Faradilla Ayu Anjani mengapit lengan sang Ayah berjalan menyusuri lorong lorong pertokoan di salah satu mall besar yang ada di Jakarta dengan tangan yang penuh barang barang mewah dari brand brand ternama
"Ayah mau beli kaos juga tungguin sayang" Sang Ayah memasuki sebuah toko pakaian dengan logo bordir seseorang yang tengah menunggang kuda, Dilla hanya mengekori sembari memainkan ponsel di tangannya
"Eh ketemu" Dilla menolehkan kepalanya cepat melihat seseorang yang baru saja menyapanya
"Dih apaan sih" Dilla menjauh mencari sang Ayah yang nampak sibuk memilih milih pakaian
"Masih marah ya? Maaf waktu itu saya cuma bercanda" Rizky Irmansyah di sana... Tanpa sengaja bertemu dengan Dilla setelah peristiwa beberapa hari lalu jujur saja ia merasa tak enak karna mungkin tanpa sengaja menyinggung perasaan Dilla dan itu sangat tidak sopan padahal niatnya hanya bercanda
"Basi Pak Rizky" Dilla menatap Rizky dengan tampang bosan dan juteknya yang begitu ketara
"Eh Mas Mas... Mas nya ini siapa ya?" Aji melihat Dilla yang Risih di dekati seorang laki laki. Memang cukup tampan namun putri semata wayangnya nampak terganggu
"Ini... " Rizky meminta penjelasan pada Dilla namun gadis yang masih belia itu nampak tak peduli
"Saya Aji... Laksma Aji, Ayahnya Dilla ada apa? " Rizky tetap tenang bahkan saat Aji menyebutkan pangkatnya dengan jelas dan hal itu membuat Aji bertanya tanya siapa kiranya yang berani mendekati putrinya padahal sudah jelas jelas ia memasang wajah garangnya juga menyebut pangkat yang biasanya cukup ampuh menyingkirkan pria pria tidak berkualitas dari putri kesayangannya
"Mohon maaf Pak, Saya Rizky Asisten Pribadi Bapak Prabowo Subiyanto sering ketemu Mba Dilla juga kebetulan papasan jadi saya sempatkan menyapa sebentar" Aji melihat penampilan pria muda itu dari atas hingga bawah yang cukup lumayan
"Bapak lagi libur juga? Jalan jalan berdua sama Mba Dilla aja? " Memang dasarnya supel dan sopan kesan pertama yang Aji tangkap dari sosok Rizky adalah tampan dan sopan namun tentu saja berbanding terbalik dengan kesan pertama yang Dilla dapat dari Rezky yakni tengil, sombong dan arogan
"Iya lagi quality time sama anak kesayangan, Pak Rizky sendirian? " Tanya Aji balik, sesekali mata Rizky menatap Dilla yang memilih milih baju untuk sang Ayah meninggalkan Rizky yang mencoba beramah tamah dengan cinta pertamanya sejak hari pertama ia membuka mata itu
"Ahh sama keluarga saya juga Pak lagi nunggu jajanan di sana" Tunjuk Rizky pada keluarganya
"Kebetulan kami mau makan siang mungkin Pak Aji mau gabung? " Sungguh Rizky hanya basa basi agar segera menyudahi ramah tamah ini karna biasanya saat ia menawarkan makan siang bersama beberapa orang akan menolak halus lalu ia bisa segera pergi karna terlalu jenuh juga melihat wajah masam Dilla terlalu lama
"Oh boleh... Kebetulan tadi kami juga mau cari makan" Dalam hati Rizky mengumpat, bukan tak ikhlas tapi tawaran itu hanya basa basi tadinya bagaimana bisa pria paruh baya itu menerimanya begitu saja sedangkan Rizky membawa kedua orang tuanya beserta kakak dan kakak ipar juga keponakannya bukankah ini akan terasa seperti pertemuan keluarga?
"Sayangg... Sudah ayo makan dulu" Ajak Aji pada putrinya, telefon genggam Dilla berbunyi... Sementara berbicara dengan seseorang di sambungan telefon itu Dilla hanya mengikuti langkah sang Ayah tanpa tau kemana tujuan langkah mereka
"Nanti aku telfon lagi ya.. Bai baiiiii" Pamit Dilla menutup sambungan telefonnya
"Sayang kenalin ini orang tuanya Rizky" Sungguh Dilla terkejut dan tak tau apa yang harus ia lakukan, sejak kapan situasi berubah menjadi begitu kaku dan menegangkan seperti ini? Aaaaaaakkhh...
"Dilla Pak Bu.. " Reaksi paling cepat yang bisa Dilla lakukan adalah mencium tangan sepasang orang tua itu
"Ya ampun cantik sekali.. " Ucap seorang wanita dari arah belakang Rizky
"Ini Mbak Ria, Kakak saya dan Mas Hasby Kakak Ipar saya" Rizky memperkenalkan Kakak perempuan dan Kakak Iparnya membuat situasi kian tak tertolong lagi canggungnya
"Hallo Mbak" Dilla juga melakukan hal yang sama dan mencium pipi kanan kiri Ria
Hanya karna sebuah telefon kini Dilla ketinggalan banyak hal rasanya, bagaimana bisa mereka terjebak dalam situasi mematikan seperti ini
"Hmmm Pak Rizky... Boleh kita bicara berdua sebentar" Dilla memberi kode namun pria tampan itu dengan jelas menolak
"Ayo langsung masuk aja pesen pesen udah laper anak anak kasian" Dilla semakin kesal saat pria itu mengabaikannya bahkan menjadi pionir utama memasuki restoran diikuti keluarga lainnya dan Bapak Aji tentunya
"Ayah.. Ayahhhh... Ssssttt....pssstttt" Dilla berbisik memanggil Ayahnya pelan mencegah tingkah di luar nalar Bapak Aji agar tidak ikut makan siang bersama dan menyebabkan hal hal yang akan menyulitkan mereka di kemudian hari
"Ayah ga dengerrr" Apa itu tadi? Tidak dengar tapi menjawab? Mau tak mau Dilla ikut bergabung walau berjalan dengan kaki di hentak hentakkan kesal setengah mati
Hanya perasaan Dilla saja atau memang semua orang bersekongkol menyisihkannya dengan sengaja, Bapak Aji terus saja beramah tamah pada kedua orang tua Rizky hingga Dilla yang biasanya makan dengan lambat kini justru makanan dalam piringnya habis lebih dulu dari pada yang lain
Rizky yang duduk di samping Dilla dan tidak suka kacang panjang sengaja menjahili Dilla dengan meletakkan kacang panjang sisa miliknya dalam piring Dilla yang sudah tandas
Lagi lagi di luar prediksi Rizky, berniat mengerjai namun gadis itu justru menyantap beberapa potong kacang panjang itu tanpa basa basi
"Mbeeeekkk" Sindir Rizky menirukan suara kambing menyindir Dilla yang tengah serius mengunyah kacang panjang yang bahkan belum seluruhnya masuk dalam mulutnya
"Aneh banget kambing makan kacang panjang" Imbuh Rizky lagi
"Ada juga Pak Rizky yang aneh... Kambing makan kacang panjang emang lihat dimana? Ada juga marmut yang makan kacang panjang" Skakmat... Namun sungguh lucu membuat Rizky tertawa melihat tingkah polos Dilla
"Ngaku lagi... Mana baju coklat coklat persis marmut" Lanjut Rizky berusaha memancing emosi putri tunggal Aji Prawinto
"Dihhhh situ ga kerasa? Baju kita sama ya enak aja" Sengit Dilla beberapa detik kemudian gadis cantik itu mengumpat pelan baru sadar warna baju mereka serupa Rizky mengenakan celana pendek berwarna coklat di padukan dengan kemeja berwarna senada jika duduk berdampingan berdua seperti ini mereka seolah mengenakan baju sepasang
"Duo marmut dong" Rizky terkekeh geli sendiri
"Engga engga... Ogah banget ngapain jadi duo duo kayak the virgin aja ogah" Dilla melanjutkan acara memakan kacang panjang yang sempat tertunda tadi
"Lihat sini semuaaa!! " Seru Ria berteriak kencang, Dilla yang belum siap tak tau persis kejadian apa yang baru saja terjadi ia hanya menurut mengikuti arah yang diminta
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Healer
Romance🚨🚨 DISCLAIMER 🚨🚨 Cerita ini hanya Fiksi belaka, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan tokoh tokoh di real life yang memiliki nama, jabatan, gelar yang sama... apabila ada pihak yang kurang berkenan maupun kesamaan tokoh dan alur cerita, say...