Chapter 28
Kenyataan yang harus kita hadapi kadang tak sejalan dengan apa yang kita bayangkan, akan tetapi hidup harus terus berjalan meskipun kenyataan pahit yang harus kita lalui. Atau justru kau lebih memilih untuk berlari yang kau rasa itu jalan yang tepat ?
4 Years Later
Seorang wanita tengah sibuk dengan pekerjaannya menjadi seorang petugas perpustakaan terbesar di kota tempat ia tinggal saat ini. Ia memilih bekerja disebuah perpustakaan karena hobinya yang sangat senang membaca buku. Kini ia tampak mengecek buku-buku yang baru saja dikembalikan oleh pengunjung dengan begitu teliti hingga waktu begitu cepat berlalu membuat ia bersiap untuk pulang karena hari semakin gelap. Ia keluar dari dalam perpustakaan dengan membenarkan coat yang ia kenakan akan tetapi tanpa ia sangka sebelumnya jika hujan salju tiba-tiba saja turun…
“Aishhh… bagaimana bisa aku melupakan payungku…?” Ujarnya seraya kembali mengeratkan coat disertai langkah kaki yang semakin cepat agar ia tak terjebak terlalu lama hujan salju ini. Wanita itu berjalan dengan menunduk memeluk tubuhnya sendiri mengusir dingin yang mulai menyergap ia benar-benar tak menyukai musim dingin, langkahnya terhenti ketika ia tak sengaja menabrak seseorang hingga membuat tasnya terjatuh.
“I’m Sorry…” Ujar wanita tersebut, akan tetapi tak mendapat jawaban justru sebuah tangan terulur membantu mengambil tasnya yang terjatuh. Wanita itu tak dapat melihat dengan jelas siapa orang yang ia tabrak karena terhalang oleh payung besar pria tersebut. Hingga detik berikutnya pria itu mengangkat payung yang ia bawa dengan tersenyum teduh…
“Oppa…” Ujarnya lirih setelah kembali bertemu dengan orang yang lama tak ia jumpai empat tahun terakhir ini
“Tak bisakah kau tetap tinggal dan menjadi temanmu … ?” Ujar pria tersebut dengan senyum simpul menghias dibibirnya…
Flashback…
Kabar yang begitu menggembirakan karena perusahaan IU benar-benar dinyatakan bersalah atas penggelapan pajak dan beberapa pemalsuan data atas perusahaan mereka hingga perusahaan itu dibekukan oleh pemerintah saat ini.
Taeyeon menghempaskan tubuhnya di sandaran kursi dengan mengendorkan dasinya. Ia menatap frame foto yang ada di atas mejanya…
“Nan boghosippeo baby…” Ujar Taeyeon mengusap lembut foto istri dan anaknya tersebut. Taeyeon beranjak dari tempat duduknya kembali merapikan dasi dan keluar dari ruangannya.
“Kau akan pergi Oppa ?” Tanya Irene saat berpapasan dengan Taeyeon.
“Ne, Oppa rasa saatnya menjemput mereka…” Ujar Taeyeon.
“Arraseo, aku juga merindukan Jeno…”
“Irene-ah, apa kau telah mendengar kabar dari Amber ?” Tanya Taeyeon.
“Eobseo, Dia seperti hilang ditelan bumi…” Jawab Irene
****
(Breaking News ) Sesosok mayat ditemukan di aliran sungai didekat kota Seoul.
Irene begitu terkejut setelah membaca berita yang beredar di media online, ia segera mencari kebenaran akan ciri-ciri mayat yang ditemukan tersebut.
“OMO !” Ia benar-benar terkejut setelah mengetahui ciri-ciri mayat itu. “Aku harus memastikannya.” Irene segera mengambil tasnya dan dengan langkah tergesa ia segera pergi dari kantor menuju ke sebuah rumah sakit.
Irene segera menuju ke sebuah ruang autopsi untuk memastikan identitas mayat tersebut, seketika Irene menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang ia lihat. Mayat tersebut benar-benar Amber, pria yang telah ia anggap sebagai saudaranya sendiri. Meskipun terakhir kali bertemu mereka saling berdebat akan tetapi dalam lubuk hati Irene tak sepenuhnya menyalahkan tindakan Amber.

KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You
FanfictionBiarkan semua mengalir seperti air yang mencari hilirnya, begitu dengan cinta yang akan datang mengetuk hati setiap insan yang membutuhkan bukan untuk singgah akan tetapi menetap dalam waktu yang sangat lama.