Gu Yang masih terbaring di tanah tak berdaya, berbaring di depan Fan Yuan dengan perut di tangannya. Kedua telinga kelincinya bersandar di kaki Fan Yuan dan bulu di telinga kelinci membuat kaki Fan Yuan gatal.
Fan Yuan membungkuk, mengaitkan tangannya di bawah ketiak Gu Yang dan mengangkatnya.
Saat Gu Yang diangkat dan kakinya menyentuh tanah, dia segera berbalik dan melompat ke pelukan Fan Yuan dengan kemampuan memantul yang sangat baik. Kakinya melingkari pinggang Fan Yuan dan tangannya memeluk leher Fan Yuan.
“Fan Yuan, aku benar-benar tidak bisa pergi ke sekolah. Aku harus tinggal di rumah dan punya kelinci kecil!”
Setelah mendengar Gu Yang berulang kali menekankan “tidak ingin pergi ke sekolah,” Fan Yuan mencubit ekor kelinci Gu Yang dan bertanya kepadanya, “Apakah kamu benar-benar tidak ingin pergi ke sekolah? Tidak ingin mengikuti ujian masuk perguruan tinggi? Tidak ingin kuliah di universitas yang sama denganku?”
Begitu universitas yang sama disebutkan, Gu Yang langsung layu. Alih-alih mengatakan dia tidak ingin pergi ke sekolah, dia mencoba menyenangkan Fan Yuan dengan mengusap wajahnya dengan telinga kelincinya dan berbisik di telinganya, “Aku sudah punya kelinci kecil. Bukannya aku tidak ingin kuliah di universitas yang sama denganmu, aku benar-benar ingin.”
Fan Yuan memiringkan kepalanya sedikit, menciptakan sedikit jarak di antara mereka dan menatap Gu Yang dengan emosi yang rumit di matanya yang hitam, yang tidak begitu dipahami Gu Yang.
“Fan Yuan, apakah kamu tidak suka kelinci kecil?”
Setelah menatap mata Gu Yang yang penuh harap dan waspada, Fan Yuan akhirnya mengangguk dan berkata, “Aku sangat menyukainya.”
“Gu Yang, ingatlah, tidak peduli sekarang atau di masa depan, setiap kali ada kelinci kecil, aku menginginkan semuanya – satu, dua, tiga, berapa pun jumlahnya. Aku akan mengambil semuanya.”
Gu Yang tidak tahu mengapa Fan Yuan tiba-tiba berbicara kepadanya dengan nada yang begitu serius. Yang dia tahu sekarang hanyalah memeluk Fan Yuan erat-erat, merasa senang dan penuh harap.
Demi kelinci kecil di perutnya, Gu Yang tidak lagi tidur larut dan bangun pagi bersama Fan Yuan untuk sarapan di lantai bawah.
Selama makan, kegembiraan Gu Yang begitu kentara, sesekali menyentuh perutnya yang sedikit membuncit.
Sejak datang ke "Fan Yuan," dan mengalami begitu banyak dongeng dan jari-jari emas, hal yang paling disyukuri Gu Yang adalah "Pengantin Kelinci," karena itu akan memberinya hadiah terbaik.
Fan Yuan ingin terlihat lebih tenang, tetapi dia tetap diam dan mengambil mangkuk Gu Yang untuk diisi ulang setelah Gu Yang menghabiskan buburnya.
Kegembiraan Gu Yang membuat Fan Yuan merasa sedikit tidak nyaman untuk pertama kalinya. Dia tidak tahu apakah akan ada kesedihan yang lebih besar ketika Gu Yang mengetahui kebenarannya.
Karena Tahun Baru semakin dekat, mereka berdua berkemas dan bersiap untuk pergi berbelanja barang-barang Tahun Baru setelah makan.
Gu Yang sekarang memberikan perhatian khusus pada perutnya yang kecil dan bulat dan bahkan mengenakan kemeja tambahan di dalam sweternya.
Fan Yuan melihat kerah kemejanya berantakan, jadi dia berjalan mendekat untuk merapikannya.
Gu Yang memiringkan kepalanya ke belakang untuk membiarkan Fan Yuan membalik kerahnya, dan tiba-tiba mengeluarkan ponselnya dari sakunya dan membuka halaman web untuk ditunjukkan kepada Fan Yuan.
"Fan Yuan, lihat ini!"
Fan Yuan meliriknya dan data yang ditampilkan di ponsel itu adalah tentang kelinci bertelinga terkulai.
