Vote dulu👀💘
Keesokan harinya, di pagi yang cerah, terlihat bahwa Aira tengah memasak di Dapur dengan mood yang cukup baik. Mungkin akibat kejadian semalam?? Menurutnya, pada malam itu Xavier seperti kembali pada sifatnya pada saat mereka menikah sebelum wanita bernama Aurel muncul.
Saat hampir selesai masak tak lama kemudian, terlihat Xavier dan Aurel itu turun menuju ruang makan yang tak jauh dari dapur.
"Mama papa udah datang! Ayo kesana." seru Darren saat melihat Papa nya muncul.
"Iya udah selesai ini tinggal taruh bawang goreng, Darren ke sana aja duluan." balas Aira yang di angguki oleh Darren.
Setelah selesai memasak, Aira pun melepas apron nya dan membawa makanan yang ia masak menuju dapur.
Setelah menaruh makanan tersebut, Aira pun duduk di samping Darren.
Ia pun menatap sekitar meja makan menyadari bahwa ada hawa yang tidak mengenakkan menurutnya.'Apa aku salah kah memasak??' batin nya.
"Mama Darren mau ini, ini sama ini." tunjuk Darren saat melihat makanan yang ada di meja.
"Ini kamu yang masak?" tanya Xavier sambil mengambil beberapa lauk yang tersedia.
"Iya, baru bisa segini." balas Aira seadanya.
"Udah cocok lo jadi babu di rumah ini." Sindir Aurel.
"Makan juga lo kan, Ck!" desis Aira saat melihat Aurel mengambil lauk buatannya.
"Sayang masa aku ga boleh makan." ucap nya dengan manja sambil menatap Xavier.
"Jangan bertingkah." ketus Xavier.
Brak!!
"Sayang kok gitu si? Ngambek aku ga mau makan!" Hentak Aurel sambil mengebrak meja makan, lalu segera ia pergi dari ruang makan tersebut.
Xavier yang melihat itu hanya bisa terdiam tanpa menghiraukan istrinya itu, pikir nya ia harus memberi pelajaran karena tingkah laku nya yang mulai kelewatan batas.
'Tumben?
Ada apasih? Tapi ini awal yang bagus buat menuju happy ending.' dalam hati Aira saat melihat kejadian itu.Setelah kepergian Aurel, mereka pun hanya melanjutkan aktifitas makan mereka tanpa berbicara apapun.
"Papa papa, Dalen ikut ke kantol papa boleh nda?" tanya Darren saat sudah menghabiskan makanan nya.
"Hm? Boleh saja." saut nya lalu mengambil gelas untuk ia minum.
"Ga boleh! Papa kerja nanti kamu nakal gimana? Ga ada yang jagain." tolak Aira menatap anaknya.
"Janji ma.. Dalen ga nakal. Dalen bosen dirumah telus." ucapnya dengan yakin.
"Kalau Darren ingkar janji gimana? Kalau kamu ilang gimana? Jangan buat mama khawatir."
"Ada Eric yang bisa bantu jagain, tidak perlu panik. Kalau kamu mau, kamu boleh juga ikut ke kantor." final Xavier yang sukses membuat Aira terdiam.
'Apa-apa an ini!' batin Aira syok.
"YEYY..! Mama ikut, yey yey mama ikut." seru Darren.
"Astaga." eluh Aira dengan pelan.
"Siap siap, papa tunggu di depan."
"Ayo ma, siap siap." Darren sambil menarik narik tangan milik Aira.
^-^
"Disini saja oke! jangan kemana mana, saya hanya sebentar." perintah Xavier pada istri dan anaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Aira [21+]
Teen Fiction"HUUAAA MAMA!! GW GA MAU DISINI APA LAGI JADI ISTRI KEDUA HIKS" Ucap Ara yang sudah menjadi Aira tokoh novel yang cukup menyedihkan. "Padahal gw maunyakan kesurga atau masuk ke novel yang banyak pria ganteng gitu." keluh Aira sambil merebahkan tubuh...