bab 7 : balapan

10 3 0
                                    

Halo all kembali lagi kecerita aku.

Baca sambil koreksi ya siapa tau ada kesalahan.

Votee nya guys jangan.

Happy reading all

"Nak, kamu dengerin kata papa kamu ya, papa kamu itu sayang banget sama kamu nak. Hanya saja kamu tak pernah melihatnya," ucap seseorang, dari balik silauan cahaya berwarna putih.

"Ma! Itu mama, ma! ini Nathan ma, Nathan kangen ma, mama jangan pergi lagi, tetap disini sama Nathan ma."

"Gak bisa sayang, dunia kita sudah berbeda, tapi mama janji bakalan sering-sering datang di mimpi kamu."

"Tapi ma!"

"Nathan, dengerin apa kata papa ya nak, mama minta satu hal sama Nathan, boleh kan nak?"

Nathan mengganguk mengiyakan pertanyaan mamanya yang berada dibalik silauan cahaya tersebut.

"Mama minta kamu jangan seperti ini lagi nak, mama sedih disana melihat kelakuan kamu yang seperti ini."

"Maafin Nathan ma, tapi Nathan gak bisa, tapi Nathan janji, Nathan gak akan minum sampe mabuk seperti ini lagi ma."

"Ma! Tetap disini temani Nathan ma, Nathan gak bahagia ma tinggal sama papa, papa gak pernah punya waktu untuk Nathan."

"Jika kamu tidak bahagia bersama papa, carilah kebahagiaan mu sendiri nak, carilah perempuan yang bisa memberikan kamu kebahagiaan yang kamu inginkan, mama sayang sama Nathan, jaga diri baik-baik ya sayang." Perlahan silauan cahaya putih itu menghilang, pengelihatan Nathan tak dapat lagi melihat silauan cahaya putih yang terang benderang itu.

"MA! MAMA KEMANA MA JANGAN PERGI," teriak Nathan yang sudah tak dapat melihat cahaya itu lagi.

"MAMA!" Nathan terbangun dari tidurnya. "Sial cuma mimpi," Nathan mengerang kesal ternyata semua hanyalah mimpi, namun, semuanya berasa seperti nyata, mamanya ada disampingnya tadi.

"Arghhh, pala gue pusing bangsat!" Erangnya merasakan kepalanya sangat pusing saat bangun, Nathan bangun memegangi kepalanya yang berat, efek minuman itu belum hilang, ia pun belum menyadari bahwa ia saat ini sudah berada dirumah.

Nathan mengambil ponselnya yang berada disaku celananya, di hidupkan ponselnya yang sempat ia matikan, lalu, diliatnya waktu masih menunjukan pukul setengah 4 dini hari,
Nathan mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan kamarnya.

"Tar kenapa gue bisa di rumah? Bukannya tadi gue sama anak-anak di club?" Bingungnya saat mulai menyadari dimana dirinya saat ini.

"Arggghh, kepala gue kenapa berat sih, anjing!" Erangnya lagi saat merasakan pusing yang mendera di kepalanya.

"Apa jangan-jangan papa yang bawa gue pulang? tapi papa tau dari mana kalo gue di club? hape gue aja, gue matiin!" Pikirnya kebingungan, tapi jika bukan papanya siapa lagi? diingat-ingat lagi apa yang terjadi semalam, Nathan teringat ada seseorang, yang membopongnya menuju mobil, tetapi siapa orang itu? Nathan masih tak mengetahui perihal alat pelacak yang di taroh oleh papanya.

"Pala gue pusing anjing!"

"Bangsat! gue minum berapa botol anjing! Gak biasanya gue sampe mabuk begini!" Nathan memegangi kepalanya yang terasa amat berat. "Gue bawah tidur bentar, kayaknya bakalan reda."

NATHANDRA ( on going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang