Saat ini Renjun dan Jaemin sudah sampai dimeja yang ditunjuk oleh pria bergigi kelinci itu, tanpa permintaan Renjun, lelaki itu menarik kursi dengan sedikit senyuman lembut dan menyuruh Renjun untuk duduk. Renjun yang mendapatkan perlakuan manis dari pria itu hanya bisa berdehem singkat saat jantung tiba-tiba saja berdetak tidak normal.
"M-makasih"ucap Renjun sedikit terbata yang diangguki oleh Jaemin, lelaki bergigi kelinci itu pun menarik kursi yang berhadapan langsung dengan pria mungil nan manis itu.
"Ah, Renjun"panggil Jaemin, Renjun yang dipanggil sedikit berdehem dan menoleh ke arah Jaemin.
"Ya?, ada apa?"balas Renjun seadanya.
"Ini, kau ingin makan apa?atau mengemil sesuatu?. Biar aku ambilkan atau menyuruh pelayan kesini"tanya Jaemin sambil tersenyum, Renjun yang mendapatkan tawaran seperti itu langsung menjawab-
"Eh, tidak usah aku bisa mengambil nya sendiri. Lagian aku belum terlalu lapar"jawab Renjun sambil tersenyum kecil, Jaemin tertegun dan jantung Jaemin berdetak sangat tidak normal saat melihat senyuman Renjun walaupun kecil, senyuman itu astaga!!!, MANIS SEKALI batin Jaemin menahan teriakannya dan mengepalkan tangannya dibawah meja saat melihat senyuman pria mungil itu.
Melihat Jaemin yang tiba-tiba terdiam membuat Renjun sedikit bingung karna mata pria didepannya ini menatapnya dengan tatapan yang Renjun sendiri tidak tahu akan arti tatapan itu, yang membuat jantung Renjun lagi-lagi menggila tidak normal. 'aishhh, aku kenapa sebenarnya?' batin Renjun. Kalau ia tau akan seperti ini lebih baik ia berdiri aja sendirian disana daripada harus kena serangan jantung saat berdekatan dengan pria bermarga Na itu.
"Jaemin, apa kau baik-baik saja?" Sungguh Renjun tidak sanggup kalau harus begini jadi lebih baik ia menyadarkan pria itu. Mendengar suara lembut yang mengalun indah ditelinga Jaemin membuat ia seketika sadar dari lamunannya dan meminta maaf karna membuat Renjun tidak nyaman.
"Astaga, Renjun!. Maafkan aku, maaf kalau aku membuat mu tidak nyaman karna aku yang tiba-tiba diam seperti ini"sesal Jaemin dengan tatapan bersalah nya dan tangan yang meminta maaf. Melihat pria didepannya meminta maaf membuat Renjun menggelengkan kepala nya dengan cepat.
"Eh, tidak apa-apa. Tidak perlu minta maaf Jaemin, aku cuma takut kalau sakit karna tiba-tiba terdiam. Kau baik-baik saja, kan?" Mendengar penuturan Renjun Jaemin sedikit menganggukan kepala nya.
"Aku baik-baik saja. Sekali lagi aku minta maaf"ucap Jaemin yang diangguki Renjun.
"Kalau gitu aku ambilkan beberapa makanan saja, sepertinya ada yang kurang kalau tidak ada beberapa makanan atau cemilan saat kita mengobrol. Kau mau apa, Renjun-ah" tanya Jaemin menawarkan. Sebenarnya Renjun juga sedikit lapar cuma dia tidak ingin merepotkan lelaki didepannya ini.
"Tidak usah, Jaemin. Aku tidak ingin merepotkan mu"
"Sama sekali tidak merepotkan. Sebentar, biar aku ambilkan, kau ingin apa Renjun-ah?" Tanya sekali lagi
"Eumh, cake red velvet saja" yang akhirnya Renjun menerima tawaran itu.
"Ok, kalau gitu tunggu sebentar" ujar Jaemin lalu berdiri dan berlalu meninggalkan Renjun untuk mengambil beberapa makanan atau cemilan. Setelah melihat Jaemin pergi, Renjun langsung memegang dada nya berdetak sangat tidak normal saat bersama pria ini dan perlahan menormalkan kembali deru jantungnya yang menggila ini dengan beberapa kali tarikan nafas.
"Aku sebenarnya kenapa?" Tanya Renjun pada diri nya sendiri, Renjun berpikir pulang dari sini ia harus mampir kerumah sakit untuk meriksa jantung nya, tidak lucu kalau Renjun mempunyai riwayat penyakit jantung kan, padahal kedua orang tua nya tidak memiliki nya. Lagi dan lagi kenapa jantung nya sama sekali tidak mau normal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short story||Jaemren√
Short Storyini tentang Jaemin dan Renjun dan beberapa kisah singkat mereka. jangan lupa follow dan vote ya!. #Jaemin: Dom #Renjun: Sub #Jaemren #bxb #boyslove