i wan't u date with me!(end)

83 5 0
                                    

"Eumh, apakah pernah kehilangan sesuatu waktu pulang dari pameran itu?"tanya Jaemin, Renjun sedikit mengingatnya.

Sepertinya iya, Renjun ingat. Dia pernah kehilangan tag name nya waktu sepulang dari pameran itu dan hampir frustasi karna benda itu hilang padahal sahabatnya sudah mengatakan kalau itu bisa dibeli kembali. Tapi, Renjun sama sekali tidak mau mendengarnya dan dia mencari kemana-mana benda itu tapi tidak ketemu, yang akhirnya dia pasrah dan membeli kembali atas usul sahabatnya.

"Iya, aku pernah kehilangan tag name ku. Kenapa?"tanya Renjun.

Jaemin tersenyum dia pun mengambil sesuatu disaku jas nya dan meletakkannya dimeja dihadapan Renjun. Pria mungil itu tentu saja terkejut melihat benda yang selama ini ia cari ternyata berada pada Jaemin. Renjun mengambil benda itu dan memilrik kearah Jaemin yang sedang tersenyum kecil kepada nya.

"Aku menemukannya waktu aku mau masuk kedalam tidak sengaja menginjaknya untung saja tidak rusak. Aku mau mengembalikannya kepada mu, tapi aku tidak tahu dimana kau tinggal dan kau berkerja. Pada akhirnya aku menyuruh orang bawahan ku untuk mencari tentang mu dan aku akhirnya aku tahu sedikit tentang mu, dan dari situ aku tertarik pada mu, hhh" ucap Jaemin diselingi kekehan diakhir kalimatnya. Renjunn tertegun, ia tidak terkejut dengan benda yang ditemukan oleh Jaemin tapi terkejut mendengar kalimat akhir yang diucapkan oleh Jaemin. Lagi jantung Renjun berdetak sangat kencang seluruh tubuh nya seperti ada sengatan listrik, perutnya seperti ada kupu-kupu yang bertebaran, hati nya menghangat, pria mungil itu tentu saja tahu apa arti dari efek yang dirasakannya dia tahu.

Benar, renjun sepertinya memang jatuh cinta kepada pria bernama Na Jaemin itu. Baru saja mau membuka suara, Jaemin sudah mendahuluinya, mendengar kalimat yang tidak terduga dari mulut Jaemin membuat jantung Renjun berdetak sangat kencang sehingga membuat tubuhnya sedikit lemas.

"Renjun, sepertinya aku menyukai mu" ucapan tidak terduga

Deg

Renjun tertegun bola matanya membola, jantungnya saat ini sangat tidak bisa normal, deru jantungnya menggila. Sehingga Renjun tuli dengan keadaan sekitar yang ia dengarkan cuma deru jantungnya dan suara jaemin yang menatapnya khawatir tapi Renjun seakan tidak peduli, yang ia pedulikan saat ini jantungnya, benar-benar jantung Renjun saat ini tidak bisa dikatakan normal, seluruh tubuhnya seakan lemas, pipi nya memanas bisa dikatakan pipi nya saat ini merah seperti kepiting rebus. Renjun, bisa merasakan euforia yang menggila saat ini, euforia yang sama sekali tidak pernah Renjun rasakan, sensasi yang nya berbeda, berbeda sekali. Waktu lukisannya terjual banyak saja Renjun tidak pernah merasakan kebahagiaan ini.

Astaga!!!, Huang Renjun ayo sadar dari kegilaan ini.
Batin Renjun menjerit tapi Renjun sama sekali tidak mau sadar.

Kecuali, suara berat menyadarkannya.

"Renjun, Huang Renjun"teriak Jaemin sedikit, dia menatap khawatir Renjun yang hanya diam saja.

Renjun sadar dia sadar dari kegilaan ini.

"N-nee?"ucap Renjun sedikit meninggi kan suara nya. Jaemin melihat itu hanya terkekeh geli.

"Kau, baik-baik saja?"tanya Jaemin khawatir.

"Y-ya, aku baik-baik saja"ucap Renjun terbata dengan wajah menunduk.

"Astaga, kau lucu sekali"Renjun salting tentu saja. Dia semakin menunduk mendengar ucapan Jaemin. Pipi renjun memanas bisa dipastikan pipi nya merah sempurna seperti tomat. Jaemin melihat tingkah Renjun terkekeh kecil, astaga dia sangat ingin mencium pipi gembil yang sedang memerah itu. ASTAGA, JAEMIN-SI. TAHAN!!!
Batin Jaemin menjerit.

Astaga!!!, Na Jaemin sangat bahaya untuk diri nya dan jantungnya.

Renjun sedikit menormalkan kembali deru jantungnya yang sangat abnormal dan mendongakkan kepala nya untuk melihat Jaemin. Dan Renjun terkejut melihat senyuman lebar manis jangan lupakan mata yang menatapnya sangat dalam dan penuh arti seperti ada sesuatu yang membuatnya membeku.

"Ah, J-jaeminsi. Soal ucapan kau tadi itu bercanda kan?" Tanya Renjun untuk memastikannya kalau yang ia dengar hanya candaan dan tidak serius.

"Tidak"jawab Jaemin cepat, dia benar-benar sungguh menyukai Renjun dan itu bukan candaan. Mendengar jawaban cepat dari Jaemin membuat Renjun tertegun.

Kenapa, dia bahagia?

"Renjun"panggil Jaemin dengan suara lembut dan senyuman yang sangat manis. Membuat Renjun gugup.

"Y-ya?" Jawab Renjun terbata.

"Aku ingin kau berkencan dengan ku. Aku harap kau mau. Dan soal ucapan ku aku benar-benar menyukai mu"

Deg

Jantung Renjun lagi-lagi berdetak sangat kencang, ia pastikan Jaemin pasti mendengar detak jantungnya. Dia tidak mengira kalau Jaemin akan mengajak nya kencan, padahal mereka sama sekali tidak bertemu dan bertemu pun baru kali ini. Tapi, ntah kenapa dia sama sekali tidak risih dengan ajakan itu malah dia senang, seperti hal yang ia tunggu-tunggu datang juga. Dia tidak tahu seheboh apa sahabatnya kalau ia di ajak kencan oleh anak tunggal dari Na Siwon dan Na Yoona, bayangin nya saja sudah membuat Renjun pusing untuk menjawab setiap pertanyaan sahabatnya itu nanti.

"Renjun, gimana?"tanya Jaemin menyadarkannya.

Renjun berfikir sepertinya ajakan Jaemin tidak merugikan malah membuat nya untuk mengenal lebih tentang Jaemin dan tentang cinta dan membuatnya senang.

"J-Jaemin-si"panggil Renjun sedikit gugup.

Mendengar panggilan itu Jaemin sedikit tersenyum seolah menjawab dari panggilan itu. Jaemin ingin mengeluarkan suara nya tapi suara dan kalimat Renjun duluan membuatnya membeku ditempat dengan jantung yang tidak normal.

"Sepertinya, aku juga menyukai mu dan soal ajakan mu itu, aku menerima ajakan kencan mu itu"ucap Renjun menerima tawaran Jaemin dengan senyuman yang sangat manis membuat siapa yang melihat senyuman itu pasti tidak ingin mengalihkannya dari wajah dan senyuman pria mungil itu. Senyuman yang bersamaan dengan binar mata yang bening  nan jernih, seolah mata itu memancarkan cahaya yang sangat terang seperti didalamnya ada bintang yang bertebaran untuk menyinarinya.

Jaemin sangat tertegun dan matanya membola sempurna dengan deru jantungnya yang menggila dan berdetak sangat tidak normal. Tangannya yang berada diatas meja mengepal sangat erat, saat melihat hal yang sangatlah indah, seolah tidak ada yang lebih indah dari seorang Huang Renjun. Jaemin sangat ingin membawa Renjun kekamarnya dan mengurungnya, seolah hal indah itu hanya ia seorang yang boleh melihatnya, orang lain tidak boleh. Jaemin juga tidak mengira dengan ucapan Renjun yang sangat tiba-tiba itu, yang membuatnya membeku dalam beberapa menit. Ia tidak menyangka kalau Renjun juga menyukai nya dan menerima tawaran kencannya itu.

Astaga!, Na Jaemin sepertinya kebahagiaan mu sebentar lagi akan menghampiri mu.

Dan, sepertinya kau akan benar-benar jatuh terus menerus kedalam pesona pria mungil yang bernama 'Huang Renjun' Itu.

Na Jaemin, sepertinya Dewi Fortuna sedang berpihak kepada mu.

Dan, Dewa Eros(cupid) sepertinya sudah menembakkan panah cintanya kedalam hati Renjun dan Kau untuk saling jatuh cinta.

Na Jaemin akhir yang kau tunggu-tunggu.

Huang Renjun akan segera menjadi milikmu.

Fin.

Short story||Jaemren√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang