2

85 11 1
                                    


Perlahan sang surya mulai menampakan dirinya. Menembus masuk melalui sela-sela jendela yang tertutup rapat menembus gorden,membangunkan seseorang yang tengah tertidur dibalik selimut.Dengan nyawa yang masih belum sepenuhnya terkumpul, Sunghoon terpaksa bangkit dari tempat tidur dan berjalan kearah kamar mandi guna untuk menyegarkan diri.

Dua puluh menit kemudian Sunghoon sudah rapi dengan stelan jas ditubuhnya.

Mengedarkan pandangannya kesekeliling rumah.Pandangan Sunghoon jatuh pada makhluk manis yang sedang menyibukkan diri untuk membuat sarapan.

Saking seriusnya Ni-ki sampai tidak sadar bahwa ada sepasang mata yang terus memperhatikan dirinya sedari tadi sambil tersenyum gak jelas.

"Kenapa kak liatin aku kaya gitu?" Pertanyaan Ni-ki sukses menyadarkan Sunghoon dari acara menatap sang istri.

"Gak papa" balas Sunghoon singkat karena ketahuan sedang memperhatikan Ni-ki.

"Aneh" cetus Niki menggelengkan kepalanya.

Sunghoon sedikit strkejut ketika melihat Ni-ki ikut bergabung makan bersamanya pagi ini.Seharusnya Sunghoon senang bukan akhirnya setelah sekian lama akhirnya bisa sarapan bersama sang istri.

Salakah Sunghoon berharap kalo Ni-ki memang sengaja ingin makan bersamanya dan bukan karena hal lain.

Menyantap makanan dalam keadaan canggung rasanya sangatlah gak baik.

"Tumben adek belum berangkat?" Akhirnya Sunghoon memberanikan diri untuk membuka suara dan memecahkan keheningan sepanjang mereka makan.

Heran aja, biasanya jam segini sang istri pasti sudah bersiap-siap buat pergi ke makam sang kak.

"Emangnya kenapa" jawab Ni-ki kelewatan ketus.

"Gak papa,nanya doang" balas Sunghoon melanjutkan acara makannya.

"Emangnya gak telat nanti ke kampusnya?" lanjut Sunghoon penasaran.

"Telat kenapa emangnya?" Bukanya menjawab Ni-ki malah balik nanya.

"Biasanya kan adek ke makam kak dulu baru ngampus?" balas Sunghoon disuapan terakhir.

"Hari ini aku ada kelas pagi,jadi gak bisa mampir" jawab Ni-ki seadanya.

Sunghoon terus menatap sang istri yang sedang membersikan meja makan kemudian berjalan ke arah wastafel. Pria itu merasa heran, biasanya sesibuk apapun Ni-ki pasti akan selalu meluangkan waktu paginya ke makam Heeseung walaupun hanya sekedar membawa bunga.Tapi lihatlah pagi ini.

Setelah selesai mencuci piring Ni-ki berjalan ke arah meja makan dan ya, lagi dan lagi mendapati Sunghoon yang sedang menatapnya.

Ni-ki sebenarnya agak risi ditatap seperti itu,tapi ya sudah lah terserah Sunghoon saja.

"Kenapa?" Tanya Sunghoon saat Ni-ki kembali dari dapur.

"Apanya yang kenapa?" jawab Ni-ki heran.

Diam Sunghoon memilih tak melanjutkan pertanyaan rasa ingin tahu alasan Ni-ki yang tak pergi ke makam sang kaka pagi ini.Tapi bukankah Ni-ki suda memberinya alasan kenapa pria itu tak ke makam sang kak pagi ini.

"Gak,gak jadi."

"Apaan sih kak,aneh tau gak" entah kenapa Ni-ki merasa emosi dengan Sunghoon.

Apa-apaan Sunghoon ini sedari tadi selalu saja membuatnya kesal. Ni-ki kan hanya ingin makan bersamanya.Niat hati ingin menerima Sunghoon di kehidupannya, tapi lihat belum apa-apa Ni-ki sudah dibuat emosi oleh pria itu.

"Mending kak berangkat sekarang" pinta Niki dengan tatapan horor.

Bukanya takut Sunghoon malah dibuat gemes oleh makhluk di depannya ini. Ingin sekali Sunghoon mencubit pipi yang sedang mengembang seperti bakpao itu, tapi pria itu tidak punya keberanian untuk melakukannya.

"Gak mau bareng aja berangkatnya?" tawar Sunghoon penuh harapan.

Ni-ki sempat berfikir. Daripada membawa mobil sendiri agak lebih baiknya ia berangkat bersama Sunghoon. Hitung-hitung ini salah satu cara agar dirinya bisa dekat dengan Sunghoon,lagi pula arah ke kantor dan kampus kan sama.

"Yaudah"

"Yaudah apa?" tanya Sunghoon memastikan.

Ni-ki memutar bola matanya,pria itu dibikin emosi lagi oleh Sunghoon.

"Jadi bareng gak,kalo gak aku duluan?" timpal Ni-ki malas.

Melihat Ni-ki yang sudah lebih dulu berjalan keluar rumah, Sunghoon segera bangkit tak lupa mengambil tas kerjanya kemudian berjalan secepat mungkin menyusul sang istri.

Sepertinya keputusan Ni-ki berangkat bersama Sunghoon pagi ini adalah sebuah kesalahan.Lihatlah
sekarang dua makhluk halus yang berstatus sebagai sahabatnya itu dari tadi terus saja melontarkan banyak sekali pertanyaan.

"Diapain Lo sama dia " pertanyaan Jungwon membuat Ni-ki menatapnya heran.

"Maksud Lo?" tanya Ni-ki

"Ya ko Lo mau diantar sama dia" gelagap Jungwon karena ditatap aneh Ni-ki.

"Lah Lo gimana sih, kak Sunghoon kan suaminya?" Sunoo mengeplak kepala bagian belakang Jungwon.

"Gue nanya Ni-ki ye babi,bukan Lo" balas Jungwon memukul Sunoo tak terima.

"Maksud Lo apa ngatain gue babi kek gitu?" Ujar Sunoo tak terima.

Apalah Jungwon ini, masa orang seganteng  dirinya disamain sama babi.

"Lo kan emang mirip babi, oink oink" balas Jungwon mengejek Sunoo dengan meniru suara babi.

Sedangkan Ni-ki, pria itu menatap jengah kedua sahabatnya. Ni-ki memilih bangkit berdiri lalu berjalan meninggalkan keduanya.

"Woy Ni-ki mau ke mana Lo?" teriak Sunoo ketika melihat Ni-ki berlalu pergi meninggalkan mereka.

"Woy Ni-ki jawab dulu elah" Jungwon pun ikut berteriak memanggil Ni-ki.

"Gak asik lu" sambungnya kembali.

Sedangkan Ni-ki pria itu sama sekali tak menghiraukan keduanya dan memilih pergi ke toilet guna untuk menghindari pertanyaan yang tak penting menurutnya.

Brak

Hampir saja dirinya terjatuh jika saja seseorang yang menabraknya tidak dengan sigap memeluk pinggangnya dengan cepat. Keduanya sempat terdiam dan menatap satu sama lain.

Cantik.

Itulah kata pertama yang bisa si pria itu gambarkan ketika dirinya bersitatap dengan Ni-ki.

"Kak bisa tolong dilepasin gak" ujar Ni-ki pelan

Terlihat dari jas almamater yang dikenakan, Ni-ki bisa menebak kalo pria didepannya ini  adalah seniornya.

"Eh maaf gue gak sengaja,Lo gak papa kan?" tanya pria itu setelah melepaskan tangannya dari pinggang Ni-ki.

"Gak papa kak" jawab Ni-ki pelan.

"Eh tunggu, nama Lo siapa?" Mengulurkan tangannya pria itu rupanya ingin berkenalan dengan si manis.

"Aku Ni-ki kak" jawab Ni-ki menerima uluran tangan pria itu.

"Gue Jake, salam kenal ya" balas Jake sambil tersenyum.

"Maaf kak Jake aku ada urusan, permisi" dengan buru-buru Ni-ki pergi meninggalkan Jake.

Setelah Ni-ki pergi, pria yang diketahui namanya Jake itu terus saja menatap kepergian Ni-ki sambil tersenyum Sebenarnya Jake masih ingin berlama-lama bersama Ni-ki,tapi yaudah lah mengetahui namanya saja dia udah senang.

"Menarik, kayaknya gue suka ..." tukas Jake dalam hati.

Oh apakah ini yang dinamakan jatuh cinta pada pandangan pertama?.


















Gak jelas banget ya Tuhan.
Mohon koreksi ya teman-teman kalo ada yang salah.

Maaf  typo 🙏

Stay with me [Hoonki]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang