Banjir

121 21 6
                                    

"Baiklah, hasilnya akan ibu bagikan minggu depan. Terimakasih" Bu M pun pergi meninggalkan kelas 10-5

Kelas 10-5 semuanya seketika lesu setelah ulangan dadakan mtk. Yang paling kecewa adalah Kobo, karena hujan deras yang ia buat tak berhasil menghentikan bu M untuk datang.

Lalu Ollie menghampirinya dan menepuk bahu Kobo.

"Udah Bo, gapapa. Guru mtk kayak bu M emang susah dihentikan" Ujar Ollie menenangkan
"Hah..." Kobo hanya menghembuskan nafas panjangnya.

Lalu Kaela berbalik.
"Itu ujan gak kamu berhentiin?" Tanyanya

"Ah males, lagian biar guru lain gak masuk kelas. Jadi kita bisa main!"
"Hm.. Iya juga ya! Pinter juga kamu Bo!"

"Lupakan ulangan! Ayo kita main hujan!!" Seru Risu

"Bo, ujannya di redain dikit" Kata Moona
"Oke"

Kobo terlebih dahulu meredakan hujannya sedikit. Walaupun begitu, hujannya masih terbilang sedikit deras.

Pada akhirnya, mereka bermain hujan, padahal masih pagi. Tak hanya makhluk kelas 10-5 yang bermain hujan, namun makhluk kelas lain juga. Mulai dari kelas 10 sampai kelas 12. Lagipula air sudah mulai naik, jadi rasa ingin bermain tak tertahankan.

Disaat inilah semua murid sekolah seketika akrab, walaupun tidak kenal. Bersama-sama, mereka mandi hujan dan bermain bersama.

Ada yang bermain seluncuran dilantai, ada yang mandi hujan dilapangan, saling siram-siraman dengan ember dan gayung, ada yang membawa sepeda mini milik anak bu kantin dan bermain dengan sepeda itu sampai pemiliknya pun ikut bermain.

Namun ada juga yang enggan basah-basahan dan lebih memilih tidur dikelas.

Dan satu hal lagi, satu sekolah seketika jamkos dan mereka juga bebas ke kantin.

Sementara itu di ruang guru, para guru melihat kelakuan anak didik mereka dari sana.

"Achoo!" Tentu saja, bu M bersin-bersin karena menerobos hujan sampai basah kuyup. Pak Aru pun memberikannya jaket miliknya dan juga secangkir kopi panas.

"Ciee pak Aru"
"Heh! Gak gitu!! Ini cuma pengertian antar guru aja. Lagian saya udah punya istri ya!"
"Oh iya ya"

"Makasih ya pak"
"Iya, makanya jangan nekat"
"Soalnya makhluk-makhluk mu ulangan mtk hari ini, jadi ya harus nekat"

Lalu pak Aru melihat keluar jendela.
"Yakin dibiarin aja sampai hujan berhenti? Kalau berhentinya pas pulang sekolah gimana?" Tanya pak Aru
"Udah, gapapa pak, biar mereka seneng-seneng dulu aja" Ucap guru biologi, bu Nodoka.

"Iya, lihat tuh mereka, gak kenal pun seketika akrab" Kata guru sosiologi, bu Yuli.
"Tenang aja, nanti kalau hujannya berhenti, mereka akan mendapatkan sesuatu untuk menggantikan semua pelajaran yang mereka lewatkan hari ini" Ujar bu Riri santai

Mati kita lihat para gadis saat bermain hujan.

"WOHOOOO!!!" Risu meluncur di lantai yang basah nan licin. Sampai kehilangan kendali dan akhirnya menabrak pilar.

"Aduh!"
"HAHAHAHAHAHA!!"

Jika anda berpikir Anya mager main hujan dan memutuskan untuk tidur dikelas, anda salah besar.

"Makan nih!" Anya menyiram Kobo dengan ember.
"WEH? ANYA!!!" Kobi tentu kesal

"ITU EMBER DAPET DARI MANA PULA? EMBER KITA UDAH DI BAWA SAMA COWOK PERASAAN?!"
"Ini dari kamar mandi"

"HIYAHH!!" Lalu Iofi menyiram Anya dengan gayung.

"Wah?! AYO SINI YOP!!"
"HAHAHAHA!!"
"IKUT!!"

Suka Duka Anak SMA - HololiveID FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang