Saat ini, kota Seoul diguyur oleh hujan yang dari jam 2:00 sampai jam 8:30 Kst, seolah sang Surya tak ingin menampakkan kecerahannya dan menghangatkan bumi dari dini hari sampai sekarang. Dan, Hujan-hujan gini emang enak nya bergulung manja dengan selimut diatas kasur menikmati hujan sampai berhenti, atau tidak memakan semangkuk ramen pedas dengan secangkir coklat panas, duduk didekat jendela sambil memerhatikan air-air yang berjatuhan dari atas langit yang membasahi bumi.
Astaga!, memikirkannya saja sudah nikmat apalagi melakukannya, benar-benar sangat nikmat, seharusnya!.
Tapi, itu sama sekali tidak berlaku pada pria mungil nan manis yang menggerutu kesal disertai dengan umpatan-umpatan dari mulutnya jangan lupakan kaki yang menghentak-hentakan lantai itu, sudah sepuluh menit pria itu melakukan itu tapi, si mungil sama sekali tidak cape. Gimana tidak?, seharusnya hujan-hujan gini ia melakukan semua hal yang dipikirkannya tadi, tapi temannya itu mengacaukan semua rancangan yang sudah ia pikirkan dengan matang. Sedang santai sambil menatap hujan tiba-tiba saja temannya itu menelfonnya, menyuruh nya untuk datang ke caffe yang tidak jauh dari tempat ia tinggal, temannya itu mengatakan kalau ia ingin memesan sebuah lukisan dan harus ketemu langsung. Astaga, padahalkan temannya itu bisa saja datang ketempat ia tinggal tidak harus repot-repot menyuruhnya datang ke caffe. Tapi, temannya itu sama sekali tidak mau mengindahkan permintaannya, dia dengan seenaknya mengatakan kalau itu tidak bisa dibantah, dipikir dia siapa?, batin pria mungil itu.
Dengan rasa malas pria mungil itu keluar dari rumahnya menuju caffe yang diberitahukan oleh sahabatnya, tidak lupa mulut yang sama sekali tidak berhenti mengumpati temannya itu.
Tolong ingatkan, kepada pria mungil ini untuk menjambak rambut temannya itu.Tadi juga, temannya mengatakan kalau ia tidak sendirian, dia bersama teman kecil nya juga yang baru saja menginjakkan kaki nya dikota kelahirannya, karna temannya itu sudah hampir lima tahun di Paris, dan sekarang temannya sudah kembali untuk menemui orang tua nya dan seseorang kata nya. Berpikir tentang Paris, Renjun keingat seseorang yang telah lima tahun meninggalkannya ke Paris, karna pria itu Renjun jadi seperti ini, Astaga, sudahlah tidak usah memikirkannya lagi. Kata temannya, pria yang bersama nya ingin bertemu dengannya untuk memesan sebuah lukisan dengan desain gambar yang langsung dikatakan oleh temannya kecil nya itu.
Ck!, yasudahlah daripada terus menerus mengumpati temannya itu lebih baik ia pergi saja, tidak akan ada habis nya jika terus mengumpat. Itu Renjun, iya dia pria yang kesal karna temannya itu. Renjun pun berjalan nerobos hujan dengan payung yang ia pegang, dia kesana berjalan kaki lagian tidak terlalu jauh.
Disisi lain terdapat dua pria duduk dengan berhadapan, didekat jendela yang dipilih oleh pria berkulit tan. kata nya temannya itu lebih suka duduk disitu, jadi pria berkulit tan itu memilih duduk disitu yang di iyakan saja oleh pria dihadapannya dengan malas. Dihadapan kedua pria itu sudah tersedia beberapa cemilan dan minuman yang dipesan oleh kedua nya, sambil menunggu seseorang.
"Jadi?, kapan dia sampai?" Tanya pria bergigi kelinci itu memulai pembicaraan sambil meminum Americano yang dipesan pria itu.
"Astaga, tidak kah kau bisa sabar sebentar?. Dia sedang berjalan menuju kesini, ku pastikan si mungil itu sama sekali tidak mau menaiki tranportasi karna tidak terlalu jauh dengan tempat yang ia tingalin" jawab pria itu dengan malas diakhir kalimatnya, pria itu tau betul tabiat teman mungil nya itu.
"Kau tau dia seperti itu, kenapa tidak kau jemput saja dia?. Walaupun aku yang menyuruhnya untuk bertemu disini" kesal pria bergigi kelinci itu.
"Hei, kau tau kan, aku sangat malas untuk melangkah. Kau juga kenapa Memilih pas hujan gini untuk bertemu?, bisa nanti pas hujan reda atau besok. Asal kau tau, si mungil itu pasti akan menjambak ku karna mengganggu hari tenang nya, tadi saja dia sudah mengumpati ku dengan mulut pedas nya itu" Jelas pria itu dengan nada yang tidak kalah kesal. Kedua pria itu Na Jaemin dan Lee Haechan, ya yang meminta pertemuan pas hujan gini itu Jaemin. Tadi haechan sudah memperingatkannya untuk tidak hari ini, karna pria yang suka melukis itu pasti akan mengamuk, tapi Jaemin sama sekali tidak mau, dan memaksa Haechan untuk hari ini dan memaksa pria pelukis itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/375832497-288-k997427.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Short story||Jaemren√
Short Storyini tentang Jaemin dan Renjun dan beberapa kisah singkat mereka. jangan lupa follow dan vote ya!. #Jaemin: Dom #Renjun: Sub #Jaemren #bxb #boyslove Start : 15 September 2024