.
.
.
Hari dimana para PDB harus mengikuti sejumlah kegiatan sebelum benar - benar sekolah, bisa disebut MPLS. Blaze dan Ice sudah bersiap untuk pergi MPLS. Sampah bekas mereka makan juga sudah dibuang kepada tempatnya. Namun hari ini, Blaze tak terlalu ribut seperti biasa. Ice juga merasa heran dengan sikap Blaze.
"Blaze, kamu─" Hendak bertanya, Ice terhenti saat ada suara dari arah belakang.
"BLAZEE!!" Seruan dari seseorang, ia berlari ke arah Blaze. Tanpa pikir panjang, ia langsung rangkul Blaze dari arah belakang.
Terdapat 2 orang yang menghampiri Blaze dan Ice, tetapi yang berseru hanya satu orang. Firasat Ice mulai buruk, tapi semoga saja tidak akan terjadi apa - apa. Ice melihat interaksi kedua orang itu dan sepertinya sebelas dua belas dengan Blaze.
"WOE, APA KABAR KAMU?!" Seru pemuda bernetra biru sapphire.
"Baik lahh, broo. Kamu, Thorn?"
"Baik juga!"
Ice merasa terabaikan, namun ia diam saja. Tak mau mengganggu reuni Blaze dengan teman - temannya, Ice hanya menebak mereka adalah teman satu sekolah Blaze. Ice berjalan cepat meninggalkan ketiga manusia tersebut, tidak mau terlibat pembicaraan mereka. Blaze sendiri menyadari hal itu, ia langsung menghampiri Ice yang jalannya cepat.
"Ice, jangan cepat cepat dong." Sedikit protes dari Blaze, namun ia berhasil dicueki Ice.
Tanpa sadar, Ice sebenarnya sedikit kesal apabila dianggap angin lalu. Kalau di SMP, mungkin pelariannya hanya menangis ke kamar mandi. Apalagi Blaze tadi mengabaikannya, ada sedikit kecemburuan dari Ice. Ia baru pertama kali memiliki teman modelan Blaze, jadi ia sedikit posesif.
"Temen kamu yang baru, Blaze?" Tanya sang pemilik netra hijau daun. "Namanya siapa?"
"Ini? Ini Ice." Blaze merangkul Ice yang tertunduk, antara Ice malu dan cemburu. Semua campur aduk deh.
"Wahh, salam kenal aku Thorn!" Pemuda itu memperkenalkan dirinya.
"Taufan!" Tak lupa, pemuda sebelahnya lagi.
Ice hanya mengangguk - angguk saja, karena bingung ingin merespon apa. Mereka pun sampai di lapangan dan berbaris di gugusnya masing - masih, Thorn ternyata berada di gugus 11 dan Taufan berada di gugus 1. Blaze dan mereka otomatis sangat berjauhan dari yang di bayangkan. Bisa dibilang, pertemuan Blaze dan kedua temannya hanya sebatas istirahat atau pulang.
• • • ‣ ˖ ࣪ Di Akhir Perang Ꮺ ָ࣪ ۰ • • •
Memang sesuai perkiraan, banyak orang yang tidak tertarik ingin berkenalan dengan Ice. Alasannya, dia terlalu introvert untuk diajak kenalan. Bahkan jika ada yang ingin berkenalan, Ice langsung pergi duluan. Kalau dipikir - pikir, Ice tidak memiliki teman saat SMP itu juga karena kesalahan dirinya sendiri. Jangan salah, masa SD nya yang membuat ia seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beranjak Dewasa
Teen FictionComplete [✅] (NOT BL) Hidup di dunia dengan dikelilingi oleh manusia - manusia beragam sifatnya, kita sendiri yang harus beradaptasi dengan sekitar. Beranjak Dewasa, dimana setiap manusia pasti tumbuh dan berkembang menjadi benar - benar seseorang...