Setelah melewati malam yang indah, Jean dan Lylia melanjutkan perjalanan menuju Kastil Blood. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan Beatrice, kakak dari Lylia.
"Kak Beatrice! Akhirnya kita bertemu lagi!" Lylia sambil berlari ke arah Beatrice.
"Siapa pria ini, Lylia? Dan kenapa kau membawanya ke sini?" Beatrice mengamati Jean dengan tajam.
"Dia adalah Jean, sahabatku. Jangan khawatir, Beatrice, aku mempercayainya sepenuhnya." Jawab Lylia.
Beatrice tetap mewaspadai Jean, namun, setelah melihat kepercayaan yang kuat dari Lylia, ekspresinya mulai sedikit melunak.
"Kau punya alasan apa membawa sahabatmu ke sini?" Beatrice skeptis.
"Kastil Blood adalah tujuan kami, dan Jean adalah bagian penting dari perjalanan ini." Jawab Lylia dengan tegas.
Beatrice masih ragu, tetapi setelah beberapa saat, dia akhirnya bersedia menerima Jean.
"Baiklah, jika kau mempercayainya, Lylia, aku akan memberinya kesempatan." Jawab Beatrice.Jean bersyukur mendapat kesempatan dari Beatrice, dan mereka melanjutkan perjalanan bersama menuju Kastil Blood. Namun, suasana berubah ketika Beatrice memberikan berita tentang Kastil Scarlett.
"Lylia, Jovan memberi tahu bahwa Kastil Scarlett diserang. Kita harus segera menuju sana." Kata
Beatrice serius.
"Kastil Scarlett dalam bahaya? Tidak mungkin!" Lylia tercengang.Mereka memutuskan untuk bergegas ke Kastil Scarlett, dan sesampainya di sana pemandangan kehancuran menyambut mereka.
"Sungguh Mengerikan. Kastil ini... terlalu banyak kehancuran."
Jean mengamati kehancuran Kastil Scarlett
"Apa yang telah terjadi di sini? Kita harus segera menghentikan serangan ini!" Lylia dengan suara sedih.Mereka melangkah maju, berhati-hati, dan menyusuri lorong-lorong yang dipenuhi dengan bekas kehancuran. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan Jovan yang tampak kelelahan setelah pertarungan sengit.
"Kalian datang... datang terlambat. Alice... sangat kuat." Jovan dengan napas tersengal"Kita akan membantumu, Jovan. Kita tidak akan membiarkan Kastil Scarlett jatuh!" Beatrice
bersemangat.
Namun, suasana berubah saat Alice, sang Ratu Iblis, muncul di hadapan mereka dengan senyuman mengejek.
"Kalian adalah sekumpulan lemah. Kastil Scarlett sudah menjadi milikku, dan tak ada yang bisa
menghentikanku." Alice dengan nada sombong.
"Kita akan melawanmu, Alice! Kastil ini akan kembali menjadi tempat yang aman!" Ucap Jean sambil berdiri tegak.Pertempuran yang intens pun dimulai. Jean, Lylia, dan Beatrice bersatu dengan Jovan dan para penyihir untuk melawan pasukan iblis yang dipimpin oleh Alice. Namun, serangan Alice begitu kuat sehingga membuat mereka kesulitan.
"Kita harus bertahan! Kastil ini tidak boleh jatuh ke tangan kegelapan!" Lylia menggunakan sihirnya dengan penuh tekad.
Sementara itu, Maya, anak sang Ratu Iblis, muncul tiba-tiba dan menyerang Beatrice.
"Hei, Beatrice, sepertinya kau membutuhkan sentuhan dariku." Maya muncul di tengah pertempuran dengan senyuman mengejek.
"Jangan meremehkanku, Maya. Aku tidak akan membiarkanmu menghancurkan ini!"
Maya meluncur maju dengan kecepatan yang mengagumkan, menghindari serangan awal dari Beatrice. Dengan sigap, ia melancarkan serangan balasan yang cepat dan mematikan.
"Kau kurang terlatih, Beatrice. Ratu Iblis memanggilku untuk membersihkan sebagian sampah ini." Maya dengan tawa menyeringai.Beatrice berusaha menghindar, tetapi serangan Maya sangat cepat dan menghantamnya.
"Kau... kau lebih kuat dari yang kubayangkan." Beatrice menggenggam luka.
"Tentu saja. Kau hanyalah penghalang di jalanku." Maya meremehkanMaya terus melancarkan serangan magisnya, menciptakan gelombang gelap yang memenuhi area sekitar. Beatrice berusaha mempertahankan diri, tetapi luka-luka yang dideritanya membuatnya kesulitan.
"Lylia, Jean, kalian lanjutkan melawan Alice. Aku akan menghadapi Maya sendiri." Beatrice dengan napas terengah-engah.
"Tapi..." jawab Lylia dengan nada cemas
"Tidak! Kalian punya tanggung jawab untuk menyelamatkan Kastil Scarlett. Aku akan bertahan di sini." Beatrice memotong.
Jean dan Lylia merasa berat hati meninggalkan Beatrice, namun, mereka tahu bahwa mereka harus menghadapi Alice untuk menyelamatkan kastil dan dunia mereka. Dengan tekad yang lebih kuat, mereka melanjutkan pertarungan, menahan kesedihan atas lukanya Beatrice yang melawan Maya demi melindungi mereka.
"Kami tidak boleh membiarkan mereka menguasai dunia ini!" Lylia menggunakan sihirnya untuk menyerang pasukan iblis
"Kita harus melawan bersama-sama! Beatrice, kami mengandalkanmu!" Jean berayun dengan
pedangnya.
"Ya! Serahkan padaku" Jawab Beatrice dengan penuh keyakinan.
Meskipun terluka, Beatrice bangkit kembali dan bersiap untuk melanjutkan pertarungan. Dalam
kegelapan yang semakin dalam, ketiganya bersatu untuk menghadapi ancaman yang tak terduga dari Alice, Maya, dan pasukan iblis yang menyelimuti Kastil Scarlett.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Thousand Years
FantasyDi sebuah dunia yang dihuni oleh iblis dan makhluk-makhluk gaib lainnya, Jean, seorang pemuda yang penuh tekad, tumbuh dalam kebencian yang mendalam terhadap iblis. Orang tuanya tewas dalam serangan ganas para iblis ketika ia masih muda. Sejak saat...