13

673 79 7
                                    

Happy reading

.
.
.

Trimester pertama Fourth lalui dengan baik, pemuda manis itu tampak kuat dan baik-baik saja selama masa trimester pertama. Namun memasuki trimester kedua justru sebaliknya, tubuhnya melemah seiring dengan pertambahan beban pada tubuhnya.

Fourth duduk bersandar dengan nyaman pada sofa, tersenyum merasakan pergerakan dari bayi-bayi didalam perutnya, meski dengan sedikit ringisan karena pergerakan kedua bayi itu cukup kuat.

Di trimester kedua ini Fourth sudah bisa merasakan pergerakan dari bayi-bayi nya, Fourth juga sudah bisa mengetahui jenis kelamin kedua bayinya, namun pemuda manis itu memilih untuk tidak mengetahuinya dulu.

Biarkan nanti itu menjadi sebuah kejutan, untuknya dan semua orang yang menantikan kedua bayinya.

"Kamu denger kan apa kata dokter tadi".

Fourth mencebik mendengar perkataan Gemini.

"Iya"

"Gak boleh cap-

"Mas gemiiii~ aku bosen denger itu, aku tau ih, gak usah dikasi tau lagi".

Gemini tersenyum sembari mengusak rambut sang istri.

"Demi kebaikan kamu sama dedek bayinya sayang".

"Aku ngantuk~"

Gemini dengan peka, membantu Fourth yang terlihat sedikit kesusahan untuk berdiri dari sofa. Memegang dan menuntun pemuda manis itu masuk kedalam kamar.

Sebisa mungkin Gemini membuat Fourth nyaman, dengan meletakkan bantal untuk menyanggah perut besar istri manisnya.

"Udah nyaman belum?"

"Udah~ makasih~".

"Sama-sama sayang. Kalo gitu saya tinggal ya, saya harus balik ke kantor lagi".

"Kok balik lagi?"

"Ada beberapa pekerjaan yang belum selesai tadi, ini menyangkut proyek besar jadi harus teliti ngerjainnya".

"Kok gak dibawa pulang aja?".

"Nggak, dirumah saya mau fokus jagain kamu. Kalo saya bawa kerjaan kerumah nanti saya malah gak bisa fokus".

Fourth lagi-lagi mencebik.

"Yaudah hati-hati, pulangnya jangan larut ya mas~".

"Saya usahain, kamu istirahat aja, kalo butuh sesuatu panggil bibi. Ngerti?".

"Iya".

Cup~

Kecupan dipelipis si manis menjadi akhir dari percakapan keduanya.

.
.
.

Sepertinya proyek yang Gemini kerjakan memang proyek besar, terbukti dari betapa sibuknya pria itu selama beberapa hari terakhir ini. Meski begitu Gemini tetap memperhatikan Fourth.

"Mas gemi, mau kekantor lagi?".

"Iya sayang".

Gemini menatap wajah manis Fourth, pasti ada sesuatu yang pemuda manis itu ingin katakan padanya.

"Kamu mau ngomong apa hm?"

"Akhir-akhir ini kok rasa sesak-

Drrrttt~

Getaran pada ponsel Gemini menghentikan perkataan Fourth.
Percapakan serius terdengar sesaat setelah Gemini mengangkat telponnya. Membuat Fourth menghela napas.

"Tadi kamu mau ngomong apa?" Tanya Gemini, begitu selesai.

"Mm...itu, aku boleh gak jalan-jalan ke taman? Bukan sekarang kok, tapi sore nanti. Boleh?".

stiff & sweet || 'GeminiFourth'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang