✦ episode 4: once upon a december

94 22 0
                                    

Sesuai dengan namanya, Klub Musik merupakan UKM di Universitas Santosa yang bergerak dalam bidang kesenian, bertujuan untuk mewadahi serta mengembangkan bakat musik yang dimiliki oleh mahasiswa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai dengan namanya, Klub Musik merupakan UKM di Universitas Santosa yang bergerak dalam bidang kesenian, bertujuan untuk mewadahi serta mengembangkan bakat musik yang dimiliki oleh mahasiswa. Menjadi salah satu yang paling diminati, setiap tahunnya anggota yang bergabung selalu mengalami peningkatan--kendati selisihnya tak begitu jauh. Klub musik pun tak pernah absen mengikuti kompetisi nasional dan internasional hingga tak terhitung lagi berapa jumlah piala yang telah berhasil dibawa pulang sejak pertama kali terbentuk.

Berhasil bergabung dalam Klub Musik sering dianggap sebagai sebuah pencapaian besar. Sebab calon anggota mesti mengikuti audisi dengan tahapan-tahapan yang tak bisa disebut mudah. Pandai memainkan instrumen ataupun bernyanyi saja nyatanya belum cukup memenuhi syarat. Paling tidak, mereka mampu membaca not balok dan tahu istilah-istilah penting yang berkaitan dengan musik itu sendiri. Hal inilah yang membuat calon pendaftar harus lebih dulu mempersiapkan diri matang-matang, bahkan tidak sedikit yang rela mencoba lagi di tahun berikut jika tak berhasil lolos.

Bagi Serena, satu tahun adalah waktu yang sangat cukup untuk diam-diam kembali mengasah bakat dan pengetahuan yang ia miliki. Keraguan yang sempat menyerang hebat membuat Serena enggan untuk mendaftar saat semester awal. Itulah mengapa perempuan tersebut baru berani mencoba di penerimaan anggota berikutnya.

Sejatinya, sampai detik ini Serena masih tak percaya bahwa ia berhasil melewati audisi dengan baik dan menemukan namanya tertulis dalam daftar anggota yang diterima. Serena ingat betul betapa gugupnya ia ketika mulai bernyanyi di hadapan para juri yang terdiri dari senior serta satu orang dari luar klub yang ahli di bidang musik. Mereka semua menampilkan ekspresi yang tak meyakinkan--entah disengaja atau tidak, hingga Serena hanya mampu bersikap pasrah lantaran tak ingin berharap banyak.

"Nggak usah tegang."

Sialnya, kini Serena mesti mengalami situasi yang nyaris serupa. Dan lebih sialnya, kegugupan yang muncul langsung disadari ketika ia masuk ke ruang musik setelah tiba giliran namanya dipanggil, sementara anggota lainnya menunggu di luar.

Di balik piano, duduklah seorang laki-laki dengan kaus abu-abu berlengan panjang yang menutupi tubuh dan tengah memamerkan senyuman simpul ke arah Serena. Ialah Geo, seorang alumnus yang lulus satu tahun lalu. Geo sengaja dipanggil untuk dimintai tolong menggantikan pelatih utama yang berhalangan hadir dalam kegiatan hari ini, dan rasa cintanya terhadap klub membuat ia rela meluangkan waktunya meski yang akan didapat setelahnya hanyalah pengalaman baru.

"Kamu udah diterima di klub," sambung Geo sebelum Serena sempat berkata-kata. "Dan karena kamu milih untuk gabung di tim paduan suara, itu berarti perlu adanya pengelompokan suara. Kamu cukup nyanyiin lagu yang kamu suka."

Ujung-ujung bibir Serena tertarik membentuk senyum kaku, sedikit malu sebab Geo merasa perlu menjelaskan ulang. Padahal, Serena tahu betul apa tujuan keberadaannya sekarang. "Maaf, Kak. Vibes waktu audisi masih kerasa sampe sekarang. Apalagi ruangannya sama."

Serenada SerenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang