naughty boyfriend(end)

75 5 0
                                    

"Dan kau, ikut aku sekarang" titah Renjun, berjalan lebih dulu meninggalkan Jaemin, saat Jaemin ingin mengeluarkan suara nya. Jaemin sekarang pasrah saja terhadap kekasihnya.

Saat ini kedua nya sudah berada dilapangan sekolah yang luas nya sebesar sabar Renjun, yang menghadapi kekasih nya. Renjun berdiri dihadapannya dengan tangan yang bersedekap dada dan tatapan datar, Jaemin cuma bisa menundukkan kepala nya saat kekasih nya menatap nya seperti itu. Nakal-nakal begini Jaemin akan seperti anak kucing yang nurut kepada induknya, Jaemin cuma takut terhadap ibu nya dan kekasihnya.

"Teruntuk, berandalan kesayangan ini. Kau bersihkan sekarang lapangan ini, aku tidak menerima penolakan mu, tuan Na" tekan Renjun setiap bait kata nya, Jaemin tentu saja terkejut mendengar hukuman itu, mata nya membola. Saat ingin protes, Renjun lebih dulu bersuara membuat Jaemin diam.

"Kalau kau tidak mau, tidak apa. Aku tidak keberatan, tapi jangan harap bisa ketemu dengan ku lagi" ujar Renjun mengancam, mendengar ancaman itu tentu saja Jaemin tidak bisa, mana bisa dia tidak ketemu dengan kekasih nya, barang sedetik saja. Oh, tidak tidak. Jaemin tidak sanggup, bisa mati dia. Maaf kalau lebay tapi emang seperti itu.

"Jadi, gimana?" Tawar Renjun menaikan satu alis nya, dan tersenyum miring. Jaemin pasrah saja daripada tidak ketemu pacar nya, lebih baik dia kerjakan saja hukuman sialan ini.

"Iya, ku terima hukuman mu" pasrah Jaemin, lalu mengambil alat untuk membersihkan lapangan.
Melihat Jaemin pasrah, Renjun tersenyum puas.

"Pintar. Nanti ku kasih hadiah, tenang saja" ucap Renjun tersenyum, membuat Jaemin terhenti waktu lagi membersihkan lapangan dan menolehkan kepala nya ke arah Renjun.

"Hadiah apa?" Tanya Jaemin penasaran.

"Ya, nanti saja ku kasih tau. Kau kerjakan saja hukuman mu itu, dan jawab semua pertanyaan ku" ucap Renjun lalu duduk ditepi lapangan.

"Kenapa, tidak sekarang saja sih?. Kenapa harus nanti?, membuat aku penasaran saja" kesal Jaemin.

"Ya, terserah ku. Kenapa kau yang sewot?, sudah kau kerjakan saja. Aku akan mengawasi mu, aku tau watak mu seperti apa" ucap Renjun santai, Jaemin cuma bisa mendengus kesal. Pria mungil itu tertawa kecil melihat kekasih nya pasrah saja, lucu sekali.

"Jadi, Jaemin-sii?. Ken-

Ucapan Renjun terpotong oleh Jaemin saat Renjun ingin melanjutkan kalimatnya, Jaemin menyela ucapan Renjun dengan kesal, membuat Renjun mengerutkan dahi nya.

"Tidak usah memanggil ku seperti itu" kesal Jaemin, sambil menyapu dengan kasar.

"Seperti apa?. Memang benar nama mu Jaemin, apa salah ku?, kenapa kau kesal?" Bingung Renjun, Jaemin mendengus kasar.

Kekasihnya ini pura-pura lupa apa gimana? batin Jaemin.

"Kau lupa apa gimana?, Panggil aku Nana atau sayang. Jangan seperti itu, kau tak menyayangi ku?" Dengus Jaemin kesal, Renjun mendengar ucapan kesal kekasih nya tentu saja tertawa, membuat Jaemin semakin kesal.

"Sayang, berhenti menertawakan ku" kesal Jaemin, Renjun berhenti tertawa, pipi nya sakit saat tertawa lebar.

"Ya, ya, ya, maafkan aku. Kau ini lucu sekali Na, hhh" ucap Renjun terkekeh sambil menggelengkan kepala nya.

"Jadi, Na?. Apa yang kau lakukan pada Seungmin, dan mengapa memukulnya?" Tanya Renjun, walaupun dia sudah mengetahui nya ia ingin kekasih nya jujur kepada nya.

"Aku tidak melakukan apa-apa. Dia saja tadi yang sengaja menyenggol ku, jadi ku pukul saja dia" bohong Jaemin, membuat Renjun menatap tajam pria itu.

"Kau ini kenapa suka sekali berbohong?. Katakan yang sebenarnya kepada ku, atau kau tidak ku berikan pelukan hangat lagi" ucap Renjun mengancam, Jaemin mendengus kesal saat mendengar ancaman itu, pacar nya ini suka sekali mengancam seperti itu.

"Ck!. Ya, aku memalak nya menyuruh nya membeli makanan untuk ku, dan memukulnya karena tidak menuruti ku" ucap Jaemin kesal dan menyapu lapangan dengan setengah ikhlas. Renjun tersenyum lembut saat kekasih nya jujur.

"Kau ini sudah ku beritahu, jangan memalak orang lagi, jangan mengambil yang bukan hak mu. Apa kekayaan ayah Siwon kurang untuk mu, Na Jaemin?. Kau tahu, aku tidak suka kau seperti itu, kalau kau ingin nakal, nakal saja, tapi jangan mengambil hak orang lain" jelas Renjun lembut dan tersenyum lembut, Jaemin mendengar ucapan lembut Renjun berbalik dan berhenti menyapu dan menghadap ke arah Renjun, yang lagi tersenyum lembut kepada nya. Jaemin melihat senyuman itu membuat jantung nya berdesir hebat, walaupun sudah hampir tiga tahun pacaran dengan Renjun, dia masih tetap jatuh cinta dan jatuh lebih jauh kedalam pesona kekasih nya. Renjun memang cuek, jutek, mulut nya pedas, dan kelihatannya tidak peduli, tapi dia seorang yang sangat penyayang dan sangat perhatian. Semakin Jaemin mengenal Renjun, semakin jatuh pula Jaemin terhadap sosok Renjun.

Intinya kekasihnya yang terbaik, terlucu, tercantik, terganteng, termanis, sedunia pokoknya, yang lain lewat.

"Heiii, kenapa melamun?" Renjun menyadarkan Jaemin yang melamun, Jaemin tersadar lalu menatap kekasih nya.

"Aku seperti itu karena mencari perhatian kepada mu, kau kan selalu sibuk. Bahkan kalau pulang sekolah kita tidak ada waktu, karena kau selalu fokus sama OSIS mu dan si Seungmin, mentang mentang dia juga seperti mu, aku berbeda dengannya. Kau selalu bersama dengannya akhir-akhir ini" ucap Jaemin merajuk, Jaemin bukan tanpa alasan memalak Kim Seungmin, dia cemburu karena kekasih selalu menghabiskan waktu nya bersama pria itu, ya walaupun cuma urusan sekolah. Tapi, tetap saja Jaemin cemburu, kekasih seakan tidak peduli terhadapnya, sebenarnya Jaemin sudah tobat untuk tidak melakukan hal itu lagi, tapi dia kembali karena kekasih nya.

Mendengar ucapan Jaemin, Renjun tertegun dan menatap kekasih nya dengan tatapan bersalah. Jadi, karena itu, kekasih seperti itu lagi. Ya, Renjun memang salah, karena akhir-akhir ini ia sibuk, dan sering bersama Seungmin, itu pun cuma karena urusan sekolah tidak lebih. Pacar nya ini pasti mengira dia tidak peduli, karena jarang bertemu dengannya, dan jarang mengirim pesan karena sibuk. Astaga, jadi seperti itu.

Renjun tersenyum lembut dan menatap kekasih nya, lalu berjalan ke arah kekasih nya. Jaemin yang melihat itu hanya bisa diam.

"Aku minta maaf, aku tau aku salah, aku minta maaf. Aku bukan tidak peduli pada mu, aku peduli sekali pada mu, bahkan aku selalu bertanya keadaan mu sama ketiga teman mu, kalau aku tidak sengaja bertemu dengan mereka. Sekali lagi aku minta maaf ya, sini aku peluk" ucap Renjun tersenyum lebar dan membuka tangannya dan menyuruh kekasih nya untuk memeluk nya, melihat itu Jaemin langsung berjalan ke arah Renjun dan memeluk kekasih nya sangat erat. Jaemin kangen sekali sama kekasih nya ini, kangen wangi nya, kangen pelukan hangat kekasih nya ini.

"Aku kangen sekali dengan mu, Renjun-naa. Kangen sekali" ucap Jaemin lirih di bahu Renjun, Renjun mendengar itu tersenyum lembut dan mengelus tubuh pria itu.

"Aku juga kangen sekali dengan mu, Nana. Maafkan aku" ucap Renjun bersalah.

"Tidak, jangan meminta maaf. Tidak ada yang salah"

"Aku mencintaimu, Renjun-naa" lanjut Jaemin semakin memeluk erat kekasih nya.

"Aku juga mencintaimu" ucap Renjun tersenyum.

Walaupun Jaemin nakal, tidak bisa dipungkiri kalau Renjun sangat menyayangi dan mencintai pria ini. Jaemin sebenarnya baik, cuma ketutup saja sama sifat nakal nya itu. Sebalik nya, walaupun Renjun cuek, dan jutek, Jaemin tetap sangat menyayangi dan mencintai Renjun. Mereka berdua memang memiliki sifat yang bertolak belakang, tapi perasaan mereka sama. Sama sama menyayangi dan mencintai.

Fin.
jangan lupa vote.

Short story||Jaemren√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang