12

2.3K 195 29
                                    

.
.
.
.
.

Zee tidur cukup lama, sepertinya itu efek dari obat yang Zee minum tadi. Grecella jadi tadi bisa mandi walaupun tidak tenang karena takut Zee tiba-tiba bangun, tapi ternyata aman-aman saja bahkan ia pun sudah makan dan menyelesaikan memeriksa berkas yang tadi dikirim lewat email oleh Anin.

Kini Grecella hanya diam memandang Zee sendu, sedih sekali rasanya melihat Zee yang terbaring lemah ini.

Demam Zee sudah turun walaupun suhunya sekarang terbilang masih panas tapi Grecella sedikit lega.

"Zeeva, bangun yuk.. udah siang kamu harus makan siang, baby." Ujar Grecella pelan di samping Zee.

Zee tidak terganggu sedikit pun, nafasnya malah semakin terdengar halus yang artinya Zee semakin nyaman dalam tidurnya.

"Hey.. udah berapa jam coba kamu tidur, nanti malem susah lho tidurnya." Grecella masih berusaha membangunkan Zee.

Grecella menepuk tangan Zee. "Bangun, kamu harus makan dan minum obat lagi."

"Mmmm... mommy, gak mau minum obat." Zee menggeliat namun matanya masih tertutup.

Grecella menghela napasnya, ia mengusap pipi Zee lembut. "Harus dong sayang, kan biar sembuh kamunya."

Zee membuka matanya, ia menatap Grecella yang kini sedang duduk. Tangannya meraih tangan Grecella yang tadi menyentuh pipinya. "Mommy kok nggak peluk aku sih?" tanya Zee cemberut.

"Maaf sayang, tadi mommy abis periksa berkas."

"Bohong! Mommy nggak sayang sama aku!" Zee merengut sebal.

"Eh sshuutt kok ngomong gitu sih? Mana mungkin mommy gak sayang sama kamu."

"Abisnya mommy lebih pentingin berkas,"

"Engga, ini buktinya mommy tetep ada disini. Di samping kamu."

"Tapi gak peluk aku, huuuhhh sana sana aku mau tidur aja, ngantuk!"

"Salah nih gue, harusnya sebelum bangunin dia tadi gue peluk dia." batin Grecella.

"Zee, hey. Jangan ngambek dong, mommy tadi udah peluk kamu lama lho bahkan mommy ga sempet makan." bohong Grecella, itu hanya alibi agar Zee tidak ngambek.

Zee spontan menatap Grecella, tatapannya tidak percaya antara bingung. "Hiks..." Zee menangis membuat Grecella yang bingung sekarang.

"Lho lho? Kenapa nangis? Mommy salah ngomong yah?" panik Grecella.

Zee menggeleng, ia meraih lagi tangan Grecella yang tadi sudah di lepaskan.

"Sakit perut hiks..." Zee terus menangis sambil memegang tangan Grecella.

"Astaga, kirain kenapa ih kaget mommy." tangan kanan Grecella meraih minyak angin di atas meja.

Grecella membuka selimut Zee dan menaikkan baju Zee hingga kini perut Zee terlihat. Dengan hati-hati Grecella membuka tutupnya dan mulai menuangkan sedikit minyak itu di telapak tangannya, ia oleskan minyak itu disana.

"Tadi mommy udah kasih ini padahal, masih sakit juga ya?" tanya Grecella tanpa menatap Zee.

"Iya sakit, nggak enak rasanya."

"Kayaknya gara-gara itu deh..."

Grecella menatap Zee. "Apa?"

"Gara-gara mommy pernah gesek gesek memek mommy disitu." ucap Zee frontal membuat Grecella terbatuk kaget.

"Zee ih, masa gara-gara itu?" kening Grecella mengkerut tidak terima.

"Ya aku bingung kenapa aku tiba-tiba sakit."

Sugar mommy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang