BAB 3

186 6 0
                                    

"Besok hari terakhir orientasi. Disini saya akan mengatakan sesuatu untuk persiapan besok. Besok kalian akan di tuntun untuk mengetahui setiap inci dari sekolah ini." Ucap Attala memberikan informasi.

"Perihal yang lain akan disampaikan oleh Abercio."

"Karena besok hari terakhir, setelah pengenalan sekolah secara rinci, kita bakalan seneng-seneng aja. Makan bareng, main game yang lebih seru dari ini. Oiya, besok kalian juga boleh kasih surat atau hadiah untuk kakak OSIS favorite kalian." Ucap Abercio.

Perkataan Abercio barusan membuat mata Aleyna berbinar. Ia tau siapa yang akan ia kasih surat dan hadiah itu. Exel Benedictus. Cowok baik yang menolongnya hari ini.

"Kiwww!! Kalo kata gue Tala sih yang numpuk." Ucap Peeter.

"Sstt, udah Lo. Ntar juga dibuang tuh surat sama Tala." Ucap Aldrich.

"Gue mau kasih ke kak Aldrich deh Le, kemaren dia baik banget mau bantuin gue main games. Eh apa ke kak Attala juga ya, kasian deh dia kelihatan murung terus," Ucap Adena.

"Lo mau kasih ke siapa?" Tanya Dena.

"Kak Exel." Jawab Aleyna mantap.

"Gila Lo? Dia tuh nyebelin banget tau." Ucap Adena.

"Dia baik tau Den, kemaren dia nolongin gue terus traktir gue makan." Ucap Aleyna.

"Serius Lo?" Tanya Adena.

"Seriuss, baik banget kan."

"Jangan gampang baper, ntar di ghosting." Ucap Adena.

•••••••

Setelah pulang sekolah, Aleyna memutuskan untuk tidak pulang terlebih dahulu. Ia pergi ke sebuah toko buku untuk mencari novel incarannya sejak bulan lalu. Baru sempat dikarenakan persiapan masuk SMA.

"Aduh mana sih novelnya, kemarin katanya udah tersedia di gramedia." Ucap Aleyna.

Saat sedang asik mencari novel incarannya, seorang perempuan cantik tidak sengaja menabrak Aleyna dengan bukunya.

"Maaf kak." Ucap Aleyna.

"Ngga apa-apa kok, harusnya gue yang minta maaf." Ucap perempuan itu. Mata Aleyna tertuju pada novel yang dibawa oleh perempuan itu. Novel incarannya.

"Kakak ambil novel itu dimana ya kak?" Tanya Aleyna sopan.

"Oh, disitu." Ucap perempuan itu menunjukan tempat novel itu berada.

"Makasih kak." Ucap Aleyna ceria lalu segera ke tempat itu. Dengan segera Aleyna mengambil novel itu dan berjalan menuju kasir. Tetapi kupingnya tidak sengaja mendengar percakapan seorang cowok dan cewek.

"Lo ngapain kesini?"

"Kita beneran udahan?" Tanya cowok itu. Tunggu...sepertinya Aleyna mengenal suara itu.

"Gak bisa, gue udah punya orang yang gue suka."

"Secepet itu ya Lo lupain gue?"

"Udah, mending Lo pergi Xel."

"Xel? Masa kak Exel sih?" Ucap Aleyna bergumam.

"Mba totalnya 120.000" ucap kasir itu.

"Oh iya ini mba, terimakasih." Ucap Aleyna lalu pergi. Dua orang yang tengah berdebat itu juga sudah tidak ada disana.

Aleyna berjalan keluar untuk melihat angkot. Sembari menunggu, pikiran Aleyna tertuju pada Exel. Cowok itu sangat baik walaupun menyebalkan.

"Kak Exel baik banget. Udah punya pacar belum ya." Ucap Aleyna menerka-nerka. Tak lama ponselnya berbunyi.

The Cuties PieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang