Cahaya Api Pengorbanan

0 0 0
                                    

Kastil Scarlett dipenuhi kekacauan yang tak terkendali. Jovan, penyihir pemberani, melibatkan diri dalam pertempuran sengit melawan Alice, Ratu Iblis yang kuat. Jovan, meski tengah berjuang mati-matian, menyadari bahwa untuk menyelamatkan dunia ini, pengorbanan lebih besar perlu dibuat.

Dengan pengetahuan itu, dia memberi perintah kepada Jean dan Lylia.


"Serangan ini harus berhasil!" Jovan seraya bertarung mati-matian.


"Kau tidak bisa menghentikanku, Jovan. Ini adalah takdirku untuk menguasai dunia." Ejek Alice.


"Lylia, Jean, selamatkan yang lainnya, jangan biarkan mereka menang. Kalau tidak, raja iblis akan bangkit." Jovan menghimpun kekuatan.


"Jovan, kita bisa melawan bersama-sama!" Lylia berusaha membantu.


"Kami tidak akan membiarkan Kastil ini jatuh!" Jean mendukung.


"Tidak, Lylia. Aku bisa bertahan lebih lama. Jean, Lylia, tugas kalian menyelamatkan yang lainnya.


Kastil ini tidak boleh jatuh ke tangan mereka." Tegas Jovan.


"Kami akan melakukannya, Jovan. Percayalah." Jawab Jean.


Jovan dengan tekad melanjutkan pertarungannya, sementara Jean dan Lylia, penuh tekad, bergegas untuk menyelamatkan sesama penyihir. Di tengah kekacauan, mereka melawan pasukan iblis, tahu bahwa tak hanya Kastil Scarlett yang berada dalam bahaya, tetapi juga seluruh dunia. Sambil itu, pertempuran antara Jovan dan Alice mencapai puncaknya.

Jovan mengeluarkan teknik terkuatnya,


menciptakan kobaran api yang membentuk penjara di sekelilingnya dan Alice.


"IMAGINARY ROOM : PRISON HELL!"


"Kau tidak akan lolos dari sini Alice" Ucap Jovan.


"Serangan apimu tak lebih dari hembusan angin, Jovan. Percuma!" Alice dengan tawa sadis.


Jovan mencoba mengontrol kekuatan api dalam serangannya, namun Alice dengan gesitnya


menghindari setiap serangan.


"Aku tidak akan membiarkanmu menghancurkan dunia!" Jovan dengan tekad.


"FIRE GUN!" Jovan menembaki Alice dengan serangan api.


"SUNSHINE BLAZE!" Jovan melancarkan serangan aliran api dari telapak tangannya.


"FIRE FIST!" Kemudian Jovan melancarkan tinju api.


"MAXIMUM TECHNIQUE : MASSIVE FIREBALL!" Jovan melancarkan serangan api beruntun terhadap Alice.


Tiba-tiba, Alice mengubah serangannya. Darah berwarna hitam mulai muncul di tangannya,


membentuk serangkaian paku yang tajam.


"Inilah teknikku yang sesungguhnya, BLOOD DEMON TECHNIQUE : PIERCING BLOOD!" Alice dengan senyum licik Alice melancarkan serangan mematikan dengan paku-paku darahnya, mengarahkannya dengan presisi menuju Jovan. Beberapa paku menembus perlindungan api Jovan, menyebabkan luka-luka yang dalam.


"Aargh! Kau tidak akan menghentikanku, Alice!" Jovan dengan rasa sakit.


Jovan, walaupun terluka, tetap melancarkan serangan apinya dengan tekad yang tak tergoyahkan.


Pertempuran sengit antara sihir api dan teknik piercing blood menciptakan suasana yang mematikan di Kastil Scarlett, tempat dimana nasib dunia bergantung pada hasil pertarungan antara Jovan dan Alice. Saat keadaan semakin kritis, Jovan mengambil risiko lebih lanjut. Dia mengembangkan teknik apinya menjadi lava, memaksa Alice terpojok.


"Aku tak punya pilihan lagi..." Mengumpulkan energi sihirnya.


"AWAKENING!" seketika Jovan membangkitkan sihir apinya menjadi lava.


Jovan, dengan penuh tekad, memusatkan kekuatannya pada energi di dalam dirinya. Tanah di sekelilingnya mulai memanas, dan cairan api mulai muncul dari dalam tanah.


"Kekuatan ini terlalu besar untuk dibebaskan. Ini adalah kekuatan terlarang, tetapi aku harus


melakukannya!"


Jovan merasakan darahnya mendidih, dan energi sihirnya meresap ke dalam tanah yang kini berubah menjadi lautan lava yang menyala-nyala. Panas yang menyengat membuat udara terasa sulit dihirup.


"Apa ini?" Alice Terkejut.


"Lava... kekuatan terlarang yang dapat menghancurkan segalanya. Dan kali ini, itu akan menjadi akhirmu, Alice!"


Alice, terkepung oleh lava, mulai kesulitan. Namun, tanpa ragu, ia mengubah dirinya menjadi makhluk api yang lebih besar dan ganas.


"Kau tidak bisa menghentikanku TRANSFORMATION!" Alice berubah menjadi monster api yang ganas.


Jovan, dengan tekad terakhir, membangkitkan kekuatan sihirnya menjadi lava yang membara.


Penjara api berubah menjadi aliran lava, mencoba menahan Alice.


"ADVANCE IMAGINARY ROOM : LAVA POOL!"


Jovan mengarahkan kekuatan lava tersebut ke arah Alice, menciptakan lautan api yang membara.


Meskipun terkejut, Alice berusaha menghadapi serangan ini dengan kekuatan iblisnya. Pertempuran mencapai puncaknya, dan dunia di sekitar mereka terasa bergemuruh oleh kekuatan yang mereka lepaskan.


"Ini harus berakhir!" Ucap Jovan.


"MAXIMUM TECHNIQUE : EXPLOSION!"


Dalam momen putus asa, Jovan memutuskan untuk melakukan serangan terakhir. Dia meledakkan dirinya bersamaan dengan Alice. Ledakan besar terjadi, ledakan yang diciptakan oleh Jovan melibas sekitarnya. Pengorbanan Jovan berhasil menghentikan Alice. Detonasi yang dahsyat berhasil menghentikan serangan Alice, tetapi Jovan harus membayar harganya dengan nyawa. Saat-saat terakhir Jovan, teriakan cinta terdengar lantang di kastil yang hancur.


"Beatrice, aku mencintaimu!" Teriak Jovan.


Teriakan itu bergema dan sampai ke telinga Beatrice, mengejutkannya dan menyisakan rasa


kesedihan yang mendalam. Meskipun Jovan telah mengorbankan dirinya, pengorbanannya berhasil menahan kekuatan gelap yang mengancam dunia mereka. Kesedihan dan kehilangan merayap di hati para penyihir, terutama Beatrice, yang harus menghadapi kehilangan orang yang dicintainya.

A Thousand YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang