bab 5: bertemu mantan crush

11 2 0
                                    

Baca nya sambil koreksi ya, jika ada salah dalam kepenulisan mohon komen beri saran dan kritik nya.

Happy reading all

Pagi hari menyambut dengan hangatnya, ketika sinar mentari mulai mengintip lembut, menyusup malu-malu di sela-sela tirai jendela kamar Diandra. Cahaya pagi itu perlahan-lahan menelusup, membelai wajah seorang gadis yang masih terlelap di atas ranjang empuknya. Perlahan, matanya terbuka, menatap kosong ke langit-langit kamar seolah mencoba mengumpulkan serpihan-serpihan mimpi yang masih melayang.

"Jam berapa, sih?" gumamnya pelan, masih terdengar serak oleh sisa kantuk. Tangannya terulur meraih ponsel di sisi bantal, dan seketika itu juga matanya melebar.

"Hah? Jam tujuh?!" Seruan paniknya menggema di ruangan. "Gue telat ke sekolah! Kok Papa gak bangunin gue?" keluhnya, nada suara bercampur antara panik dan tak percaya. Tanpa berpikir panjang, Diandra melompat turun dari tempat tidur, bergegas menuju kamar mandi dengan langkah tergesa, seperti mengejar waktu yang terasa berlari semakin cepat.

Diandra tahu, pagi yang telah terlewat seperti ini tak akan terulang. Di antara derap langkah dan hembusan napas terburu, ia sadar bahwa ketenangan pagi yang hilang telah meninggalkan jejak resah di hatinya.

Diandra, seperti burung yang baru sadar telah melewatkan fajar, terbang secepat angin. Segala kekacauan pagi itu mengingatkannya pada betapa indahnya ketenangan yang hilang hanya karena sepenggal pagi yang terlewat.

"Duh! Gue telat, ke sekolah, pasti kena hukum nih," panik Diandra saat melihat, jam sudah menunjukkan pukul 7.40.

"Bik.. bik.."teriak Diandra, yang terburu-buru menuruni anak tangga.

"Iya non," sahut bik Una, dari arah belakang.

"Papa kemana? kok gak bangunin Dian?! Dian, jadi telat kan bik," kesal Diandra, meluapkan semua kesesalannya pada bik Una.

"Oo ya non, kemarin tuan ada telpon bibik, katanya malam ini, dia gak bisa pulang, kemarin juga tuan ada telpon non, cuma gak diangkat," jelas bik Una, yang membuat Diandra, kebingungan. "Terus non, mau kemana? In-"

"Ya mau ke sekolah, dong bik, ini, Dian, udah telat banget," Ucapan bik Una, terpotong karna tiba-tiba, Diandra, menyerobot nya.

"Non, mau, sekolah di hari Minggu ini?" Ujar bik Una yang membuat Diandra, semakin kebingungan.

"Tar, deh bik! Ini hari Senin kan?" Tanya Diandra, tak percaya, bahwa hari ini, adalah hari Minggu.

"Ini hari Minggu non, coba deh non, cek kalender di ponsel non."

Diandra membuka ponsel nya, Diandra, terkejut melihat tanggal yang tertera di ponsel nya, hari ini? hari Minggu! betapa malu nya Dian, saat ini, sudah terburu-buru melakukan ini itu, eh ternyata ini hari Minggu.

"Duh! gue mimpi apasih, kok bisa hari libur, gue kira hari sekolah," Diandra, menepuk kasar jidat nya, sungguh kali ini Diandra, sangat malu sekali, untungnya dia masih berada di rumah, bayangkan saja jika ia sudah berada di sekolah tadi, malu nya pasti berkali-kali lipat.

"Makanya atuh non, kalo tidur jangan sore-sore, jadi beginikan, coba kalo tadi bibik, gak kasih tau non, pasti non, udah nyampe sekolah tadi," peringat bik Una, kepada Diandra.

NATHANDRA ( on going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang