18

2.4K 243 26
                                    

.
.
.
.
.

"Kok diem? Mommy tutup ya?" Grecella bertanya, sudah hampir 5 menit vaginanya hanya di pandang dalam diam saja.

Zee menatap Grecella sebentar, "Coba lebarin lagi."

"Makanya kalo mau lebar banget ayo di sofa, ini di kursi.. susah." Ucap Grecella namun tetap mencoba lebih melebarkan lagi selangkangannya.

Zee tidak berucap apapun, ia hanya mengambil celana dalam yang di pegang oleh Grecella.

"Lah?" heran Grecella karna Zee tampak berusaha memakaikannya.

"Nanti aja di rumah, kalau sekarang tangan aku gak bersih. Tuh lanjutin, susah soalnya." titah Zee saat celana dalam itu sampai pangkal pahanya.

"Kentang banget." batin Grecella.

Ia menarik napas panjang, lalu mulai merapikan diri kembali.

"Sayang? Sini keluar." ucap Grecella.

Di kolong meja, Zee terlihat duduk dengan tenang, wajahnya murung, pandangannya kosong, seolah terjebak dalam pikirannya sendiri. Grecella jadi takut Zee memikirkan yang tidak-tidak setelah mendengar obrolannya tadi dengan om nya.

"Zee, ayo keluar."

Zee mendongak perlahan, matanya sedikit berkaca-kaca. "Aku sedih, mom..."

Grecella tertegun, ia langsung menarik tangan Zee dan membawanya ke sofa.

Zee menunduk lagi, membuat Grecella menarik tubuhnya dan kini Zee telah terduduk di pangkuannya.

Zee menyembunyikan wajahnya di bahu Grecella, ia tengah menahan rasa takutnya. Takut Grecella berubah pikiran dan berakhir membuang dirinya.

"Mommy jangan tinggalin aku ya?" ucap Zee pelan

"Iya enggak bakalan, sayang. kamu jangan mikirin omongan om om tadi yah? dia itu cuma orang asing aja, kan mommy udah pernah bilang kalo mommy itu udah gak punya siapa-siapa." Grecella mengusap lembut punggung Zee.

"Tapi aku takut banget, tadi omongan kalian berdua serius banget."

"Nggak nggak.. udah sekarang kamu jangan sedih, sampai kapan pun mommy cuma pilih kamu. hati mommy udah seutuhnya diambil sama kamu."

Ucapan itu membuat Zee lega, ia jadinya selain sayang dengan Grecella.

"Mau makan gak?" tawar Grecella

"Enggak."

"Terus mau apa dong? mau pulang ya?"

Zee mengangguk pelan , Grecella menatap jam tangannya. Masih lama untuk dirinya yang masih ada jadwal meeting beberapa jam lagi.

"Sabar ya, mommy masih ada meeting nanti."

Grecella tidak mengizinkan Zee pulang sendiri naik taksi ataupun apa, ia takut Zee tiba-tiba bertemu dengan vino ataupun Shani.

"Masih lama meetingnya?" tanya Zee

"Eum.. sekitaran beberapa jam lagi." jawab Grecella.

Zee jadi tersenyum, ia memundurkan badannya dan menatap Grecella.

"Nah gitu dong senyum, cantik." Puji Grecella

"Aku mau ini, boleh gak?" Zee memegang payudara Grecella

"Boleh, buka aja."

Mendapatkan lampu hijau Zee pun memulai membuka blazer Grecella, ia simpan asal di samping setelah itu mulai membuka kancing kemeja hingga kini terpampang bra berwarna merah menutupi bagian favorit Zee.

Sugar mommy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang