wake up please...

270 33 0
                                    

Dua minggu berlalu sejak transfusi darah di lakukan.
Dan Elaine sudah mengerti apa yang di maksud oleh Echi waktu itu, yang di mana Echi memintanya untuk menempati raga Echi.

Elaine awal nya menolak, namun Echi terus membujuk dirinya agar ingin menempati raga nya, hingga Elaine akhirnya hanya bisa mengiyakan permintaan adik bungsunya itu dengan satu syarat ia masih tinggal dan saling melepas rindu dengan ke dia saudaranya. Oh! Jangan lupakan si kepala biru itu, karena Elaine sudah menganggap nya saudaranya juga.

***

Beralih ke rumah sakit, di mana Echi masih belum menunjukkan tanda-tanda akan sadar.

Saat ini Mako yang mendapat giliran untuk menjaga Echi di RS, di temani oleh si bungsu Mia.

Mako duduk di kursi yang berasa tepat di samping brangkar Echi, sementara Mia pergi ke kantin membeli makanan.

"Lu gaada niatan buat bangun, Chi? " tanya Mako pada Echi yang tidak mendapatkan respon apapun dari sang empu. Tangan Mako terangkat menyentuh tangan kanan Echi, terlihat mimik wajah Mako yang menunjukkan kesedihan.

Yah... Meskipun Mako terkesan membenci Echi, tapi tak dapat di pungkiri bahwa dirinya merindukan tingkah aneh Echi setiap harinya.

Tangan Mako berpindah ke kepala Echi, dirinya mengusap pelan surai ungu panjang itu.

"Gua gatau, gua kenapa. Di sisi lain gua benci sama lo, dan di lain sisinya lagi gua kangen sama tingkah lo yang anomali itu. " ucap Mako, tanpa mengalihkan pandangan nya pada wajah Echi yang terlihat lebih tenang.

"Gua yakin yang lain juga gitu, apalagi Gin, Aenon sama Mami. Lo tau ga, mami setiap hari jengukin lo, apalagi... Gua pernah ga sengaja liat mami nangis di deket lo. Gin juga belakangan ini jadi lebih sering murung dan jarang keluar kecuali kalo ada transaksi, dan lagi.. Aenon juga ga jauh beda sama Gin, dia juga jadi lebih diem belakangan ini, jarang berinteraksi sama kita kita ga kayak dulu. Sejak lo kecelakaan, keluarga kita kayak ada yang hilang, Chi. Kayak sepi aja gitu tanpa lo.. Jadi,.. Lo cepet bangun ya? Kami semua kangen sama lo..." ucap Mako panjang lebar.
Tanpa sadar air matanya sudah menetes sejak awal dirinya bercerita. Dan tanpa dirinya sadari juga Mia sudah sedari tadi berdiri di belakangnya mendengar semua itu.
Mia keluar dari ruangan Echi, ia menumpahkan tangisnya di luar ruangan.

***

Elaine to EchiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang