9

3.5K 227 18
                                    

.
.
.
.
.

"Jangan pernah tinggalin aku, jangan buang aku ya mommy. Walaupun suatu saat nanti mommy udah gak sayang sama aku lagi, plis jangan buang aku."

"Enggak, sayang. Itu nggak bakalan terjadi." Grecella mengusap lembut pipi Zee yang wajahnya terlihat murung.

Saling diam cukup lama hingga keduanya terlena dengan tatapan masing-masing, wajah yang lebih tua perlahan maju membuat yang muda juga mengikuti naluri ini.

Tangan Grecella sudah bertengger di kepala Zee membuat Zee tersenyum dan memiringkan kepalanya seolah mengerti apa yang akan dilakukan selanjutnya. Wajah mereka sudah tak berjarak, kedua bibir itu sudah menempel sepenuhnya dan keduanya saling melumat.

Zee memejamkan matanya, menikmati rasa manis favoritnya. Ia menyesap bibir seksi itu dengan lembut.

Kini lidah mereka saling bermain, tangan Zee yang menganggur itu mulai naik ke buah dada Grecella, ia meremas itu sedikit kuat membuat Grecella melenguh tertahan.

"Eummhhh."

Tiba-tiba Zee menghentikan aktivitasnya, ia menatap mata Grecella yang sudah sayu dengan dada naik turunnya.

"Kok berhenti?"

"Udah makin siang ini, tadi kak Anin udah nyuruh mommy berangkat ke kantor kan?"

Grecella mendesah kecewa, ia sudah turn on dan mau melanjutkan aktivitas ini namun Zee malah menggantungnya. Dengan lemasnya ia langsung memeluk tubuh Zee dan menyandarkan kepalanya di pundak Zee sambil terpejam.

Zee terkejut, namun tetap membalas pelukannya sambil menahan tumpuan di kakinya karena posisi tubuh Grecella saat ini benar-benar memberinya beban cukup berat.

"Mommy kenapa?" tanya Zee polos.

Grecella menggeleng pelan, ia semakin membenamkan wajahnya di leher Zee.

"Zeeva..."

"Iya?"

"Sekali ya? Boleh?" cicit Grecella pelan, tangan kanannya meremas erat sweater Zee.

Zee tersenyum kecil, ia sekarang peka pasti Grecella ini sudah terangsang.

"Tadi pagi kan udah, masa lagi lagian mulu sih? Nggak bosen?"

Grecella menggeleng frustasi, ini bukan tentang bosan atau tidak. Tapi tentang hasratnya yang muncul tiba-tiba dan pastinya ingin segera dipuaskan.

"Tapi kamar aku nggak kedap suara, mom."

"Apa masalahnya? Kamu ngelarang aku ngedesah kenceng?"

"I-iyalah... nanti kalo ada yang denger gimana? Bisa gawat itu."

"Ck, yaudah. Aku bakal pelan pelan, plis yaa? Hari ini lagi?" mohon Grecella.

"Yaudah, main cepet aja ya."

"Nggak! Udah deh sini." Grecella melepaskan pelukannya dengan cekatan ia juga menarik lengan Zee.

"Eh eh sabar dong, aku kunci pintunya dulu."

Setelah mengunci pintu Zee mendekat pada Grecella yang tanpa aba-aba sudah membuka seluruh bajunya.

"Mandiri banget ya tante-tante."

Grecella memutar matanya malas, ia menarik tangan Zee yang sudah berada di dekatnya.

"Buka juga dong..."

Zee menghela nafasnya namun tetap nurut dan menanggalkan pakaiannya sendiri, setelah itu ia di buat terkejut karena Grecella dengan santainya mendorong agar dirinya terlentang.

Sugar mommy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang