2

631 140 59
                                    

👑 🐺 👑

👑 🐺 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷🌷🌷

Boleh jadi Jo Mishil tidak punya kemampuan menciptakan kerumitan hidup, namun sebagian besar kekacauan yang terjadi hari ini, dapat ditimpakan sebagai kesalahannya.

Pasalnya, Mishil jelas tutup mata pada hal busuk yang dilakukan Donghyun bersama orang-orang gila di pesta. Dia menutup akses prikemanusiaan hanya karena tidak mau dilibatkan dalam kejahatan suaminya, bila suatu saat kebusukan itu terungkap.

Egois. Tentu saja, Mishil tahu jelas kesalahannya. Namun, dia tidak menyangka bahwa apa yang dia jaga selama ini telah diketahui orang lain, Jeon Jungkook, teman dekat dari menantunya.

Jeon Jungkook semakin hari semakin mengganggu, padahal dia telah menentang autopsi ulang mayat Donghyun. Sekarang Jungkook duduk di depannya, memberi pertanyaan tentang pesta ilegal Donghyun yang tidak ingin lagi dia ingat.

"Apa Bibi tahu tentang pesta-pesta paman Cho, bersama sesama aktor dan temannya selama masa hidup?"

"Iya, Donghyun suka berkumpul dengan teman-teman aktornya selepas syuting, tapi aku tidak tahu detailnya. Semasa dia hidup aku hampir tidak pernah ke sini, menghindari pertanyaan wartawan karena Donghyun menyembunyikan pernikahan kami. Ini area pribadi Donghyun, aku dan Sera tinggal di rumah lain."

Fakta itu tidak 100% salah, sebab selama Donghyun hidup, pria itu memang menyembunyikan pernikahan mereka dari publik demi menjaga hidup Sera agar tetap tenang dan damai. Mishil setuju pada keputusan itu, kendati keputusan mereka disalah artikan oleh putrinya, hubungan antara Sera dan Donghyun justru menjadi selayak orang asing.

"Pulanglah Jungkook, jangan pernah datang lagi." Mishil menurunkan nada suaranya. "Jangan mencampuri urusan yang bukan bagian hidupmu, lebih baik pikirkan saja nasib istrimu. Kirana meneleponku, katanya dia sedang bedrest di rumah sakit."

Betapa beruntungnya Mishil memiliki hal yang bisa dia utarakan sebagai ancaman, jelas-jelas ada yang tengah mengawasi mereka dan dia harus segera mengusir Jungkook dari rumahnya. Keadaan sudah sangat kacau, Mishil tidak ingin menambah bebannya lagi.

"Aku mau istirahat sebentar di sini, terima kasih sudah mendengarkanku."

"Baiklah, hubungi aku kalau Bibi membutuhkan sesuatu." Jungkook membungkuk sopan seraya beranjak keluar.

Mishil lekas menutup pintu, terlalu panik dia justru membanting pintu dengan sangat keras. Dia mengetukan jarinya pada pintu yang tertutup rapat, setelah berhasil mengusir Jungkook keluar dari rumah. Jarinya tertahan di udara pada detik ketiga, pintu ruangan di belakangnya terbuka, sosok pria yang sejak awal sudah berada di unit muncul di muka pintu.

"Kuharap ini bukan penghianatan, Jo Mishil."

Mishil telah menduga perihal yang akan dibicarakan pria itu. Gerak-geriknya jelas telah diikuti, orang yang menyapa di belakangnya punya power besar untuk mengetahui segalanya.

The Dark MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang