BAB 13

167 17 1
                                    

Pagi ini, anak OSIS sangatlah dibuat sibuk akan penerimaan anggota baru. Attala sejak tadi melihat semua data siswa yang akan masuk ke dalam anggotanya. Abercio sedang menyiapkan beberapa pertanyaan untuk calon anggota baru. Ditengah kesibukannya, seorang cewek datang ke ruang OSIS. Aleyna? Bukan, itu Adena. Semua orang menatap Adena bingung.

"Cari siapa Den?" Tanya Peeter ramah.

"Maaf kak, gue cari kak Attala." Ucap Adena yang membuat semua orang terkejut. Exel menyernyitkan dahinya. Ia pikir Adena datang mencari Aleyna sebab Aleyna selalu membututi Exel.

"Ada urusan apa?" Tanya Attala tidak bersahabat.

"Kak, gue mau kasih ini. Titipan," ucap Adena memberikan sebuah kotak bekal dengan note kecil.

—Tala bekalnya ketinggalan, mama

Attala segera merampas bekal tersebut.

"Udah kan? Keluar." Ucap Attala. Adena segera keluar dari ruang OSIS.

"La? Lu kenal sama dia?" Tanya Aldrich.

"Biasa aja." Ucap Attala meletakkan bekalnya.  Exel dan Abercio beradu pandang. Mereka merasa ada yang aneh disini. Tak lama mereka diam, suara cempreng menyambut ruang OSIS tersebut.

"HAWOO KAK! KAK EXEL ADA?" Teriak Aleyna yang muncul di balik pintu.

"ANJING GUA KIRA SPEAKER SEKOLAH RUSAK!" Ucap Peeter sembari mengelus dadanya kaget.

"PARAH SEKALI!!"

"Noh Exelnya Ley." Ucap Aldrich. Aleyna segera menghampiri Exel yang sibuk dengan kertas-kertasnya.

"Kakak, bekal hari ini! Gue masak sup tahu hihi," Ucap Aleyna meletakkan bekal tersebut didepan Exel.

"Taro aja,"

"Lagi kerjain apa itu? Mau liat juga dong," Ucap Aleyna kepo.

"Kepo, ini urusan orang dewasa."

"Ihhhh gue juga udah dewasa loh! Udah pms buktinya!" Ucap Aleyna nyolot membuat semua orang terkejut.

"Heh bocil ngomong yang bener-bener aja anjir." Ucap Peeter.

"Yang bener-bener aja," Ucap Aleyna

"Babi, capek gue." Ucap Peeter.

"Jangan ngomong sembarangan. Ngapain Lo kesini? Sana kelas." Usir Exel.

"Guru lagi kosong, maunya kesini biar deket sama kak Exel!"

"Modus."

"Modus untuk masa depan itu baik,"

"Ada aja jawabannya."

"Kakak gue gak ikut OSIS," ucap Aleyna tiba-tiba.

"Terus?"

"Ya gapapa gue kasih tau aja, siapa tau Lo pengen gue ikut biar kita sama-sama terus," ucap Aleyna sembari tersenyum. Exel dengan reflek menyentil dahi Aleyna.

"AAAAA KAKAK SAKIT!" Teriak Aleyna sembari mengusap dahinya dan cemberut.

"Makanya jangan mikir aneh-aneh. Bagus Lo gak ikut OSIS, jadi gak ganggu gue."

"Tapi gue ikut broadcasting! Seru kali yaa, nanti gue bawain lagu-lagu bagus ya untuk kakak." Ucap Aleyna.

"Gak perlu, gak suka denger musik."

"Yaudah mulai hari ini suka!"

"Biar apa?"

"Biar gue bisa kasih rekomendasi musik-musik yang bagus,"

The Cuties PieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang