.
.
.
.Hari-hari telah berlalu. Tidak ada perbedaan dalam diri jisoo. Anak itu masih tetap sama, tidak ada perubahan sedikit pun. Jisoo dengan sifat dinginnya, keras kepala, dan jarang sekali terlihat berkomunikasi dengan orang tuanya.
"Sejujurnya tumbuh dengan perasaan bahwa dirimu tidak diinginkan pasti sangat menyakitkan, terutama ketika hubungan dengan ibu terasa jauh dan penuh kebencian."
Kata-kata itu sangat cocok diberikan pada sosok Jisoo yang sampai sekarang hatinya masih saja dipenuhi oleh rasa kebencian. Dia bahkan belum menyadari bahwa perasaannya yang sekarang merupakan bagian dari proses penyembuhan.
Masa lalu memang tidak bisa diubah, tetapi jisoo memiliki kendali penuh atas hidupnya untuk melangkah lebih maju tanpa memikirkan bayang-bayang masa lalu yang telah menimpa dirinya.
Tumbuh dengan perasaan ditolak karena merupakan anak yang lahir di luar pernikahan sangatlah menyakitkan. Rasa benci jisoo pada mommy nya muncul karena perasaan terabaikan dan tidak diterima.
.
.
.Taehyung selalu menekankan pada jisoo bahwa kelahirannya bukannya suatu masalah. Semua masalah ini sepenuhnya bukan salahnya. Jisoo berhak untuk dicintai serta dihargai sepenuhnya.
Ketika di rumah, taehyung dan Jennie sebisa mungkin selalu mengajak jisoo mengobrol, walaupun tidak terlalu ditanggapi oleh putrinya.
Makin hari jennie merasa bahwa putrinya itu sudah sangat jauh dari jangkauannya. Di tambah Taehyung yang sangat sibuk di kantor dan Jennie yang lebih sering di rumah sakit karena pekerjaannya sebagai dokter. Mereka satu atap, tetapi jarang sekali terlihat bersama. Jisoo lebih sering menghabiskan waktunya dikampus dan juga kamar.
.
.
.
.
.Setiap kali Jennie mencoba untuk berbicara atau sekadar menanyakan kabar Jisoo, respon yang diterima selalu singkat dan dingin. Tak ada lagi percakapan panjang di meja makan atau tawa riang di ruang tamu. Taehyung pernah mengatakan jika Jisoo merupakan sosok yang ceria dan penuh cerita, tetapi setelah tinggal di korea jisoo berubah menjadi sosok yang tertutup dan pendiam.
Jennie mengerti alasan jisoo bersikap seperti itu. Tetapi bukankah jisoo juga harus merubah sikapnya. Setiap kali jennie mencoba mendekat, ada tembok tak terlihat yang semakin tinggi memisahkan mereka. Jennie merasa putrinya perlahan-lahan menjauh, seolah-olah ada dunia lain yang tak bisa dia masuki.
"Apakah aku ibu yang buruk?" Jennie bertanya pada dirinya sendiri dalam keheningan malam, menatap langit-langit kamar yang terasa semakin sunyi
"Kau dekat, tak sangat susah untuk ku jangkau" Batin Jennie
.
.
.
.
.
.
.Siang ini tepatnya di kampus jisoo sedang diadakan sebuah pertunjukan seni. Pertunjukan seni ini hanya diperuntukkan untuk mahasiswa semester 2 dan 4 saja.
Untuk fakultas kedokteran, mereka akan menampilkan pertunjukan band dimana jisoo dan rose sebagai vocalis. Sedangkan di fakultas lain, lisa and the geng akan menampilkan modern dance, yang diketuai oleh lisa.
Setiap mahasiswa memiliki 2 tiket undangan yang akan diberikan kepada orangtuanya. Jika orangtua dari pihak mahasiswa tidak bisa hadir, maka bisa diberikan kepada keluarga yang lain untuk menggantikannya.
Tentu saja hal tersebut sangat menguntungkan bagi jisoo. Dia tidak perlu repot-repot untuk memohon kepada orangtuanya agar mendatangi pertunjukan seni yang diadakan di kampusnya.
.
.
.
.Saat ini sudah terdengar sorakan riuh dari para penonton. Bahkan sudah banyak orang tua dari mahasiswa yang berdatangan. Mereka seakan tidak ingin melewatkan pertujukan dari putra putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Going Home Mom || ^SHIPMOM JENSOO^ ||
FanficKim Jennie yang berusaha untuk meluluhkan hati putrinya Kim Jisoo, yang mana putrinya itu sangat amat membenci mommy nya :(( . . "KIM JISOO" Teriak jennie sambil melayangkan tamparan ke pipi kanan jisoo "YAK KIM JENNIE APA YANG KAU LAKUKAN" Marah Ta...