𝘾𝙝𝙖𝙥 8 :: Yang Lainnya Kusimpan Sendiri

101 18 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Cuaca hari ini begitu tenang dan indah, sinar matahari menerpa bumi dengan begitu silau. Tumbuhan yang semula berembun menjadi kering. Ice memijakkan kaki di pasir pantai putih. Deburan ombak terus menyapu pesisir pantai hingga sebagian pasir ikut terbawa ke laut lepas. Angin bertiup dari arah barat, surai hitam Ice mengikuti arah angin itu. Pakaian putih Ice ikut - ikutan berhembus.

Blaze berjalan mendekati Ice, dia sekarang tepat di sisi Ice. "Dunia itu indah, tapi kenapa isinya orang - orang mengerikan ya?"

Tentu saja membuat Ice menoleh ke arah sosok sahabatnya, "Mungkin di another life, dunia ga seburuk ini."

Topik penbicaraan mereka hari ini adalah dunia yang indah seisinya, namun tidak dengan manusia - manusia di dalamnya. Sekarang, mereka duduk bersebelahan, membiarkan air laut mengenai kaki mereka. Botol minum di samping mereka, dikubur tepat di tengah - tengah.

"Selain manusia, makhluk lainnya juga ada yang mengerikan, 'kan?"

Blaze mengangguk - angguk, "Ular contohnya."

"Ular bisa?"

"Bisa matuk." Jawaban yang tak disangka - sangka keluar dari mulur Blaze. Ga lucu sih, lo sok asik Blaze. Jikalau Ice tak memiliki kesabaran, Blaze sudah ia lempar ke tengah laut. "Bercanda elah, serius banget tu muka."

"Ular bisa itu mengandung racun seperti neurotoksin, hemotoksin, kardiotoksin, dan sebagainya. Dampaknya buruk buat saraf - saraf manusia." Ice menatap pasir basah yang ia duduki dan meraup pasir tersebut dengan tangannya. "Sama seperti manusia. Kalau sudah berbicara seenaknya, kadang bisa berdampak buruk bagi mental."

Tangan Ice dikepalkan begitu kuat, sehingga pasir - pasir itu keluar dari sela jari Ice layaknya bubur. Ice suka situasi saat ini, saling bertukar pikiran dengan orang. Kalau saat masih SD atau SMP, Ice akan berdiri di cermin dan akan bertanya pada diri sendiri, lalu dijawab lagi oleh sendiri.

Setelah beberapa menit memandangi lautan dan saling melempar pertanyaan, Blaze mulai jenuh. Dia meminum tetes terakhir minuman di tengah - tengah mereka dan mengajak Ice mandi sebentar lalu kembali ke asrama. Hal itu disetujui oleh Ice sendiri, dikarenakan ia juga sudah mendapatkan ide untuk melaksanakan tugasnya sebagai anggota journalis.

• • • ‣ ˖ ࣪ Bunga Tidur Ꮺ ָ࣪ ۰ • • •

Perjalanan hidup Ice di masa SMA dilalui bersama Blaze. Suka dan duka sudah terlewatkan, hingga tak terasa mereka di penghujung semester 1 setelah menjalankan project P5 antar kelas. Ice kini duduk di pinggir lapangan, melihat ekskul paskibra sedang latihan dengan gigih.

Beranjak DewasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang