13³

720 83 8
                                    

Happy reading

.
.
.

Cklek~

Kedua orang tua Fourth dan Gemini berbalik menatap ke arah pintu, disana dokter Jane keluar bersama satu dokter lainnya.

Mereka terlihat berharap cemas, bersiap-siap mendengar apa yang akan dokter Jane katakan.

Dokter Jane menatap, helaan napas terdengar diikuti dengan gelengan pelan.

"Saya menyesal harus memberitahu kan kabar buruk ini pada kalian, tapi ini hasil yang kami dapatkan. Kesadaran Fourth menurun, Fourth dinyatakan koma. Autoimun nya memburuk menyerang sistem pernapasannya, tubuhnya juga mengalami difungsi metabolik toksik yang membuat tubuhnya tidak mendapatkan zat-zat penting dalam jumlah yang sesuai".

Namtan dan Mook menutup mulut dengan tangan mereka mendengar hal itu, airmata jatuh begitu saja menuruni pipi kedua wanita cantik itu.

Sedangkan Tay dan Luke mencoba menguatkan kedua wanita itu dengan mengusap lembut punggung wanita mereka.

"Saya gak tau kalo selama ini Fourth terlalu memaksakan tubuhnya, karena setiap kali melakukan check up kehamilan, Fourth tidak pernah sekalipun mengeluh, dia mengatakan jika dirinya baik-baik saja. Fourth menyembunyikan rasa sakitnya dari saya. Maafkan saya".

Jane berucap dengan rasa sesal.

Pemuda manis itu benar-benar menyembunyikan apa yang dirasakannya. Setiap kali dokter Jane bertanya padanya, Fourth hanya akan menggeleng dan mengatakan jika semuanya baik.

Dokter Dew menepuk pelan punggung dokter Jane.

"Kita harus cepat mengambil keputusan, jika tidak hal ini akan berdampak buruk pada Fourth dan juga pada kedua bayi dalam kandungannya, mengingat jika usia kandungan Fourth saat ini sudah akan memasuki trimester terakhir".

Dokter Jane tidak menyangka, Fourth sudah berjuang dan bertahan sejauh ini. Namun pemuda manis itu akhirnya tumbang.
Padahal sedikit lagi, jika saja Fourth bisa bertahan sedikit lagi.

Tangis kedua wanita itu semakin pecah. Jane yang melihat hal itu juga ikut merasakan kesedihan.

"Kalau begitu kami permisi" Dew berucap pelan.

Tay dan Luke mengangguk, tak lupa mengucapkan terimakasih pada kedua dokter itu.

Namtan dan Mook memeluk suami mereka dengan erat, sangat sedih mendengar itu.

.
.
.

Gemini terus memikirkan istri manisnya, perasaannya benar-benar tidak tenang mengingat mimpi buruk yang dialaminya.

Pria itu sangat ingin menghubungi si manis, namun dia bisa apa jika daerah tempat proyek ini tidak memiliki koneksi jaringan yang memadai, yang membuat ponselnya menjadi tidak berguna sama sekali disini.

Gemini merasa kesal, dan juga rindu pada istri manisnya.

Benar-benar merindukannya.

Gemini berjalan ke arah luar penginapan, duduk disalah satu kursi kayu. Tangan pria itu mulai memainkan ponselnya, membuka galeri yang penuh dengan gambar istri manisnya. Gemini terus menggulir dan menatap gambar-gambar itu, berharap bisa mengurangi rasa rindunya namun yang didapatnya justru rasa rindu itu semakin menguat.

Setelah puas, pria itu mulai membuka pesan percakapannya dengan Fourth. Memutar ulang setiap voice note yang dikirim si manis padanya. Sesekali Gemini tersenyum mendengar suara itu.

Huft~

Rasanya Gemini ingin berlari meninggalkan tempat ini secepat mungkin dan bertemu dengan Fourth-nya.

stiff & sweet || 'GeminiFourth'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang