Maafkan aku, ayah

76 21 18
                                    

Jam istirahat kedua telah tiba, mereka istirahat bersama di kelas. Karena sudah makan di istirahat pertama, jadi mereka mengobrol saja di kelas.

Mereka sudah makan di jam istirahat pertama, kecuali Zeta.

Ollie pun berinisiatif untuk membelikan Zeta rice box dan air mineral untuknya.

"Ini"
"Apa ini?"
"Makanlah, kita ada kumpul osis hari ini. Kamu gak boleh sakit"
"I-iya... Makasih.."
"Sama-sama~"

Mereka mengobrol di bagian belakang kelas. Sementara Zeta nampak makan dengan lambat dan tatapannya pun nampak kosong. Tentu, hal ini membuat mereka benar-benar khawatir.

"Zet" Panggil Kobo
"E-eh, iya? Kenapa?"
"Kamu sebenernya kenapa sih? Semangat gaada, mata merahmu juga gak ilang-ilang, lukamu juga dan bahkan kau makan dengan lambat sekarang. Kalau semua luka yang ada ditubuh mu itu karena kecerobohan mu sendiri... Itu terlalu banyak. Ini bukan Zeta yang aku kenal.... Kau kenapa Zet? Apa ada masalah??" Ujar Kobo yang sepertinya benar-benar khawatir.

Yang lainnya pun menatap Zeta, mereka juga mempertanyakan hal yang sama, semuanya pun sudah terwakilkan oleh Kobo.

Sementara Zeta menatap mereka dengan tatapan kosongnya. Ia sedang berpikir.

Jika ia memberitahukan masalahnya, maka ayahnya pasti akan kembali ke penjara. Jika ayahnya masuk kembali ke penjara dan suatu hari hukumannya sudah habis, ayahnya pasti akan memburunya dan akan membunuhnya.

Tapi jika ia tetap merahasiakan masalahnya dan menyembunyikan ayahnya, ia akan terus tersiksa dan tidur dengan diselimuti kesakitan dan ketakutan.

Zeta benar-benar bingung.

"Zeta!" Moona memanggilnya, membuat Zeta tersadar dari lamunannya.

"Apa ada masalah? Tidak apa-apa, cerita saja" Kata Moona berusaha menenangkan
"Iya, ingat kan? Kita adalah sahabat, kita akan saling merangkul, susah senang kita akan hadapi bersama" Ujar Reine

Zeta kembali berpikir, namun pada akhirnya jawabannya tetap sama.

"Tidak... Aku baik-baik saja, kalian jangan khawatir" Ucapnya sambil tersenyum manis.

Pulang sekolah telah tiba, hari ini ada kumpul OSIS.

"Anya, Zeta, ayo cepat, kita sudah ditunggu kakak kelas nih" Seru Ollie

"Maaf Ollie, bisa nitip absen gak? Aku harus segera pulang" Ucap Zeta sambil menggerakkan tangannya dibawah. Dengan posisi lengan dibawah, nampak tangan kanan Zeta terlipat jempolnya lalu 4 jari lainnya ia gerakkan ke atas dan kebawah.

Anya menyadari gerakan tangan Zeta.

"Ya oke. Istirahatlah dan jaga kesehatan ya Zeta, jangan keseringan ceroboh" Kata Ollie
"Iya, makasih Lie. Aku duluan ya"
"Iya, hati-hati Zet"

Zeta pun segera pulang, Sementara Anya dan Ollie langsung menuju ruang OSIS.

Namun belum sampai ke ruang OSIS, Anya tiba-tiba menarik tangan Ollie dan membawanya bersembunyi di samping ruangan lab. Kawasan disana sedang sepi, jadi Anya bisa memberitahukannya.

"Eh? Kenapa Nya? Kita bisa dimarahi nanti kalau gak bergegas"
"Kamu gak lihat apa gerakan Zeta tadi?!"
"Hah? Gerakan Zeta?"

"Lebih tepatnya tangannya, tadi tangannya bergerak seperti ini" Anya pun melakukan hal yang sana dengan yang Zeta lakukan tadi.

"Gestur tangan itu..." Ollie merasa pernah melihat arti dari gestur seperti itu di internet, namun sepertinya ia lupa.

"Itu adalah gestur tangan untuk meminta tolong! Yang artinya Zeta benar-benar sedang dalam masalah sekarang!!"
"Nah itu! Aku ingat sekarang! Tapi... Zeta meminta tolong karena apa? Dia tinggal sendirian, masa karena kekerasan?"

Suka Duka Anak SMA - HololiveID FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang