BAB 15

36 7 0
                                    

Siang ini adalah hari pertama Aleyna akan mengisi broadcasting sekolah. Aleyna akan menyampaikan banyak pesan dari seseorang untuk seseorang, menyampaikan lagu hari ini dan masih banyak lagi. Setelah semuanya siap, Aleyna membaca satu pesan.

Aku tidak lagi bersama dengannya, tetapi tuhan pasti tau bagaimana aku masih sangat menyayanginya. Suatu saat jika kita bertemu lagi, aku harap kita bisa menghabiskan waktu di musim panas ini tanpa memikirkan apapun. Bahagia disana, maaf pernah ingkar janji.

— Siang hari, dari buku biru.

Pesan itu di dengar oleh semua orang. Suara Aleyna yang lembut didengar Exel. Si buku biru itu membuat semua orang terenyuh. Aleyna sangat sedih melihat pesan itu. Pasti saat ini buku biru sedang berpisah dengan orang yang sangat disayanginya.

"Untuk buku biru, semoga cepat sampai bahagianya. Semoga bisa menikmati musim panas ini dengan berbincang banyak bersama orang yang kamu sayang. Terimakasih pesannya, lagu untuk hari ini Hivi-Semenjak ada dirimu. Selamat mendengarkan dan selamat makan siang semuanya." Semua orang mulai mendengarkan lagu itu.

Exel yang sedang berjalan menuju kantin tersenyum mendengar lagunya, begitu juga dengan suara Aleyna.

"Kakak!" Sapa Aleyna yang baru saja keluar dari ruang broadcasting.

"Mau ke kantin?"

"Iya."

"Ikut!!!"

"Bukannya Lo lagi isi broadcasting hari ini?"

"Gak kok, sesi selanjutnya di isi sama Fernan."

"Oh gitu. Seneng masuk broadcasting?"

"Senang sekali!!! Kakak harus tau kalo banyak sekali pesan pesan yang dikirim sama seseorang. Contohnya kaya buku biru tadi, kasihan ya dia berpisah sama orang yang dia sayang. Kalo aku gak mau pisah sama kak Exel!"

"Kenapa?"

"Karena aku sayang kak Exel,"

"Yaudah kalo gitu gue bales,"

"Bales apa?"

"Sayangnya. 0,1%"

"Pelit! Dikit sekali?! Tambah tambah tambah." Ucap Aleyna sedikit melompat yang membuat Exel gemas.

"Jangan lompat, nanti jatuh." Ucap Exel sembari menepuk pelan kepala Aleyna.

"Kakak kapan sayang 100% nya?"

"Nanti, tunggu Lo udah besar."

"Ini aku udah besar lho,"

"Masih kecil. Masih seukuran 5ml."

"JAHAT!!" Exel tertawa renyah melihat Aleyna yang kesal karenanya.

"Kenapa diem?" Tanya Exel melihat Aleyna diam.

"Kakak makin ganteng kalo ketawa. Ketawa yang banyak kakak, senang-senang terus ya!!"

"Kalo gitu, bantu gue buat senang-senang terus." Ucap Exel menatap Aleyna dalam.

•••••••

"Ini pada kemana ya anjir, kok gue ditinggal sendiri." Gumam Eyo yang tidak melihat Aleyna dan Adena. Tetapi saat berjalan, Adena menghampirinya sembari menangis.

"Den? Lu kenapa heh? Napa nangis? Di gigit nyamuk kah?"

"Engga, gue.."

"Kenapa?! Gue panik nih anjir."

"LOH?! DENA KENAPA?!" Tanya Aleyna yang datang bersama Exel.

The Cuties PieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang