lupa baca semuanyaaaa... Jangan lupa vote semuanyaaaaaa... Jangan lupa komen semuanyaaaa....


"Saya dengar ada pertemuan keluarga ya weekend lalu? " Tanya Pak Prabowo tanpa basa basi begitu melihat wajah sumringah Dilla

"Emmm bukan begitu Pak" Dilla tak tau harus menceritakan hal itu dari mana sementara Rizky duduk di sampingnya tetap bungkam

Rizky Irmansyah berhasil dengan mudah memancing seorang Faradilla Ayu Anjani dengan iming iming wawancara ekslusif dengan calon presiden dari nomor urut 02 itu. Tentu tak sepenuhnya salah namun tetap tidak benar karna yang justru di wawancarai adalah Dilla bukan Pak Prabowo Subiyanto

"Iya juga gapapa, iya kan Pak? " Agung duduk di samping Pak Prabowo berhadapan langsung dengan Rizky

"Iya gapapa.. Saya seneng staff staff saya yang sudah saya anggap anak anak saya sendiri ini bisa menjalankan pekerjaan dan kehidupan pribadinya berdampingan gitu... Bagus aja" Diam diam Rizky menyimak

"Tapi saya dan Pak Rizky ga ada hubungan apa apa Bapak hanya sebatas kenal saja" Rizky yang tadinya duduk bersender santai di sandaran sofa lekas menegakkan badannya menghadap Dilla

"Saya mikirnya kita sekarang rekan kerja" Protes Rizky tetap menghadap wajah cantik Dilla dari samping

"Apa sih" Dilla hanya meliriknya sekilas sebelum kembali fokus pada Pak Prabowo

"Oh gitu? Tapi dulu waktu saya muda saya ga sembarangan ngajak orang makan apa lagi sampe bawa bawa keluarga ya... Atau mungkin anak muda jaman sekarang begitu? " Sindir Pak Prabowo yang diam diam gemas melihat tingkah muda mudi di hadapannya ini

"Bapak sudah di tunggu" Ajak Dimas pada Pak Prabowo untuk masuk dalam ruang pertemuan yang telah di hadiri beberapa pejabat terkait

"Kalian ngobrol dulu lah... Dilla ga boleh pulang dulu kan wawancaranya belum selesai" Pak Prabowo bangkit, Dilla melihat sosok Pak Prabowo menghilang di balik pintu ruang rapat yang kokoh sementara tinggalah ia duduk di sofa hanya berdua dengan Rizky Irmansyah

Dilla berjengit kaget saat merasa rambut panjangnya sedikit ter tarik kebelakang

"Heh.. Bisa di ajak kerjasama ga sih? Saya kan sudah kasih kamu kesempatan wawancara ekslusif masa balesannya gitu doang" Gerutu Rizky kesal dengan tingkah Dilla yang menurutnya menyebalkan

"Apa sih? Gitu doang itu gimana? Pak Rizky mau saya kayang kayang disini gitu? " Dilla tak terima

"Ya apa kek... Saya juga ga berharap ada hubungan sama kamu tapi setidaknya kan bisa ngomong lebih halus di depan beliau" Omel Rizky lagi

"Kan kenyataan? Emang Bapak mau banget di pikir kita ada apa apa? Lagi pula emang omongan saya kasar ? Kok Pak Rizky baper gitu sih" Rizky kehabisan kata kata bibir cantik Faradilla terdengar begitu lancar mengucapkan sederet kata itu dengan cepat dan tanpa jeda

"Terserah deh" Rizky bangkit meninggalkan Dilla seorang diri lelah terus saja berdebat dengan gadis yang terpaut usia cukup jauh dengannya itu

Di luar dugaan kesibukan Pak Prabowo yang katanya hanya sebentar itu ternyata berlangsung hingga petang, Dilla yang sedari tadi hanya duduk diam mulai merasa lapar namun sungkan jika harus memesan makanan online karna terkesan tak sopan bukan?

"Ayo... Keluar cari makan" Ajak Rizky sedikit iba melihat Dilla yang hanya diam di tempat sejak siang tadi

"Kalau Bapak tiba tiba selesai gimana? " Dilla sudah tak menunjukan sifat defensif seperti siang tadi mungkin karna rasa lapar mengambil setengah kesadarannya

"Saya sudah bilang sama Agung kalau Bapak selesai biar kabari Saya" Dilla bergegas berdiri mengikuti langkah lebar Rizky

"Kamu pemakan segala kan? Ga usah rewel makan apa aja yang ada" Rizky berkata sembari matanya mengedarkan pandangan mencari penjual makanan terdekat, di kediaman Pak Prabowo sebenarnya juga sudah ada seorang yang di tugaskan menyiapkan makanan namun Rizky sendiri merasa tak enak apa bila menyentuh makanan yang di hidangkan di sana sementara beliau sendiri belum menyantapnya

"Iya... Aku kembaran sama musang kok makan apa aja" Cicit Dilla tak ambil hati ucapan pria di sampingnya namun entah mengapa kalimat itu terdengar begitu imut di telinga seorang Rizky Irmansyah

Rizky memarkirkan mobilnya di salah satu tukang sate pinggir jalan yang nampak sepi dengan tenda jualan yang sudah sedikit usang meski begitu cita rasa sate di sini terus saja membuat Rizky kembali dan kembali lagi

"Pak biasa ya dua" Ucap Rizky pada penjual sate langganannya itu

"Siap tuan bos... Weeeee... Kesini sama nyonya bos ya? Waduh dua orang cakep cakep banget MasyaAllah pada di kasih makan apa sama emaknya ya" Heboh tukang penjual sate itu

"Nyonya bos mau sambelnya banyak kayak tuan bos apa gimana? " Dilla yang sudah kelaparan tak ingin membuang buang energy dengan menjelaskan status mereka pada tukang sate yang tak akan ia temui lagi itu

"Aaa... Dia sambelnya di pisah aja Pak" Jawab Rizky cepat sebelum Dilla menjawab

"Iya Pak di pisah aja dan sedikiiiiitttttt aja sambelnya" Lagi lagi Rizky tak mengerti dengan dirinya kalimat biasa saja yang keluar dari bibir Dilla dengan intonasi berbeda terdengar sangat menggemaskan baginya

Rizky nampak sibuk dengan ponsel di tangannya namun sesekali melirik Dilla yang anteng memperhatikan penjual sate yang menyiapkan pesanan mereka

"Mingkem... Iler kamu kemana mana itu... laper banget ya? " Dengan polos Dilla mengelap dagunya padahal ia tak membuka mulutnya sedikitpun

"Ga ada ilernya ya" Dilla kembali memfokuskan pandangannya pada jejeran sate yang tengah berada di atas bara api itu

"Suka sate ga? " Tanya Rizky lagi memulai obrolan

"Suka apa aja" Dilla tak mampu melepaskan pandangannya karna sate merupakan salah satu makanan spesial yang amat Dilla gemari juga

Rizky meneliti wajah cantik itu dari samping. Kening yang indah, alis yang rapih, mata yang teduh, hidung mancung juga bibir ranum pahatan sempurna wajah Faradilla membuat Rizky terasa mulai menggila

Belum lagi penampilan gadis itu dengan tinggi semampai, rambut sepinggang yang ikal dan lebat, tubuh berbalut pakaian yang sopan tak lupa kulitnya yang seputih susu benar benar sempurna membuat Rizky cukup takjub juga gadis sesempurna itu mau ia ajak makan di pinggir jalan dengan kondisi tempat yang mungkin bisa di bilang terlihat sedikit tidak bersih ini

"Ini pesanannya bos... Yang ini punya nyonya bos, mau minum apa ya? " Tanya penjual sate itu lagi

"Tolong Air mineral aja Pak, Terimakasih" Dilla sedikit menundukkan kepalanya saat berkata terimakasih lagi lagi membuat otak Rizky terasa kosong sesaat

Ia harus mengakui bahwa Faradilla Ayu Anjani telah mencuri hatinya yang selama ini ia jaga dengan rapat, Faradilla Ayu Anjani berhasil memenangkan hatinya walau tampa berlomba sekalipun











Bersambung....











HealerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang