32

121 13 0
                                    

Selamat membaca!

Beberapa tahun kemudian.
.
.
.

Jennie POV

Sudah beberapa tahun sejak kejadian itu. Sekarang aku seorang dokter. Kalian semua panggil aku Dr. Kim, hihihi bercanda. Lisa? Aku belum mendengar kabar darinya sejak kejadian itu. Dia sudah melupakanku. Dan aku? Aku sudah melupakannya. Aku tidak merasakan apa pun padanya lagi.

Aku sedang bersiap-siap ketika Jisoo memasuki kamarku.

"Jen!"

"Apa?" tanyaku.

"Chaeng mengatakan Lisa pulang ke rumah tadi malam."

Aku tidak tahu apa yang seharusnya aku rasakan. Tapi, seharusnya aku tidak merasakan apa pun, kan?

"Jadi? Apa yang harus kulakukan? Beri dia pesta penyambutan?" kataku. Dia hanya memutar matanya dan pergi. Aku pergi ke kantorku.

Aku memeriksa jadwalku dan hanya ada satu orang yang dijadwalkan hari ini. Dia harus tiba di sini dalam 5 menit.

Setelah beberapa menit, seseorang mengetuk pintu.

"Masuklah," kataku. Ketika aku melihat gadis yang masuk, mata kami bertemu... Aku tidak tahu apa yang harus kurasakan sekarang. Aku sangat bingung. Namun satu hal yang pasti, aku sangat merindukannya.

"Lisa?" tanyaku.

"Lisa, satu-satunya milikmu." Katanya. Aku hanya memutar mataku.

"Jadi apa yang sakit?" tanyaku.

"Oh tidak apa-apa. Aku hanya ingin tahu bagaimana keadaanmu," katanya. Aku bisa merasakan pipiku memerah. Ugh, gadis ini. Tidak, aku sudah melupakannya, oke?

"Aku di sini untuk mengobati orang-orang SAKIT. Aku di sini bukan untuk membuang-buang waktuku." Kataku,

"Hatiku sakit, DR. KIM."

"A-Apa? K-Kenapa?!" tanyaku. Apa dia serius?

"Karena mantan pacarku. Aku sangat merindukannya. Aku bertanya-tanya apakah dia juga merindukanku? Aku masih mencintainya, DR. KIM, tetapi kurasa dia sudah melupakanku. Dan itu menyakitkan"

Aku terkejut dengan apa yang dia katakan. Aku tidak menduga itu.

"Kalau begitu, bicaralah dengan MANTANmu," kataku.

Dia berjalan ke arahku dan memelukku.

"Aku merindukanmu, bayi mandku..." Aku balas memeluknya. Aku merindukan pelukannya, suaranya, aku merindukannya.

"Tidak secepat itu, Manoban," kataku.

"Aishh, apa lagi?" tanyanya. Dia sangat imut saat frustrasi.

"Aku tidak akan menerimamu lagi secepat itu. Belikan aku es krim dulu." Kataku sambil tersenyum.

"Aish. Baiklah, ikut aku kalau begitu." Dia memegang tanganku dan masuk ke dalam mobil.

"Jangan buat ini terlalu sulit, baby." Katanya sambil mengedipkan mata padaku. Aku hanya memutar mataku.

"Jennie" adalah nama yang diberikan kepada seorang gadis yang sedang jatuh cinta.

"Hm?"

"Aku tidak peduli berapa lama kau akan membuatku menunggu. Aku bersedia menunggumu. Karena aku mencintaimu, sangat."

.
.
.
Next

posessive bitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang