Meminta bantuan

158 22 7
                                    

Mereka bersekolah seperti biasa. Walaupun nampak biasa saja, namun ada banyak hal di dalam pikiran Risu dan Anya. Terutama Risu.

Jam istirahat telah tiba, Risu dan Anya membawa bekal dari rumah.

"Tumben kalian berdua bawa bekal" Kata Kobo
"Iya, tumben juga Risu gak berburu cireng" Kata Iofi

"Eh, aku lagi gak pengen" Jawab Risu
"Kita juga lagi menghemat uang" Kata Anya
"Ohh"

"Kalian menghemat uang untuk apa?" Tanya Kaela
"E-eh.." Risu dan Anya mencoba berpikir cepat untuk menjawab pertanyaan Kaela

"Kenapa diam?" Heran Kaela
"E-eh.. Itu... Nabung buat kuliah!" Jawab Risu
"Ohh"

"Oh iya Risu, Anya, aku mau nanya sesuatu dong" Ucap Reine
"Mau nanya apa Rei?" Tanya Anya

"Kak Ayunda lagi sakit ya?"

Pertanyaan Reine tentu membuat Risu dan Anya terkejut. Sampai-sampai Risu tersedak.

"Uhuk! Uhuk! Uhuk!!"
"Ehh?? Minum Ris!" Zeta pun memberinya minum air mineral yang ia beli.

Risu pun minum dan berusaha menenangkan dirinya.
"M-makasih Zet"
"Iya, sama-sama"

"Kenapa kamu kaget sampe tersedak gitu?" Heran Reine
"Aku cuma... Kaget aja. Dari mana kamu tau kak Ayunda lagi sakit?"

"Kak Reihan kayaknya udah lama gak ketemu kak Ayunda, kemaren aja dia sampe pasang status kangen gitu. Dia bilang, terakhir kali dia bertemu kak Ayunda itu sekitar dua minggu yang lalu, katanya kondisi terakhirnya dia batuk-batuk. Aku rasa... Agak tidak normal batuk-batuk tapi gak sembuh-sembuh selama dua minggu begitu" Ujar Reine

Risu dan Anya terdiam, sementara yang lain menatap mereka, menunggu jawaban.

Lalu Risu memegang tangan Anya.
"Eh?" Anya tentu terkejut
"Anya, anterin aku ke toilet" Lalu Risu langsung menarik tangan Anya dan merekapun pergi ke toilet.

"Ada sesuatu yang aneh dengan mereka" Kata Moona
"Iya, mungkin mereka lagi ada masalah?" Kata Kobo

"Saat berangkat pun, mereka diam seperti sedang memikirkan sesuatu. Sepertinya benar mereka lagi ada masalah" Ujar Moona
"Kalau begitu, lebih baik kita menyelidikinya gak sih?" Ujar Ollie

Risu tidak membawa Anya ke toilet tapi ke tempat sepi kemarin. Mereka kembali mengobrol disana.

"Bagaimana ini? Apakah kita beritahu saja mereka?" Tanya Anya
"Tidak... Kita harus memikirkan sesuatu, memikirkan jawaban untuk menghindari mereka ikut campur masalah kita" Ujar Risu

"Tapi bukankah bagus jika mereka membantu?"
"Apa maksudmu?"

"Aku merasa... Kau harus kurangi sifat ga enakan mu itu Ris, kau selalu menolak bantuan orang lain hanya karena merasa gak enak dan takut merepotkan, padahal kau sangat membutuhkan bantuan. Lagipula, kak Ayunda harus segera dibawa ke rumah sakit sebelum pneumonia nya makin parah" Ujar Anya

Risu terdiam, apa yang Anya ucapkan ada benarnya.

Risu sulit menghilangkan sifat 'ga enakan' nya. Ia merasa jika ia meminta bantuan untuk biaya yang besar kepada teman-temannya, ia akan merepotkan mereka. Ia tidak ingin merepotkan siapapun.

Namun, mencari uang dengan jumlah besar tentu sangat sulit. Risu benar-benar harus meminta tolong kepada orang lain.

Lalu Anya menepuk dan memegang pundak Risu, tentu Risu terkejut karena ia sedang melamun.

"Risu... Aku tau kau tidak ingin merepotkan orang lain, apalagi kita meminta bantuan uang dengan jumlah yang sangat besar. Tapi kita tidak bisa melakukannya sendiri, kita harus meminta bantuan orang lain. Kita manusia adalah makhluk sosial, pasti membutuhkan bantuan orang lain dan tidak bisa melakukan semua hal sendiri"

Suka Duka Anak SMA - HololiveID FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang