Happy reading all"Temani proses ku, maka akan ku jadikan kamu ratu di hidup ku"
Setelah Diandra melihat mamanya telah pergi, barulah ia menangis sejadi-jadinya, sungguh hatinya sakit, mengucapkan hal tersebut. Tapi keadaannya memang seperti ini, dulu waktu dirinya kecelakaan demi bisa membatalkan pernikahan mamanya, hingga akhirnya Diandra divonis koma kurang lebih 1 Minggu, semenjak Diandra kecelakaan dan divonis koma, Lina sama sekali tidak menyempatkan kehadirannya disisi diandra, padahal waktu itu, Diandra sedang membutuhkan sosok ibu disampingnya. Tapi apa yang terjadi waktu itu, Lina lebih mementingkan pernikahannya, dibandingkan dengan anaknya yang sedang berjuang antara hidup dan mati.
Diandra duduk termenung diatas kasurnya, air matanya mengalir deras, mengingat perkataannya terhadap sang mama, ia tak membenci mamanya, ia sayang pada mamanya, yang membuatnya benci kepada sang mama saat, ia lebih mementingkan pernikahannya, dibanding anaknya, yang sedang terbaring koma waktu itu.
"Ma, mama tetap disini ya sama papa,dan Dian. Dian masih butuh kalian berdua," ujar Diandra kalah itu, saat melihat pertengkaran hebat diantara kedua orang tuanya. Yang dimana Rama menyaksikan sendiri, dengan mata kepalanya, bahwa Lina telah mengkhianati.
"Biarkan dia pergi Dian, mulai sekarang dia bukan mama kamu lagi."
"Tapi pa.."
"Tidak ada tapi-tapi Dian, kamu akan tetap tinggal bersama papa, biarkan perempuan itu pergi dengan selingkuhannya!" Emosi Rama, sungguh tak terkontrol saat itu, yang dimana seluruh pikirannya semua bercampur aduk.
"Gak bisa mas! Dian akan ikut dengan ku! Ayok Dian," ucap Lina seraya menarik tangan Diandra untuk ikut bersamanya. Namun, Rama dengan cepat menarik kembali tangan dian.
"Kalo kamu ingin pergi, silakan pergi! Tapi jangan kamu bahwa Dian bersama mu, aku gak sudi jika Diandra tumbuh dengan campur tangan dari orang lain!"
"Oke kalo gitu biarkan Diandra sendiri yang memilih akan ikut dengan siapa!" Ujar Lina langsung melirik kearah Diandra. "Nak, kamu ikut mama ya, mama jamin kamu bisa bahagia jika bersama mama dan papa baru kamu nanti."
"Papa Dian cuma satu! Cuma papa Rama tidak ada yang lain!" Jawabnya dengan ketus, ia tak suka mendengar kata istilah keluarga baru. "Dian akan tinggal sama papa, Dian gak mau tinggal sama keluarga baru, Titik."
Diandra langsung berlalu menuju kamarnya, dengan air mata yang berderai deras. Ia tak ingin berada di situasi seperti ini, situasi dimana ia harus memilih salah satu dari kedua orang ia sayang.
Sekelibat bayangan 3 tahun, lalu, tergiang kembali di kepalanya, hal tak terduga itu terjadi saat dirinya ingin membatalkan pernikahan mamanya.
"Andai gue gak kecelakaan waktu itu, pasti gue bisa batalin pernikahan mama, dan semuanya gak akan begini," ucap Diandra di dalam kamarnya sambil menangis terisak. Dari luar Rama membuka pintu Diandra yang masih terbuka setengah.
"Nak, kenapa kamu menangis?" Tanya Rama, langsung memeluk anaknya yang menangis sesegukan.
" Pa, Dian sayang sama mama, Dian gak benci sama mama, Dian kecelakaan dan koma itu gara-gara ulah Dian sendiri, Dian cuma gak mau pernikahan itu terjadi, pa." Tangisannya semakin menjadi saat ia membalas pelukan papanya.
"Sudah, nak, mama kamu juga salah disaat kamu kecelakaan dan koma pun, dia tidak ada disamping kamu, dia lebih mementingkan pernikahannya, dibanding kamu, anaknya," ucap Rama lembut, menenangkan anaknya.
"Dia sudah tidak bisa di anggap sebagai ibu kamu lagi nak, dia sudah meninggalkan kamu, disaat kamu sedang membutuhkan sosoknya di sampingnya," sambung Rama.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHANDRA ( on going )
Teen Fiction⚠️ Sebelum baca wajib follow terlebih dahulu ⚠️ menceritakan tentang seorang gadis cantik bernama Diandra Revalina Maheswari, yang biasa di panggil dengan sebutan Dian . Dian merupakan anak pindahan dari SMA cempaka , Dian terpaksa pindah ke SMA len...