8

89 10 4
                                    


Saat ini, Sunghoon dan Ni-ki sedang berada di sebuah pasar malam yang berada di alun-alun kota. Di sana terlihat begitu rame dengan pengunjung yang terus berdatangan.

Ni-ki menatap sekelilingnya,terdapat begitu banyak aneka makanan,wahana permainan yang sangat menarik untuk dicoba.

"Kak, mau itu,boleh?"Ni-ki menunjuk ke arah penjual permen kapas,lalu menatap Sunghoon dengan harapan penuh.

"Kamu mau itu?"Ni-ki mengangguk "ya udah tunggu di sini,jangan kemana-mana"

Sambil menunggu Sunghoon yang pergi membeli permen kapas untuknya, Ni-ki memilih untuk duduk disebuah bangku panjang yang telah tersedia; mengedarkan pandangannya mencari wahana apa yang akan ia coba naik atau memainkan sebuah permainan yang telah tersedia hingga pandangan Ni-ki jatuh pada dua sosok yang sedang asik bermesraan tak jauh dari tempat duduknya. Ni-ki memicingkan matanya takut salah lihat,tapi setelah diperhatikan dengan baik,ia tidak salah lagi,satu diantara mereka sangat Ni-ki kenal.

Meninggalkan Sunghoon, Ni-ki berjalan ke arah dua sosok itu.

"Ekhem"

Jungwon yang sedang menerima suapan es krim dari Jay,seketika langsung tersedak kaget,saat melihat Ni-ki berdiri tepat dihadapannya dengan tatapan tajam.

"Ni-ki Lo ngapain di sini?"

"Seharusnya gue yang nanya, ngapain lu di sini?,sama kak Jay pula"Ni-ki menatap keduanya secara bergantian guna meminta penjelasan.

"Duduk dulu Ki ,biar gue jelasin"Jungwon mempersilakan Ni-ki untuk duduk terlebih dahulu,lalu menceritakan bagaimana awal ia bertemu Jay sampai pada akhirnya keduanya berada di sini.

Semenjak kejadian malam di mana keduanya bertemu dang ngobrol,dengan Jungwon yang jadi memberikan nomor teleponnya ke Jay,keduanya sering bertukar pesan sehingga semakin dekat dan sering ketemu; Sampai pada akhirnya Jay memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya pada Jungwon sekitar satu Minggu yang lalu dan diterima baik oleh pria itu.

"Pantesan dari kemarin Lo suka senyum-senyum sendiri,mana kalo diajak nongkrong suka banyak alasan"

"Kok Lo mau sih sama kak Jay?"

"Kenapa emangnya?,kamu pikir saya orang jahat?"

Jungwon yang ditanya seperti itu hanya tersenyum sebagai jawaban.

Ni-ki senang, akhirnya Jungwon sudah memiliki kekasih,yang kebetulan teman dekat suaminya. Ni-ki harap Jay tidak menyakiti perasaan Jungwon.

"Sunghoon mana?"

Jay yang sedari tadi diam dan hanya menyimak obrolan keduanya pun bertanya. Ia pikir,tidak mungkin Ni-ki datang sendirian kesini tanpa ditemani oleh sang suami.

"Tuh,abis beli permen kapas"Ni-ki menunjuk ke arah Sunghoon yang terlihat sedang berjalan kearah mereka.

"Kak cariin disana,ternyata kamu di sini"ucap Sunghoon sambil menyodorkan permen kapas ke arah Ni-ki.

"Terima kasih"balas Ni-ki sambit tersenyum.

Sunghoon mengangguk"Lo disini juga"tanya Sunghoon saat menyadari ada Jay disana,lalu kemudian melirik Jungwon yang tengah asik berdua bersama Ni-ki.

Sebenarnya Sunghoon udah tau kalo Jay sama Jungwon udah resmi pacaran,dirinya tak memberi tau Ni-ki dengan alasan, Jungwon kan temannya Ni-ki udah pasti pria itu akan cerita ke istri kecilnya itu.

Sebenarnya Jay belum siap waktu itu untuk menyatakan perasaannya ke Jungwon,tapi karena dengar saran dari Sunghoon yang mengatakan kalo secepatnya dia harus menembak Jungwon takut seperti kisahnya yang terlambat menyatakan perasaannya untuk Ni-ki sehingga didahului oleh sang kak Heeseung terulang kembali pada Jay.

"Cemen banget sih lo,gitu doang nangis"

Ni-ki tak menanggapi ucapan Jungwon,ia masih terlalu takut. Terbukti dari badannya yang masih menangis gemetaran dalam pelukan Sunghoon.

Beberapa menit yang lalu Jungwon memang mengajak mereka untuk masuk ke rumah hantu yang ada di pasar malam itu. Awalnya Ni-ki sempat menolak,karena jujur dirinya tidak begitu berani,apa lagi rumah hantu itu terlihat menyeramkan dari luar.

Karena tak mau dibilang lemah oleh sahabatnya itu, Ni-ki memutuskan untuk mengiyakan ajakan Jungwon dan berakhir menangis ketakutan sekarang.

"Lo marah sama gue Ki"tanya Jungwon,sebab tak mendapatkan jawaban.

"Udah won,anaknya masih takut itu.mending kita balik,katanya kamu ada yang mau dibeliin di supermarket "

"Tapi kak_

Sunghoon mengisyaratkan Jungwon untuk sebaiknya pulang bersama Jay,melihat itu pria itu akhirnya memutuskan untuk pulang.

"Kita duluan ya Hoon"pamit Jay,lalu menggandeng tangan Jungwon dan berjalan meninggalkan Sunghoon yang masih setia menenangkan Ni-ki.

Sebenarnya Sunghoon sedang dilanda rasa gugup,sebab Ni-ki yang memeluknya untuk pertama kalinya.

"Mau pulang aja gak?"tanya Sunghoon,dengan tangan yang terangkat untuk menghapus air mata Ni-ki.

"No,masih mau main,makan juga"

Sunghoon terkekeh mendengar jawaban sang istri. Ia kira Ni-ki akan meminta pulang setelah kejadian tadi.

Sudah lama Ni-ki tidak main ke pasar malam,seingatnya terakhir kali itu bersama Heeseung, lagi pula mereka belum bermain  apapun.

"Mau naik bianglala gak?"

"Mau"jawab Ni-ki semangat membuat Sunghoon tersenyum.

Di sinilah keduanya sekarang,di atas ketinggian langit malam. Memandangi lampu kota dari atas ketinggian serta orang-orang dibawa sana.

Sunghoon menolehkan kepalanya,menatap Ni-ki yang terlihat begitu bahagia. Tiba-tiba Sunghoon merasa deg-degan saat Ni-ki menatapnya tepat di kedua bola matanya dengan senyuman manis. Senyuman yang baru pertama kali Ni-ki perlihatkan untuk dirinya seorang.

"Ni-ki"

"Iya"jawab Ni-ki menatap Sunghoon penasaran.

"Maaf"

Setelah mengatakan itu, sedetik kemudian, Sunghoon meletakan kedua belahan bibir mereka dan mengecupnya sedikit lama.

Ni-ki membulatkan matanya,ia merasa seperti ada sengatan listrik yang mengalir ditubuhnya. Tangan Ni-ki refleks mencengkram erat baju Sunghoon.

Sunghoon melepaskan tautan bibir keduanya lalu menatap Ni-ki lama.

Ni-ki yang ditatap seketika merasakan panas di wajah bahkan sampe ke telinganya.

Tangan Sunghoon terlalu untuk menangkup kedua pipi Ni-ki,lalu mengelusnya lembut.

"Kasih kak kesempatan Ki,agar bisa membuat kamu bahagia"

Ni-ki yang tadinya masih terkejut,kembali dikejutkan dengan ucapan Sunghoon.

Ni-ki terdiam,tidakah Sunghoon sadar,bahwa selama ini Ni-ki sudah mulai menerimanya dan memberinya kesempatan. Hanya saja pria itu tak langsung mengatakannya.

Ni-ki menarik napas,lalu mengangguk sebagai jawaban. Sunghoon sudah terlalu lama menunggunya. Ni-ki juga tidak mau,harus terus berlarut dalam bayangan Heeseung.

Sekarang Ni-ki hanya ingin fokus terhadap Sunghoon dan rumah tangganya dan perlahan melupakan kisahnya bersama Heeseung.

Sunghoon yang mendapatkan anggukan dari Ni-ki,langsung membawa tubuh kecil sang istri dalam pelukan hangatnya.

"Makasih Ki,kak janji gak bakal nyakitin kamu"

"Iya kak, Ikkie tau"

Sunghoon mengecup lama kepala Ni-ki "kak sayang banget sama kamu.

Malam ini menjadi malam yang indah untuk keduanya,lebih tepatnya bagi Sunghoon.













Aku sengaja majuin alurnya,soalnya mau bikin book baru.

Maaf typo 🙏

Gak jelas,tapi bodoh amat.





Stay with me [Hoonki]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang