BAB 2

192 9 0
                                    

Setelah kejadian kemarin, Aleyna bersumpah untuk memutuskan tidak berurusan lagi dengan Exel. Menurutnya Exel sangat merepotkan dan terbawa hati.

"Gue kan gak sengaja. Pake nyuruh cuciin lagi." Ucap Leyna menggerutu. Aleyna merebahkan tubuhnya dikasur empuk itu. Mengganti pakainnya dan bersiap untuk mencuci baju Exel Benedictus.

"Wangi juga baju nih orang. Eh apa nih?" Ucap Aleyna melihat sebuah nametag dikantung baju itu.

Nametag itu bertuliskan nama seorang gadis.
Asteria Irene. Tidak ingin ambil pusing, ia segera meletakkan baju Exel ke dalam mesin cuci. Saat berbalik, ia melihat Aion baru saja pulang dari kantornya.

"Papa udah pulang?" Ucap Aleyna berbasa-basi.

"Hm." Jawab Aion singkat.

"Dua hari lagi kamu selesai masa orientasi kan? Ambil semua organisasi yang Ada. Kamu harus sempurna dalam hal akademik maupun non-akademik." Ucap Aion lalu pergi meninggalkan Leyna.

"Sempurna ya?" Ucap Aleyna bergumam.

••••••••

"Bunda Exel pulang," Ucap Exel didalam rumahnya.

"Bunda di dapur lagi masak." Ucap bunda Exel.

"Bunda masak apa?" Tanya Exel.

"Sayur sup, eh kok kamu gak pake seragam?" Tanya bunda Exel.

"Iya, tadi seragam Exel ditumpahin kuah bakso sama anak aneh," Ucap Exel kesal.

"Terus?"

"Exel suruh dia cuci bajunya." Ucap Exel enteng.

"Heh! Kamu nyuruh-nyuruh cewek kaya gitu, gak boleh Exel."

"Tapi kan dia emang harus tanggung jawab bunda." Ucap Exel.

"Iya, tapi kamu gak boleh loh kaya gitu sama cewek. Cewek itu harusnya diperlakuin dengan lembut."

"Gak mau kecuali bunda sama Nora." Ucap Exel.

"Oiya, bunda jadi inget Nora. Gimana keadaan Tala setelah kepergian Nora? Masih sama?" Tanya bunda Exel.

"Masih, Tala sekarang kaya orang mati yang maksa hidup." Ucap Exel.

"Takdir jahat sama mereka." Ucap Bunda Exel.

Tidak dipungkiri, bahwa Exel juga sama bersedihnya setelah kepergian Anora. Cewek cerewet yang selalu merepotkan itu berhasil membuat semua orang menderita atas kepergiannya. Terlebih melihat kondisi Attala yang sangat memprihatikan.

"Exel ke kamar dulu bunda." Ucap Exel lalu naik ke kamarnya. Exel membuka lemarinya hendak mengambil baju ganti. Saat meraba kantung celananya, ia tidak menemukan benda yang ia cari.

"Ck, dimana lagi nametagnya." Ucap Exel kesal.

"Jangan-jangan kebawa sama cewek aneh itu," Ucap Exel panik. Ia segera mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.

"Gue gak punya nomornya, ck bego banget." Maki Exel pada dirinya sendiri.

•••••••

Keesokan harinya, masa orientasi hari ke-2 dimulai. Aleyna melangkahkan kakinya menuju ruang OSIS untuk bertemu dengan Exel dan mengembalikan seragamnya.

"Lo cewek yang kemaren kan?" Tanya Aldrich datang bersama Peeter.

"Eh iya kak." Jawab Aleyna sopan.

"Cari Exel?" Tanya Peeter.

"Iya kak. Kak Exelnya ada?" Tanya Aleyna.

"Exel kayanya di rooftof deh, coba Lo kesana." Ucap Aldrich.

The Cuties PieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang