6. kenangan lama

70 12 1
                                    

"I wanna live with you"

Heeseung tersenyum lembut menatap sang kekasih yang tengah bersenandung,entah menyanyikan lagu apa,tapi melihat binar kebahagiaan dimata Ni-ki membuat sang Heeseung turut ikut bahagia.

"Kak Hee"Ni-ki menghentikan langkahnya,membuat langkah Heeseung ikut terhenti.

"Iya"jawab Heeseung,kemudian menatap Ni-ki yang kini juga menatap dirinya.

"Hmm, Ikkie laper mau makan"

"Sayangnya kak mau makan apa,Hmm?"tanya Heeseung, tangannya bergerak merapikan rambut si manis yang sedikit berantakan itu.

"terserah kak aja, Ikkie ngikut aja"jawab Ni-ki malu dengan panggilan Heeseung. Padahal Heeseung sering menggunakan kata itu untuknya,tapi Ni-ki selalu berdebar setiap kali dipanggil sayang.

"Snack mau?"tawar Heeseung

Ni-ki menggelengkan kepalanya "no kak, Ikkie mau makan nasi,bukan snack"Ni-ki mengerucutkan bibirnya kesal dengan jawaban sang kekasih.

Heeseung tersenyum,lalu mengacak rambut Ni-ki dengan gemes"kak becanda,ayo cari makan"Heeseung mengengm tangan Ni-ki,lalu memasukkannya kedalam saku jaketnya agar Ni-ki tetap merasa hangat. Ni-ki yang diperlakukan seperti itu hanya bisa menundukkan kepalanya karena malu.










"Gimana,makanannya enak?"

Ni-ki menganggukkan kepalanya,menatap Heeseung yang juga kini tengah menatap dirinya.

"Kak gak makan??"Ni-ki bertanya,sebab sedari tadi ia makan, Heeseung belum menyentuh makanannya sama sekali,tapi malah sibuk menatap Ni-ki dengan senyuman yang tak pernah pudar.

"Ini lagi mau makan"jawab Heeseung dan mulai menyantap makanannya.

Ni-ki yang mendapatkan jawaban tersebut dari Heeseung,memilih melanjutkan acara makannya yang sempat tertunda.


Setelah selesai mengisi perut,keduanya lanjut berjalan di tengah padatnya kota malam hari. Dan disinilah mereka sekarang,disebuah taman bermain yang berada di pinggir kota,yang kebetulan dekat dengan tempat mereka makan.

"Kak, liat deh, langitnya cantik ya"seru Ni-ki, tangannya sibuk menghitung jutaan bintang yang menerangi gelapnya langit dimalam hari.

"Iya cantik"jawab Heeseung dengan pandangan yang terus menatap Ni-ki sedari tadi"tapi Ikkie lebih cantik dari segala yang tercantik"lanjut Heeseung tanpa mengalihkan pandangannya yang terus menatap sang kekasih.

"Apaan sih kak, gombal "Ni-ki mencubit kecil perut Heeseung,sedang yang dicubit hanya terkekeh.

Salting? Siapa yang gak salah tingkah dipuji seperti itu oleh seorang Park Heeseung. Niki yang berstatus sebagai kekasihnya saja selalu dibuat merona oleh pria itu.

Cup

"Gemes banget sih kamu"ucap Heeseung setelah berhasil mencuri satu kecupan singkat dibibir Ni-ki.

"Kak, Ikkie malu"lagi-lagi Ni-ki dibuat merona oleh tingkah sang kekasih yang secara tiba-tiba.

Heeseung terkekeh melihat Ni-ki yang sala tingkah akibat ulahnya"pulang yuk,anginnya udah mulai kencang,gak baik buat kesehatan"Ni-ki mengangguk,lalu menggandeng tangan Heeseung dan setelahnya mereka berjalan meninggalkan area taman yang kini mulai sepi.




Ni-ki yang tengah larut dalam kenangan indah bersama Heeseung membalikan badannya,karena mendapatkan tepukan pada bahunya.

"Loh,adek kenapa,kok nangis,ada yang jahatin kamu kasih tau sama kak?"Sunghoon baru saja pulang kerja, pria itu pikir Ni-ki sudah tidur,tapi saat memasuki kamar mereka dirinyaalah mendapati Ni-ki yang tengah duduk di balkon kamar. Niat hati ingin menyuruhnya masuk,karena angin malam tidak baik buat kesehatan,tapi apa yang Sunghoon dapatkan,melihat Ni-ki yang kini tengah menangis sambil menatap dirinya.

Karena tak mendapatkan jawaban dari sang istri, Sunghoon langsung menarik Ni-ki Masuk kedalam pelukannya,mengusap punggung kecil sang istri yang kembali bergetar dalam pelukannya.

Sunghoon yang awalnya bingung, kenapa Ni-ki menangis,tapi saat melihat sebuah foto yang ia yakin itu adalah foto sang kak di atas meja tepat dibelakang Ni-ki langsung mengerti bahwa istri kecilnya itu pasti sedang merindukan Heeseung sang kak.













Terima kasih sudah membaca 😊

Maaf typo 🙏

Stay with me [Hoonki]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang