"Ya tuhan" ucap Aira menatap anak kecil tersebut.
"Mama kenapa? Alen punya salah ya?" ucap anak kecil tersebut.
"Eee sayang, ayo masuk sini." ucap Aira lalu menggendong anak kecil tersebut.
"Mama ga malah?" ucap anak itu sambil menatap mata Aira.
"No no, kenapa harus marah hm?" ucap Aira sambil mendudukkan anak tersebut di ranjang.
"Coalnya kata mba mama cakit jadi alen tidak boleh kecini." jelas anak tersebut bernama Darren.
"Tidak mama sudah sehat." balas Aira dengan senyum.
"Yey mama cuda sembuh." ucap senang Darren lalu memeluk Aira.
'Sialan lo Aira, gue jadi repot ngurus anak.' batin Aira.
"Mama main ke bawah yuk." ajak Darren.
"Emm mama baru sembuh sayang, nanti ya? Kalau mau main sama mba aja dulu."
"Yah alen mau nya sama mama." ucap Darren dengan nada sedih.
Mendengar itu Aira hanya bisa membuang nafas kasar lalu mengajak Darren untuk ke bawah bermain diruang tamu.
Sebenarnya ia malas karna pasti disana ada nenek lampir alias istri pertama dari suaminya, tapi karena kehendak anak nya ya ia hanya bisa pasrah dan berdoa agar tidak berjumpa dengan nenek lampir itu.
Sampai diruang tamu, ia tidak melihat siapa pun disana dan Aira pun bernapas lega lalu mengajak anak nya bermain.
"Mama Dino nya kelen ya bica belcuara." Ucap Darren menunjukan mainan dinosaurus nya pada Aira.
"Keren ya siapa ini yang beli??" ucap Aira.
"Mama yang beli." ucap Darren sambil tertawa senang.
"Sayang awas pesawat datang.." ajak Aira sambil memainkan mainan anaknya.
"AAaaa lali..!" Suara Darren cukup keras sambil berlali dari kejaran mama nya.
"BERISIK..! BISA GA SIH KALAU MAIN ITU DIAM DIAM AJA, GANGGU ORANG TAU GA!!" terdengar teriakan seorang wanita dari arah dapur.
Sebut namanya Aurel yaitu istri pertama dari Xavier yang dulu pergi tanpa kabar lalu saat mendengar kabar bahwa Xavier menikah lagi malah kembali sambil menyombongkan diri bahwa ia belum bercerai sama Xavier jadi ia berhak tinggal dirumah milik Xavier.
"Mama aku takut." ucap Darren pelan sambil memeluk mamanya.
"Tenang sayang jangan takut." ucap Aira menenangkan Darren.
"Sorry Aurel, saya akan mengajak Darren main dikamar saja." ucap Aira sambil ingin membawa Darren pergi dari situ.
Mendengar perkataan Aira, Aurel segera menghampiri Aira lalu menahan tangan Aira dengan kuat.
"Ga usah lo sebut nama gue pake mulut lo anjing!" marah Aurel karna biasanya Aira akan memanggilnya sebutan Ratu karna ia merasa ia lah Ratu dirumah itu.
"Gue udah minta maaf tadi ya! Udah lah malas gue mau ber debat sama lo." ucap Aira santai sambil menatap mata Aurel dengan tajam.
"Ooh berani lo ya sekarang hahaha
HEH! denger ya, sekali lagi lo manggil gue pake nama gue, gue jamin lo bakal menderita!" ancam Aurel lalu melepaskan tangan Aira.Aira sejenak melihat pergelangan tangan nya memerah lalu menatap mata Aurel dengan tatapan mengejek.
"Trus gue harus apa? Takut gitu? Iiih takutnya.." ucap Aira dengan nada meledek.
"Sayang kamu masuk ke kamar mama dulu ya nanti mama nyusul." ucap Aira lembut pada Darren.
Mendengar perkataan mama nya, ia pun mengangguk lalu segera pergi dari tempat Aira berada dan menuju kamar Aira.
"Hahaha ledekin aja sekarang trus nanti lo bakal nangis nangis depan gue minta maaf." ucap Aurel.
"Ga kebalik?" ucap Aira menatap remeh Aurel.
Aurel yang sudah terlanjur emosi pun ingin menampar Aira tetapi ditahan oleh tangan Aira.
"Uuu panas ya? Prasaan ruangan ini full ac deh, kok kayak ada yang kebakar." ucap Aira lalu mengibaskan tangan Aurel.
"Duh harus mandi 7 kali nih gue karna megang tangan lo." Aira sambil mengibaskan tangannya seperti saat seseorang memegang hal yang kotor.
"Anjing lo ya!"
Plak..
Yapp.. Aurel dengan cepat menampar Aira di pipi, Aira tidak bisa menghindar karna ia kira bahwa Aurel tidak akan menamparnya lagi.
Pipi Aira pun terlihat memerah, karna tidak terima Aira pun ingin menampar Aurel dengan keras tetapi suara seseorang pun terdengar..
" Apa yang kau lakukan Aira!" ucap tegas seorang pria lalu menghampiri Aira dan Aurel berada.
'Kok selalu tepat si timenya.' batin Aira.
"Apa maksud kamu Aira? Kamu baru sembuh sudah membuat ulah!" tegas pria itu ternyata adalah Xavier.
"Ck drama dia itu." ucap Aira santai.
"Sayang tadi aku mau ditampar sama dia." ucap Aurel manja sambil memeluk lengan Xavier.
"Kamu ada masalah apa sih? Kamu dulu ga seperti ini." ucap Xavier sambil menatap Aira dengan tatapan kecewa.
"Aku? Ga salah pikir kamu Xa? Kamu yang berubah Xa bukan aku. Kamu selalu anggap aku seperti orang jahat Xa.. Padahal awalnya kamu sangat paham sifat ku bagaimana.." Keluh Aira lalu menunjukan pipinya yang merah dan pergi dari tempat itu menuju kamarnya.
"Drama dia sayang.. Padahal aku tadi ingin ajak dia jalan jalan tetapi ia malah emosi dan mau nampar aku." ucap Aurel berbohong.
Mendengar itu Xavier hanya bisa mengelus kepala istri pertama tanpa berucap apapun.
'Pipi Aira memerah? Apa ulah Aurel?' batin Xavier.
Bersambung...༉‧₊˚✧
Jangan lupa Vote nya..
Kalau ada typo tolong kasih
Tau ya:)
Maaf ini emang Qiuu buatnya pendek hehe
Ditunggu eps selanjutnya paii <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Aira [21+]
Teen Fiction"HUUAAA MAMA!! GW GA MAU DISINI APA LAGI JADI ISTRI KEDUA HIKS" Ucap Ara yang sudah menjadi Aira tokoh novel yang cukup menyedihkan. "Padahal gw maunyakan kesurga atau masuk ke novel yang banyak pria ganteng gitu." keluh Aira sambil merebahkan tubuh...