15✧.Jadi Lebih Baik

72 23 3
                                    

                   (Foto sebelum Aqraina di benci keluarganya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                   (Foto sebelum Aqraina di benci keluarganya)

           

                             Meskipun slalu ada jarak
                           seorang kakak tetap ingin
                   masa depan milik adiknya jauh lebih baik

                                     ~Not Me




Aku saranin kalian putar Spotify (Feast-Nina)

                                            -

                                            -

Ramai sekali jalanan sore menjelang malam seperti biasanya yang dipadati oleh manusia yang baru saja pulang dari kerjanya atau anak sekolahan seperti ketiga manusia remaja yang saat ini sedang asyik berbincang.

Mereka sedang meminum es teh dipinggir jalan dan duduk pada kursi kayu milik taman yang tidak terlalu besar di pinggiran jalan besar.

''Seger banget!'' itu Ayunda dengan es tehnya yang sudah habis.

''Kapan kapan kita gini lagi, seru kan?'' sambung Lolly.

Sedangkan Aqraina hanya diam menikmati angin sore dan jalanan yang ramai oleh banyak jenis kendaraan.

Tersadar dari lamunannya Aqraina segera melihat jam yang melingkar sempurna dilengan putihnya yang menunjukkan hari semakin sore dan dirinya harus segera pulang tepat waktu.

''Ayo pulang, bisa besok lagi,'' ujarnya.

''Bye Nda, Rain, hati-hati kalian!'' teriak Lolly diacungkan jempol oleh Ayunda dan Aqraina.

Mereka berpisah dengan arah pulang masing-masing menuju rumahnya, meskipun belum puas tapi hari semakin gelap yang mengharuskan mereka untuk cepat sampai pada rumah masing-masing. Memang selama mereka berteman sampai akhirnya dekat seperti sekarang mereka belum pernah menghabiskan waktu bermain yang lama seperti kebanyakan anak remaja lainnya yang sudah pergi ke sana ke berbagai tempat semacam healing. Mereka slalu berpikir mungkin nanti akan ada waktunya walaupun bukan sekarang, mereka sama-sama sibuk, sama-sama punya banyak urusan.

''Bareng gue?'' tiba-tiba suara Reza masuk ke gendang telinganya.

Aqraina sedang membuka ponselnya untuk memesan driver tapi tiba-tiba saja abang kelasnya itu datang memberi tumpangan dengan seyuman yang tak pernah absen.

Aqraina menggeleng, sudah beberapa hari yang lalu Aqraina berusaha untuk terus menciptakan jarak antara dirinya dengan Reza. Aqraina bingung dengan perasaannya dan seperti tidak ingin memikirkannya dulu karena banyak hal yang lebih memusingkan di hidupnya. Juga dengan Reza yang sudah memaksa dan sekarang tujuannya bagaimana dirinya bisa tetap menjaga Aqraina hanya dari kejauhan dan memberi rasa nyaman dengan tidak melulu memaksanya.

Not MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang